Setelah Penantian 15 Tahun, Amerika Legalkan Tomat Ungu Hasil Rekayasa Genetika

6 Oktober 2022 18:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Tomat Ungu. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Tomat Ungu. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketika kamu pergi ke pasar atau supermarket untuk mencari buah tomat, maka lazimnya akan memilih yang berwarna merah, bercampur kuning dan hijau; sebagai indikator bahwa buah tersebut baru saja dipetik. Namun, bagaimana bila buah tomat yang kamu temukan justru berwarna ungu?
ADVERTISEMENT
Ya, baru-baru ini Departemen Pertanian Amerika Serikat mengizinkan peredaran buah tomat berwarna ungu hasil rekayasa genetika. Tentu, ini merupakan kabar baik, terutama bagi seorang ahli biokimia, Cathie Martin, yang telah menunggu selama 15 tahun lebih untuk mendapatkan persetujuan tersebut.
Mengutip Food and Wine, Martin dan rekan-rekannya di Norfolk Plant Scientists (NPS) telah menghabiskan waktu selama lebih dari dua dekade, untuk bereksperimen dengan produksi pigmen pada tanaman berbunga. Sementara untuk tomat ungu, ia mengaku bahwa pengembangan produk rekayasa genetika tersebut telah berlangsung selama 15 tahun hingga akhirnya disetujui.
“Ini fantastis. Aku tidak pernah berpikir hari ini akan datang. Kami sekarang selangkah lebih dekat dengan impianku, untuk berbagi tomat ungu yang sehat dengan banyak orang yang begitu excited untuk memakannya,” ujar Martin.
ADVERTISEMENT
Pengembangan produk rekayasa genetika ini dimulai setelah sebuah penelitian dalam jurnal Nature Biotechnology, menunjukkan bahwa makanan yang kaya akan antosianin dapat mencegah berbagai penyakit. Namun, sangat disayangkan karena kadar antosianin dalam buah dan sayuran yang biasa kita konsumsi, ternyata tidak dapat memberikan manfaat yang optimal.
Oleh karena itu, NPS mencoba untuk menambahkan antosianin yang lebih tinggi pada tomat. Antosianin adalah pigmen kaya antioksidan yang juga memberi warna ungu pada blackberry dan blueberry.
Sementara itu, dalam sebuah penelitian pada tikus juga mengungkapkan, bahwa tomat ungu memberikan mereka 30 persen jangka hidup yang lebih lama. Tentu, hal ini tidak akan berdampak sama pada manusia. Akan tetapi, jelas bila mengonsumsi tomat ungu yang lebih kaya akan antosianin dibanding tomat biasa; akan memberikan manfaat lebih bagi kesehatan.
Ilustrasi Sayuran Ungu kaya Antosianin Foto: Shutterstock/twomeerkats
Lebih lanjut, setelah dilakukan kajian dan penilaian oleh Animal and Plant Health Inspection Service (APHIS), menunjukkan bahwa tomat ungu semakin dekat untuk dapat ditemukan di berbagai minimarket Amerika Serikat; atau mendapatkan paket benih buah tersebut untuk ditanam sendiri.
ADVERTISEMENT
“Sebuah tomat telah dimodifikasi untuk mengubah warna dan meningkatkan kualitas nutrisinya. Kami menemukan tanaman ini tidak mungkin menimbulkan peningkatan risiko hama dibandingkan dengan tomat budidaya lainnya. Itu berarti, dari perspektif risiko hama tanaman, tomat ungu ini dapat ditanam dengan aman dan dikembangkan di Amerika Serikat,” tulis APHIS dalam laman resminya.
Sementara itu, menurut Nathan Pumplin, selaku CEO bisnis komersial NPS yang berbasis di AS, mengatakan bahwa dengan adanya keputusan dari APHIS, maka tomat ungu akan mulai segera beredar, tepatnya tahun 2023.
“Keputusan ini adalah tonggak besar, yang membawa kami lebih dekat ke peluncuran komersial tomat ungu. Kami optimis bahwa kami dapat memulai distribusi terbatas tomat ungu di AS pada tahun 2023,” pungkas Nathan.
ADVERTISEMENT
Penulis: Riad Nur Hikmah