Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Sosialisasi Produk Herbal, Sido Muncul Akan Gelar Seminar di Universitas Swadaya
29 Februari 2020 8:13 WIB
![Tolak Angin Sido Muncul Foto: Instagram/@sidomunculstore](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1495168961/vfkbyrgv11zptgebgefm.jpg)
ADVERTISEMENT
Indonesia merupakan salah satu negara dengan keanekaragaman hayati terbesar di dunia. Dari 40.000 spesies tanaman obat, sekitar 30.000 spesies berada di Indonesia. Sebanyak 9.600 di antaranya memiliki manfaat kesehatan; dan baru sekitar 200 spesies digunakan sebagai obat tradisional.
ADVERTISEMENT
Menurut data WHO tahun 2005 diperkirakan sebanyak 75-80 persen penduduk dunia pernah menggunakan obat-obatan herbal. Saat ini, para praktisi medis dan farmasi terus melakukan penelitian lebih lanjut untuk mendalami dan membuktikan tingkat keberhasilan obat-obatan herbal yang disebut dengan herbal medik.
Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang herbal perlu terus dilakukan oleh pemerintah, akademisi, dunia usaha, dan masyarakat yaitu saintifikasi jamu dalam hal ini penelitian berbasis kesehatan.
Untuk itu, Tolak Angin Sido Muncul mengadakan ‘Seminar Herbal’ bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati, Ikatan Dokter Indonesia, serta Ikatan Apoteker Indonesia yang akan diadakan pada Sabtu (29/2).
Tema yang diangkat pada seminar ini yaitu “Potensi Memanfaatkan Obat Herbal Menuju Indonesia Sehat” dan diikuti oleh 250 peserta dari kalangan kedokteran, peneliti, mahasiwa, dan masyarakat umum di Cirebon.
ADVERTISEMENT
Seminar ini dilakukan untuk mensosialisasi soal produk-produk herbal, dan penelitian yang telah dilakukan Sido Muncul terutama untuk produk Tolak Angin.
Rencananya, seminar akan dibuka oleh sambutan dari Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sawadaya Gunung Jati, Rektor Universitas Sawadaya Gunung Jati, dan Ketua Yayasan Pendidikan Swadaya Gunung Jati. Kemudian dilanjutkan dengan seminar sesi pertama yang dibuka oleh Dra. Rr. Maya Gustina Andarini, Apt., M.Sc. (Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik BPOM RI). Lalu, oleh Dr. dr. Ina Rosalina, Sp.A (K)., M.Kes., MH.Kes. (Direktur Pelayanan Kesehatan
Tradisional Kemenkes RI), dan sesi pertama diakhiri oleh Irwan Hidayat (Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi PT Sido Muncul Tbk).
Tak hanya sampai di situ, akan ada sesi kedua yang dimulai oleh Prof. Dr. Edi Dharmana, M.Sc., PhD., Sp.Park. (Imunolog Peneliti Herbal, Guru Besar Universitas Diponegoro), Ipang Djunarko, S.Si., M.Sc., Apt. (Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma), dan Prof. Dr. dr. Winarto, DMM., Sp.MK., Sp.M(k) (Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati)
ADVERTISEMENT
Nantinya para peserta seminar akan menerima materi tentang ‘Kebijakan Pengawasan Obat Tradisional Indonesia, Pengembangan Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi, Industri Herbal Berbasis Good Manufacturing Practices (GMP), Uji Manfaat Tolak Angin, Uji Toksisitas Subkronis Tolak Angin, dan Mekanisme Herbal Sebagai Antimikroba.’
Seminar Herbal di Cirebon ini merupakan seminar ke-46 kali yang diselenggarakan Sido Muncul sejak 2007. Sebelumnya Sido Muncul telah melaksanakan di 34 kota lainnya; seperti Jakarta, Bogor, Bandung, Semarang, Ungaran, Yogyakarta, Medan, Lampung, Pekanbaru, Padang, Palembang, Solo, Makassar, Surabaya, Jombang, Batam, Magelang, Banjarmasin, Bali, Malang, Pontianak, Manado, Lombok, dan kota-kota lainnya.
Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Irwan Hidayat mengatakan, “Melalui seminar herbal seperti ini kami berharap akademisi kedokteran terdorong untuk terus melakukan penelitian tanaman obat secara ilmiah. Tidak hanya bergantung kepada obat modern yang berbasis kimia. Selain itu kami juga ingin dunia kedokteran mendapat wawasan mengenai industri jamu, penelitian yang kami lakukan untuk mengembangkan produk, dan penggunaan jamu untuk pelayanan kesehatan,” ungkapnya dalam risil yang kumparan terima, Jumat (28/2).
ADVERTISEMENT
“Seperti halnya produk Tolak Angin, Sido Muncul telah melakukan berbagai penelitian, yaitu Uji Toksisitas dan Uji Khasiat dengan Universitas Sanata Dharma dan Universitas Diponegoro. Hasilnya, minum Tolak Angin dalam jangka panjang tidak menimbulkan efek samping jika diminum sesuai dosis anjuran (tidak menimbulkan efek toksit bagi organ tubuh). Tahun 2007 Tolak Angin telah mendapatkan sertifikat Obat Herbal Terstandar (OHT) dari Badan POM”, tutup Irwan.