Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Serupa Namun Tak Sama, Ini Perbedaan Combro dan Misro
7 Agustus 2018 12:02 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Bagi para penikmat makanan tradisional, tentunya sudah hapal betul dengan combro dan misro, bukan?
ADVERTISEMENT
Meski cukup dikenal di lidah masyarakat, bentuk dan cita rasa keduanya yang hampir serupa dan bahkan seringkali tertukar antara satu dengan lainnya. Padahal, meski nampak mirip serta terbuat dari bahan utama sama, yakni parutan singkong, combro dan misro sejatinya memiliki sejumlah perbedaan, lho.
Walau tampak samar, perbedaan tersebut dapat terlihat dari beragam sudut yang berbeda. Mulai dari rasa, tesktur, hingga bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan kedua makanan asal Jawa Barat tersebut. Lantas, apa saja perbedaannya? Yuk, simak berikut ini:
Nama combro berasal dari kepanjangan oncom di jero yang berarti oncom di dalam. Sesuai namanya, camilan satu ini dibuat dari tumisan oncom dan daun bawang bercita rasa pedas yang dibalut dengan adonan singkong tumbuk. Kemudian, dibentuk menyerupai bulatan kecil seukuran genggaman tangan. Setelah itu, adonan combro yang sudah jadi akan digoreng hingga berubah warna menjadi kecokelatan.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan combro, misro merupakan akronim dari kata amis di jero, yang artinya manis di dalam. Terbuat dari bahan dasar yang sama dengan combro, yakni parutan singkong. Dalam pembuatannya, adonan singkong parut yang telah kalis akan diisi dengan gula aren, kemudian dibentuk menjadi bulat sedikit lonjong, lalu digoreng hingga matang. Menggunakan bongkahan gula aren sebagai isiannya, misro memiliki tekstur yang lembut di dalam dan gula yang meleleh saat digigit.
Dalam segi penyajian, combro biasa dihidangkan bersama dengan cabai rawit dan disantap sebagai menu camilan di pagi atau sore hari. Tak jarang, aneka jenis gorengan lainnya seperti tempe goreng, kroket, dan bala-bala turut disajikan dalam sepiring combro panas. Untuk misro, karena cita rasanya yang begitu manis, masyarakat sekitar akan mengkombinasikannya dengan secangkir teh tawar hangat.
ADVERTISEMENT
Untuk menemukan combro dan misro pun terbilang cukup mudah. Kamu bisa membeli kedua camilan bertekstur renyah ini di tukang gorengan atau gerai-gerai makanan tradisional yang ada di daerahmu dengan harga Rp 1-2 ribuan saja.
Nah, kalau kamu lebih suka yang mana? Combro dengan isian pedas asin, atau misro dengan isian gula manis nan lumer di mulut?