Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Tanghulu, Si Manis dari Tiongkok yang Populer di Korea Selatan
29 Januari 2024 16:08 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Kamu mungkin pernah melihat orang-orang Korea Selatan membuat konten video ASMR saat makan tanghulu, bukan? Ya, camilan ini memang tengah populer di kalangan anak muda di Negeri Gingseng.
ADVERTISEMENT
Menurut data yang dirilis oleh Korea Agro-Fisheries and Food Trade Corporation yang mencakup platform media sosial seperti Instagram, Facebook, dan KakaoStory Korea, tanghulu merupakan istilah yang paling banyak dicari dalam kategori makanan frozen dan convenience, di kalangan remaja pada paruh pertama tahun 2023.
Bahkan, jumlah toko yang menjual tanghulu yang awalnya hanya sekitar 50 buah di bulan Februari, kini menjadi lebih dari 300 di bulan Agustus. Dan menurut data Layanan Informasi Hak Kekayaan Intelektual Korea, sudah lebih dari 90 persen merek dagang terkait tanghulu yang ada telah didaftarkan di tahun 2023.
Tapi tahukah kamu, ternyata tanghulu bukanlah camilan asli Korea Selatan, melainkan camilan tradisional asal Tiongkok. Mengutip Delish, tanghulu umumnya menggunakan buah hawthorn merah yang dicelupkan ke dalam sirup gula dan disajikan di atas tusuk bambu, dan sering diberikan kepada anak-anak saat Tahun Baru Imlek sebagai simbol kebahagiaan.
ADVERTISEMENT
Mengutip The Korea Times, tanghulu telah ada sejak masa Dinasti Song (960-1279). Kala itu, selir kesayangan Kaisar Guangzong jatuh sakit, kemudian seorang dokter menyarankan agar dia makan buah hawthorn yang digoreng dengan gula merah setiap hari selama dua minggu. Dan menakjubkannya, sang selir pun pulih.
Manisan buah tersebut pun mendapatkan popularitas di seluruh negeri dan kini tanghulu telah menjadi jajanan kaki lima yang populer di Tiongkok.
Untuk di Korea Selatan sendiri, tanghulu dipopulerkan oleh imigran Cina. Pada tahun 2010-an, produk ini biasanya dijual di kios pinggir jalan di Pecinan Incheon dan kawasan Myeong-dong dan Hongdae di Seoul, di mana keduanya merupakan tempat wisata populer. Seiring waktu, camilan ini menjadi semakin populer tidak hanya di kalangan etnis Tionghoa tetapi juga orang Korea.
ADVERTISEMENT
“Tanghulu menikmati popularitasnya yang luar biasa karena memenuhi obsesi masyarakat Korea terhadap makanan cantik. Manisan buah-buahan ini memiliki tekstur seperti kaca dan terlihat seperti marmer. Karena visualnya sangat menarik, banyak yang suka mempostingnya di media sosial,” kata Lee Eun-hee, profesor ilmu konsumen di Inha University dikutip dari The Korea Times, Senin (29/1).
Sementara itu, profesor ilmu konsumen di Universitas Nasional Incheon, Lee Young-ae, mengungkapkan, resep tanghulu yang simpel dan menarik juga menjadi alasan kenapa banyak anak muda terobsesi dengan camilan tersebut.
“Wajar jika remaja mencari pengalaman baru. Hal ini sangat mirip dengan obsesi anak muda terhadap perjalanan. Banyak yang merasa senang mengubah tanghulu menjadi gaya Korea agar lebih Insta-worthy,” katanya.
ADVERTISEMENT
Di tengah kepopuleran tanghulu, rupanya para ahli kesehatan memperingatkan bahwa terlalu banyak mengonsumsi tanghulu, yang tinggi gula, dapat menyebabkan obesitas dan penyakit lainnya.
“Mengonsumsi makanan manis secara berlebihan dapat memicu obesitas pada anak-anak, yang dapat meningkatkan risiko penyakit kronis lainnya seperti diabetes dan depresi,” kata Hong Yong-hee, profesor pediatri di Fakultas Kedokteran Universitas Soonchunhyang.
Hwang Woo-jin, spesialis prostodontik di Rumah Sakit Incheon Sejong, mengatakan bahwa lapisan gula yang keras juga berpotensi merusak gigi. “Menggigit cangkang permen yang keras dapat membuat gigi patah dan asupan gula yang tinggi dapat menyebabkan gigi berlubang,” katanya.
Cara membuat tanghulu
Resep untuk membuat tanghulu sangatlah simpel. Kamu hanya membutuhkan buah, air, dan gula. Dalam sejarahnya tanghulu memang dibuat dengan menggunakan buah hawthorn, namun kini sudah banyak masyarakat yang mengkreasikannya dengan buah lain.
ADVERTISEMENT
Kamu bisa menggunakan buah apa pun yang kamu suka asalkan buahnya dikeringkan sebelum dicelupkan! Jika tidak dikeringkan, kelembapan buah dapat menyebabkan sirup gula tidak dapat terlapisi dan mengering dengan baik.
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah potong buah menjadi kecil-kecil dan tepuk-tepuk dengan handuk kertas. Kemudian susun 1-3 potong buah pada tusuk sate kayu dan sisihkan (lebih sedikit potongan buah pada tusuk sate berarti kamu dapat dengan mudah mengoleskan gula pasir nantinya). Setelah itu ambil mangkuk dan isi dengan air es, sisihkan.
Campurkan gula dan air dalam panci. Didihkan dan aduk hingga campuran mencapai 150°C dan konsistensinya kental. Jika tidak memiliki termometer dapur, kamu dapat menguji apakah sirup gula sudah siap dengan mengambil sedikit tusuk gigi dan mencelupkannya ke dalam air dingin. Jika gula langsung mengeras berarti siap digunakan.
ADVERTISEMENT
Setelah sirup gula matang, ambil tusuk sate buah yang sudah disiapkan dan celupkan ke dalam adonan, pastikan semua sisi terlapisi secara merata. Segera ambil buah yang dilapisi gula dan rendam tusuk sate ke dalam air es hingga membentuk cangkang keras.
Selamat mencoba!