Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Si Renyah Churros, Jajanan Asal Spanyol, Halal atau Tidak?
8 November 2024 10:00 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Memiliki tekstur yang renyah di luar dan lembut di dalam membuat camilan ini disukai banyak orang. Menurut Britannica, nama churro diduga berasal dari bentuknya yang menyerupai tanduk domba churra, jenis domba asli di Semenanjung Iberia, Spanyol.
Di negara asalnya dan di Meksiko, churros biasanya dijual di churrería (toko khusus churro) atau gerobak kaki lima. Di negara lain, seperti Argentina, churros bahkan diisi dengan dulce de leche (karamel susu), sementara di Kuba biasanya disajikan dengan buah.
Di Meksiko dan Spanyol, churro umumnya dinikmati bersama cokelat leleh. Sedangkan di Indonesia, churros sering dikenal sebagai “donat Spanyol” dengan taburan gula dan kayu manis yang khas.
Churros dibuat dengan bahan dasar yang sederhana, yaitu tepung serbaguna, garam, mentega, gula, dan air. Beberapa resep menambahkan telur untuk tekstur yang lebih empuk.
Setelah digoreng, churros ditaburi gula dan kayu manis lalu dinikmati selagi hangat. Meski lezat, churros tergolong camilan tinggi kalori, karbohidrat, dan lemak jenuh, sehingga disarankan untuk dinikmati dalam porsi wajar.
ADVERTISEMENT
Lantas bagaimana dengan kehalalannya? Naomi Carissa Intaqta, Auditor LPPOM MUI, menjelaskan bahwa secara umum, bahan-bahan utama churros aman karena berasal dari tumbuh-tumbuhan dan susu.
Meski bahan-bahan yang digunakan tidak melibatkan unsur hewani seperti lemak atau daging, Naomi meminta konsumen tetap harus berhati-hati dalam mengonsumsi churros. Terlebih lagi jika makanan tersebut dibeli di toko swalayan, restoran ataupun di toko-toko online.
“Kehati-hatian ini perlu karena kita tidak mengetahui bahan apa saja yang digunakan dan bagaimana proses pembuatannya. Bisa jadi melibatkan bahan baku atau bahan tambahan yang tidak halal,” ujar Naomi seperti dikutip dari laman Halal MUI, Jumat (8/11).
Komposisi bahan dasar churros umumnya terdiri dari tepung terigu, gula, mentega, minyak goreng, dan kayu manis. Dari sisi kehalalan, menurut Naomi, bahan-bahan ini relatif aman karena berasal dari tumbuh-tumbuhan dan susu.
ADVERTISEMENT
Namun, bahan tambahan atau penolong dalam proses pembuatan churros juga harus diperhatikan. Beberapa bahan tambahan seperti enzim untuk proses hidrolisis gula, karbon aktif untuk pemurnian minyak goreng, dan fortifikasi vitamin pada tepung bisa berasal dari turunan hewan atau bahan kompleks lain.
Misalnya churros yang disajikan di restoran Amerika Latin atau Eropa, mungkin saja ditambahkan dengan lemak babi atau flavor rhum sebagai bagian dari bahannya. Hal ini jelas haram.
Oleh karena itu, Naomi berpesan jika ingin menikmati churros harus dipastikan bahwa sajian yang hendak dinikmati tersebut terjamin kehalalannya. Pilihan lainnya adalah dengan membuat churros sendiri, dengan bahan-bahan yang tentu saja halal.