Studi: Diet Vegetarian dan Vegan Berpotensi Bikin Depresi

27 September 2019 9:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi vegetarian Foto: dok.shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vegetarian Foto: dok.shutterstock
ADVERTISEMENT
Banyak orang yang menerapkan pola makan vegetarian atau vegan untuk meningkatkan kesehatannya. Pola makan yang membatasi konsumsi protein hewani --atau bahkan benar-benar tak menyantapnya sama sekali-- diklaim memberikan banyak manfaat kesehatan.
ADVERTISEMENT
Misalnya, mencegah beragam penyakit kardiovaskular seperti gangguan jantung, stroke, diabetes, hingga kanker. Bahkan, mengonsumsi menu vegetarian atau vegan secara rutin diklaim dapat membantu menurunkan berat badan dengan efektif.
Meski banyak dampak positif yang didapatkan dari menjalani gaya hidup vegetarian dan vegan, namun ternyata pola makan bebas daging hewan itu bisa meningkatkan risiko depresi.
Ilustrasi vegetarian Foto: Shutter Stock
Tim peneliti dari Universitas Bristol dan Institusi Kesehatan Nasional (NIH) yang berbasis di Amerika Serikat menduga, kekurangan asupan vitamin B12 dan asam lemak omega-3 dapat menimbulkan gejala depresi yang signifikan pada para vegetarian dan vegan.
Para ilmuwan membandingkan bagaimana pemakan daging dan tumbuhan menggunakan skala Edinburgh Postnatal Depression yang digunakan oleh para dokter di Inggris. Mereka pun menemukan: vegetarian cenderung memiliki skor lebih dari 10. Angka tersebut merupakan ambang minimum kemungkinan terjadinya depresi.
ADVERTISEMENT
Dilansir Independent, penelitian tersebut menyimpulkan kalau pola makan dapat mempengaruhi suasana hati dengan berbagai cara, termasuk kekurangan nutrisi penting dan lemak. Studi tersebut juga menuliskan; tak mengonsumsi daging merah adalah ciri khas vegetarian dan vegan, sehingga asupan vitamin B12 yang rendah bisa dipertimbangkan sebagai salah satu faktor penyebabnya.
Kembang kol pengganti daging Foto: Shutterstock
Penelitian lain pada tahun 2008 yang berjudul Understanding nutrition, depression and mental illnesses menunjukkan, banyak pasien dengan gangguan mental memiliki kekurangan nutrisi tertentu, termasuk asam lemak omega-3 dan vitamin B.
Sebuah studi kecil lain yang dipublikasikan pada jurnal The Open Neurology Journal tahun 2013, dokter menemukan bahwa menggabungkan suplemen vitamin B12 dengan antidepresan secara signifikan mengurangi gejala tersebut.
Maka itu, bila tak bisa mendapatkan asupan nutrisi dari daging, tak ada salahnya untuk mengonsumsi beberapa suplemen. Penulis penelitian dari Universitas Bristol dan NIH menemukan, tingkat depresi berkurang hampir 50 persen ketika seseorang mengonsumsi suplememn B6, B12, dan asam folat.
ADVERTISEMENT
Vegetarian atau tidak, yang pasti tubuh kita memerlukan vitamin, mineral, protein, dan asam lemak untuk menjaga kesehatan fisik dan mental.