Sejarah Penemuan Permen Kapas, Makanan Karnaval Hasil Kreasi Dokter Gigi

12 Desember 2020 14:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi permen kapas Foto: Dok. Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi permen kapas Foto: Dok. Pixabay
ADVERTISEMENT
Lembut dengan bentuk yang menggemaskan membuat permen kapas mudah disukai oleh anak-anak hingga orang dewasa. Permen dengan sebutan cotton candy ini juga kerap menjadi gambaran masa kecil yang membahagiakan.
ADVERTISEMENT
Namun, terlalu banyak mengonsumsi permen kapas juga menjadi ancaman bagi para orang tua, yang khawatir anaknya terkena efek dari terlalu banyak makan makanan manis. Sementara, orang dewasa menghindarinya karena takut membuat gemuk.
Mengutip National Geographic, sejatinya permen kapas mengandung 105 kalori untuk porsi standar 28 gram. Hal ini karena besar permen kapas terdiri dari udara (tanpa kalori) dan gula murni. Uniknya, permen kapas diciptakan oleh salah satu pekerjaan yang membatasi pasiennya dalam konsumsi makanan manis —yup, dokter gigi.
Permen kapas ditemukan oleh seorang dokter gigi, William Morrison, dengan bantuan pembuat manisan bernama John C. Wharton, pada tahun 1897. Keduanya merancang dan mematenkan mesin permen elektrik; mangkuk logam berisi kepala pemintal yang dapat diisi dengan kristal gula dan dilengkapi dengan lubang-lubang sangat kecil.
Ilustrasi permen kapas Foto: Dok. Pixabay
Kreasi mereka dipakai hingga sekarang —mesin-mesin permen kapas modern saat ini yang biasa kamu temui. Pemanas akan melelehkan gula, mengubahnya menjadi sirup. Pada saat yang sama, gaya putar dengan kecepatan 3.400 putaran per menit yang dihasilkan oleh kepala pemintal akan memaksa gula cair melewati lubang-lubang kecil.
ADVERTISEMENT
Sirup akan menyemprot melalui lubang kecil dan langsung mengeras menjadi untaian panjang dan tipis bak benang. Karena prosesnya begitu cepat, sirup tidak akan mengkristal, melainkan berubah menjadi bentuk padat tidak teratur layaknya kapas.
Ilustrasi permen kapas Foto: Dok. Pixabay
Mesin permen listrik buatan Morrison dan Wharton pertama kali menarik perhatian publik di St. Louis World’s Fair tahun 1904 —sebuah pameran besar yang berlangsung selama tujuh bulan. Diperkirakan hampir 20 juta orang menghadiri pameran tersebut, di sana Morrison dan Wharton menjual 68.655 porsi permen kapas. Mereka mengemasnya dalam kotak kayu dan memasarkannya sebagai ‘fairy floss’ atau permen peri.
Ungkapan ‘permen kapas’ sendiri baru populer pada 1920-an akibat Josef Lascaux, dokter gigi yang juga menjadi penjual permen. Josef juga berusaha (namun gagal) untuk memperbaiki mesin pembuat permen asli Morrison dan Wharton —mesin mereka cenderung menimbulkan suara, bergoyang, dan terkadang rusak.
ADVERTISEMENT
Namun, masalah ini dipecahkan oleh Gold Medal Products of Cincinnati, pada tahun 1949. Perusahaan itu hingga kini masih menjadi produsen utama mesin permen kapas di dunia.

Bagaimana saat sebelum mesin permen kapas ditemukan Morrison dan Wharton?

Ilustrasi permen kapas Foto: Dok. Pixabay
Namun, permen kapas ternyata bukan suatu penemuan modern. Tim Richardson's Sweets: A History of Candy mengungkapkan kalau permen ini berasal dari setidaknya abad ke-15. Saat para juru masak di Italia membuat patung dari gula pintal dengan cara yang sama; mereka melelehkan gula, mengambilnya dengan garpu dan menutup untaian tipis di atasnya.
Pada abad ke-16, Henri III dari Prancis, dalam kunjungan ke Venesia juga disuguhi jamuan serba gula, lengkap dengan alat makan dan taplak meja yang terbuat dari gula pintal. Dan pada awal abad ke-19, koki selebriti Prancis Marie-Antoine Carême, yang membuat kue pernikahan Napoleon, juga terkenal karena membuat gula pintal menjadi bentuk air mancur, gondola, dan istana.
ADVERTISEMENT
Juru masak yang kurang terkenal pun bisa mencoba membuat gula pintal. Elizabeth Raffald's The Experienced English Housekeeper (1769) memasukkan resep ‘jaring emas dan perak’ yang berguna untuk menutupi manisan —dibuat menggunakan sirup gula dengan ujung pisau, lalu dia mengocoknya secepat mungkin —ke belakang dan ke depan — di atas cetakan mangkuk terbalik.
Tetapi, memang cara membuat gula pintal tradisional terdengar lebih rumit dan butuh keterampilan —sampai akhirnya muncul mesin permen kapas. Namun, gula sebagai makanan ringan, penutup, atau camilan sudah menjadi menu bagi banyak orang sejak berabad-abad lamanya.
Reporter: Natashia Loi