Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Specialty Coffee dengan Level Kualitas Tingkat Dewa
3 Juli 2018 12:15 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Penikmat kopi tentunya sudah tak asing lagi dengan istilah single origin, bukan? Kopi yang berasal dari satu daerah tertentu ini memang tengah menjadi primadona. Keunikan rasa dari masing-masing single origin tersebutlah yang membuatnya digilai oleh para pecinta kopi.
ADVERTISEMENT
Bila kamu sudah 'akrab' dengan berbagai single origin seperti Aceh Gayo, Bali Kintamani, Lintong, hingga Ethiopia dan Kenya, kini saatnya kamu berkenalan dengan cita rasa kopi yang naik tingkat, yakni specialty coffee. Ya, menyusul perkembangan kopi yang semakin merambah cepat, kini muncul varian kopi dengan kualitas yang bisa dibilang, original dan premium.
Specialty coffee sendiri bukanlah hal yang baru di dunia kopi. Namun namanya mungkin masih terdengar cukup asing di kalangan orang awam. Sejatinya, specialty coffee ialah single origin, namun dengan grade atau kualitas yang lebih tinggi.
Penentuan kualitasnya pun tak main-main, membutuhkan ahli tertentu yang dikenal dengan nama Q Grader, untuk dapat menilai apakah kopi tersebut sudah memenuhi syarat sebagai specialty coffee. Penilaian ini tak hanya sebatas tentang rasa dan aroma saja, namun juga meliputi seluruh proses pengolahan kopi, mulai dari penanaman, pemanenan, kualitas biji kopi, hingga yang terakhir, pengolahan kopi.
ADVERTISEMENT
Untuk bisa mendapatkan gelar sebagai specialty coffee, biji kopi tersebut haruslah mendapatkan grade 80 ke atas, dengan maksimal skor 100. Boleh dibilang, level specialty coffee adalah level dewa.
Sulit untuk diperoleh, namun memberikan dampak yang fantastis pula. Kopi yang telah disertifikasi sebagai specialty coffee, maka harga jualnya akan semakin melonjak tinggi. Ada kualitas, ada harga tentunya.
Alvaro Sanchez, Master Roaster Toby's Estate Australia mengungkapkan, kopi yang layak mendapatkan 'gelar' specialty coffee harus fresh, dan di-roast secara terpisah untuk menghasilkan cita rasa terbaik dari masing-masing kopi.
Ia pun menambahkan, gerai kopi Toby's Estate bahkan memiliki kebun kopi sendiri untuk menjamin kualitas terbaik dari biji kopi mereka. Pengawasan kualitas harus benar-benar dilakukan secara menyeluruh, mulai dari bibit kopi yang digunakan, hingga melakukan edukasi terhadap para petani agar mereka dapat menghasilkan biji kopi yang lebih baik.
Untuk mendapatkan hasil terbaik, mereka memproses biji kopi hasil panen dengan mesin-mesin canggih yang dapat mengurangi defect--cacat pada biji kopi--dengan melakukan seleksi terhadap biji kopi, hingga hanya tersisa kopi-kopi berkualitas tinggi saja. Tak sampai di situ saja, para barista dan pegawainya pun perlu diberikan pelatihan agar dapat menyajikan secangkir kopi 'level dewa' tersebut dengan cita rasa sempurna.
ADVERTISEMENT
"Percuma bila kita memiliki mesin yang bagus tapi kalau tak bisa mengoperasikannya, untuk apa? Jadi, diperlukan adanya pelatihan bagi pegawai juga. Penting untuk memahami seluruh proses," ujar Imron J Kusuma selaku pemilik Toby's Estate Indonesia saat ditemui di acara Grand Opening Toby's Estate Grand Indonesia di Jakarta Pusat, Senin (3/7).
Di Indonesia sendiri, telah banyak kedai kopi dengan spesialisasi specialty coffee, seperti Anomali, Tanamera, dan Toby's Estate. Tak hanya itu, merk-merk specialty coffee juga dapat dengan mudah ditemukan, seperti Excelso, Davidoff, hingga JJ Royal. Harganya sendiri cukup bervariasi, untuk special coffee yang dijual dalam bentuk biji kopi utuh bisa kamu dapatkan mulai dari Rp 55 ribu hingga Rp 300 ribu++, tergantung berat dan ukuran kemasannya.
ADVERTISEMENT
Perkembangan budaya minum kopi di Indonesia yang semakin berkembang, tentu menjadi celah yang cukup lebar bagi specialty coffee untuk mengambil hati para penikmat kopi. Apalagi, kini bukan cuma rasa dan aroma saja yang dicari, namun juga kualitas.
Tertarik untuk mencicipi kopi 'level dewa' ini?