Setelah Sapi, Kini Ayam Juga Diberi Pakan Ekstrak Nanas, Apa Manfaatnya?

5 Agustus 2020 16:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ayam sedang makan Foto: Dok.Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ayam sedang makan Foto: Dok.Shutterstock
ADVERTISEMENT
Setelah sebelumnya beredar produk daging sapi yang diberi pakan nanas agar empuk, kini ayam juga memakan buah yang kerap digunakan sebagai pelunak daging tersebut.
ADVERTISEMENT
Salah satu peternak ayam yang memberikan pakan nanas terhadap hewan ternaknya adalah PT Sierad Produce Tbk. Perseroan yang baru saja memperkenalkan nama dan branding baru PT Sreeya Sewu Indonesia Tbk itu bekerjasama dengan PT Great Giant Pineapple (GGP), untuk memformulasikan pakan ayam pedaging dengan ekstrak nanas.
Tommy Wattimena, Direktur Utama Perseroan pada acara Poultry Rethinking Webinar via YouTube, Selasa (4/8) menjelaskan bahwa sari pati buah nanas kaya akan enzim dan nutrisi yang berguna bagi kesehatan ternak. Ekstrak nanas ini mengandung enzyme protease (bromelain) dan kaya akan nutrisi lainnya; seperti vitamin C, B1, potassium, dan manganesse.
"Berdasarkan penelitian dan penerapan pakan ekstrak nanas di farm secara full-cycle yang telah kami jajaki sejak tahun 2018, ternak yang menggunakan pakan dengan ekstrak nanas ini terbukti sehat, memiliki performa lebih baik, dan tidak cepat mati," ungkap Tommy.
Ilustrasi nanas Foto: Dok. Thinkstock
Ekstrak buah kuning itu juga mempunyai fungsi sebagai antiperadangan pada ternak yang sangat membantu ayam untuk memiliki sistem metabolisme, serta daya cerna yang baik; sehingga dapat menghasilkan ternak ayam yang lebih gemuk dan sehat dengan rasa daging yang lebih tender, lembut, dan enak. Enzyme protease juga meningkatkan daya cerna protein sehingga kotoran ayam cenderung lebih kering.
ADVERTISEMENT
Untuk mengukur dan memastikan bahwa rasa ayam pakan nanas ini terbukti lezat. Dilakukanlah sebuah perbandingan antara daging bromelain dengan ekstrak nanas, juga daging non-bromelain. Hasil uji texture analysis menjelaskan, ternyata angka kekerasan serta daya iris daging non-bromelain lebih tinggi.
Daging ayam pakan nanas tampak lebih gemuk dengan klaim daging lebih tender Foto: Dok.Sreeya Sewu
Hasilnya, Sri Sumiyars, Chief Financial Officer dan Corporate Secretary Sreeya Sewu Indonesia menambahkan kepada kumparan (25/4), untuk daging ayam bromelain ekstrak nanas, hanya mempunyai tingkat kekerasan (gf) 5.601, juga daya iris (gs) sebesar 48.360. Dalam artian, semakin rendah angka atau tingkat hasil ujinya, maka serat daging yang tercipta pun semakin lembut, empuk, serta mudah diiris.
Lebih lanjut, polling dari 120 responden pun setuju perihal rasa dari jenis ayam yang satu ini. Menurut mereka, serat-serat nanas membuat unggas tersebut lebih gemuk, dengan daging lebih tender serta lembut.
ADVERTISEMENT

Kesetaraan memperoleh protein berkualitas

Dengan berinovasi menyediakan pakan ternak berbahan ekstrak nanas, juga memiliki tujuan untuk menghadirkan bahan pangan sumber protein terbaik.
"Secara GDP biasanya jarak ayam dan sapi cukup jauh, sapi masih dianggap makanan mahal, maka ayam menjadi pilihan protein yang lebih terjangkau, apalagi kita negara muslim. Tingkat konsumsi ayam kita bahkan 16 kg lebih besar dari Malaysia. Jadi, bisnis poultry ini akan masih berkembang," jelas Tommy.
Peternakan ayam Foto: Reuters/Rodolfo Buhrer
Atas dasar tersebut, perusahaan ini terkenal dengan produk olahan ayam yang terjangkau. Misalnya saja, di bawah label Belfoods menjual nugget ayam mulai dari Rp 10 ribu pada 2019. Sementara tahun ini kembali meluncurkan kemasan makanan olahan mulai harga Rp 5.000.
ADVERTISEMENT
Dengan menghadirkan produk terjangkau, diharapkan adanya kesetaraan memperoleh bahan pangan protein berkualitas untuk seluruh masyarakat Indonesia.
Ayam pedaging yang diternakan perusahaan ini juga sejak 2019, telah memanfaatkan teknologi dalam operasional kandang sebagai pelengkap inovasi pakan dan DOC berkonsep Smart Poultry Farming.
Daging Ayam Foto: Shutterstock
Dari mengusung konsep smart farm, terungkap bahwa tak hanya tempat makan atau restoran saja yang bisa go-digital, kini peternak pun memanfaatkan sistem daring. Digitalisasi peternakan ayam ini dilakukan guna memperoleh hasil ayam potong yang sehat, enak, dan tidak cepat mati karena lebih mudah mengontrolnya.
Terlebih semenjak pandemi, Dicky Saelan, Managing Director Foods Perseroan mengungkapkan fakta bahwa daging ayam masih menjadi bahan masakan favorit masyarakat Indonesia. Jenis daging ayam segar masih yang paling diminati, namun permintaan ayam frozen juga tak kalah meningkat.
ADVERTISEMENT