Sensasi Makan Rahang Tuna Bakar Pedas, Sajian Ikan Unik Khas Manado

16 Maret 2020 20:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rahang tuna, kuliner khas Manado Foto: Safira/ kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rahang tuna, kuliner khas Manado Foto: Safira/ kumparan
ADVERTISEMENT
Sebagai salah satu wilayah penghasil hidangan laut terbesar di Indonesia, sebagian besar kuliner Manado didominasi oleh ikan. Nah, di antara beragam jenis ikan, salah satu yang paling banyak dijumpai adalah ikan tuna.
ADVERTISEMENT
Bahkan, bila berkunjung ke pasar, kita akan disuguhkan dengan pemandangan ikan tuna berukuran besar, hampir seukuran tangan orang dewasa. Terbayang bagaimana kenikmatan dagingnya, kan?
Hidangan hasil olahan ikan tuna di Manado pun tak kalah variatif. Ada yang dibakar, ada juga yang disajikan mentah ala sashimi. Menariknya, bukan bagian dagingnya saja yang kerap dimasak, tapi juga rahangnya.
Ikan Tuna di Pasar Ikan Manado Foto: Safira/ kumparan
Ya, bagian kepala ikan tuna ini dimasak dengan cara dibakar, lalu disantap bersama nasi dan sayuran. Mencarinya pun tak sulit, hampir setiap restoran di Manado menyajikan menu rahang tuna.
Tentu saja, dalam kunjungan ke ibu kota Sulawesi Utara beberapa waktu lalu, saya tak mau melewatkan kesempatan untuk mencicipinya. Rahang tuna biasanya banyak dijajakan di sepanjang pinggiran jalan Boulevard 2.
ADVERTISEMENT
Tapi, karena saya mencarinya di siang bolong, dan pedagang kaki lima baru buka di malam hari, akhirnya bertandanglah saya ke sebuah restoran bernama Sahabat Nelayan.
Ternyata, berbagai hidangan laut segar telah tersimpan di dalam lemari pendingin, sehingga kita bisa memilihnya sendiri. Menu rahang tuna yang ditawarkan pun terdiri dari berbagai harga dan ukuran
Rahang tuna kecil seharga Rp 35 ribu, rahang tuna sedang seharga Rp 45 ribu, sedangkan yang paling besar dihargai Rp 55 ribu. Semuanya sudah termasuk paket nasi dan sayur kangkung.
Sudah jelas, saya memilih yang berukuran paling besar, supaya puas menyantapnya. Usai memilih, kita tinggal menunggu di tempat duduk yang sudah tersedia.
Rahang tuna, kuliner khas Manado Foto: Safira/ kumparan
Cukup lama saya menunggu, sekitar 20-30 menit, sampai makanan tersaji di depan mata. Rupanya, rahang tuna utuh yang saya pilih tadi sudah dibagi menjadi tiga bagian. Warnanya cenderung agak pucat, tapi aromanya sudah semerbak, bikin saya tak sabar ingin melahapnya.
ADVERTISEMENT
Untuk menyantapnya, kita harus jeli. Sebab, dagingnya nyempil, terselip di tiap-tiap sudut. Rasa gurih nan sedap langsung menyapa lidah. Teksturnya pun masih terasa juicy dan lembut.
Padahal, saya belum menambahkan sambal sama sekali, tapi rasanya sudah sedap.
Rahang tuna, kuliner khas Manado Foto: Safira/ kumparan
Kalau ingin menambahkan sensasi pedas, ada tiga jenis sambal yang bisa dipilih sesuai selera; sambal roa, dabu-dabu tomat, dan rica bakar. Ketiganya enak semua! Karena tak bisa memilih salah satu, akhirnya saya pun makan rahang tuna dengan ketiga jenis sambal tersebut.
Tuna yang gurih diberi sentuhan pedas dari sambal rica, lalu disusul dengan cecapan asam menyegarkan dari tomat hijau. Perpaduan rasa yang membuat saya tak bisa berhenti mengunyah.
Sambal roanya tak kalah sedap. Tingkat kepedasannya sedang, dengan rasa gurih yang kuat dari campuran ikan. Sudah makan ikan tuna, ditambah lagi dengan sambal ikan, alamak, rasanya makin mantap!
Rahang tuna, kuliner khas Manado Foto: Safira/ kumparan
Rahang tuna, kuliner khas Manado Foto: Safira/ kumparan
Awalnya, saya pikir daging yang ada di bagian rahang ini tak begitu banyak. Tapi ternyata, setelah mencuil sana sini, dagingnya cukup melimpah. Tiap ukuran suwirannya juga cukup tebal.
ADVERTISEMENT
Menurut salah satu pramusaji, ikan tuna yang mereka pakai adalah jenis lokal, yang berasal dari Bitung. Untuk memasaknya, dibutuhkan waktu pembakaran selama 20 menit. Bumbunya pun sederhana; cuma pakai mentega.
Sensasi makan rahang tuna telah menciptakan pengalaman rasa yang begitu berkesan. Tentunya, bila suatu ketika kembali menginjakkan kaki ke Manado, kuliner ini jadi yang pertama saya cari.