Starbucks Indonesia Masih Layani Pembelian Kopi Memakai Tumbler

12 Maret 2020 12:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Starbucks holiday cup Foto: Dok. Starbucks
zoom-in-whitePerbesar
Starbucks holiday cup Foto: Dok. Starbucks
ADVERTISEMENT
Demi mengantisipasi penyebaran virus corona, berbagai bisnis kuliner mulai menerapkan kebijakan baru. Seperti yang dilakukan oleh Starbucks baru-baru ini.
ADVERTISEMENT
Seperti dilansir situs resmi Starbucks, kedai kopi global asal Amerika Serikat ini mengeluarkan peraturan yang tak memperbolehkan pelanggan menggunakan tumbler yang dibawa sendiri untuk membeli kopi.
Selain itu, penggunaan cangkir keramik untuk dine-in juga dihentikan sementara. Sebagai gantinya, pihak Starbucks akan menggunakan disposable cup, atau gelas sekali pakai sebagai alat minum.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Executive Vice President sekaligus President U.S. company-operated business and Canada di situs resmi Starbucks, langkah ini dilakukan setelah adanya publikasi laporan terbaru dalam Journal of Hospital Infection. Dalam publikasi tersebut disebutkan, bahwa virus dapat hidup di permukaan barang hingga sembilan hari.
Suasana di Starbucks Foto: Amanaturrosyidah/kumparan
Kendati demikian, peraturan tersebut rupanya tak berlaku di Indonesia. Saat dihubungi kumparan, PT Sari Coffee Indonesia selaku pemegang lisensi Starbucks di Indonesia mengungkapkan, pelanggan masih bisa membawa dan memakai tumbler mereka untuk membeli kopi.
ADVERTISEMENT
Mereka juga telah mengadopsi prosedur yang menjamin keamanan serta higienitas penggunaan gelas dan tumbler.
"Kami memiliki prosedur pra-pembersihan (pre-cleaning) untuk memastikan tumbler dan gelas pelanggan sudah higienis sebelum digunakan," terang Andrea Siahaan, Senior General Manager, PR and Communications PT Sari Coffee Indonesia kepada kumparan.
Untuk mengantisipasi wabah virus corona, Starbucks Indonesia juga telah mengikut sertakan beberapa prosedur penting, untuk meningkatkan kesadaran tentang higienitas di tiap gerai.
Para partner (sebutan untuk karyawan Starbucks) telah dibekali panduan ketat terkait kebersihan pribadi dan peningkatan rutinitas pembersihan di dalam gerai.
"Kami menanggapi situasi ini dengan sangat serius, dengan pendekatan yang bijaksana dan tenang, serta mengikuti panduan resmi dari pemerintah atau Kementrian Kesehatan," pungkas Andrea.
ADVERTISEMENT