Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Wajar bila kita memiliki selera makanan yang berbeda-beda. Ada yang lebih suka makanan manis, tapi adapula yang lebih suka asin. Misalnya, kamu lebih suka ngemil semangkuk sup ketimbang permen atau kue lembut —begitu pula sebaliknya. Meskipun begitu, baik menyukai makanan manis maupun asin bila dikonsumsi berlebih akan sama-sama membahayakan tubuh, lho.
ADVERTISEMENT
Terutama buat kamu yang cukup sering mengonsumsi makanan asin, mungkin tidak sepenuhnya sadar akan efek yang ditimbulkan bagi tubuh. Mengutip Eat This, The American Heart Association merekomendasikan orang dewasa untuk mengonsumsi tidak lebih dari 2,3 gram natrium per hari —dengan batas ideal tidak lebih dari 1,5 gram.
Bila mengonsumsi makanan asin secara berlebihan, akan ada sederet efek samping yang berbahaya bagi kesehatan tubuh. Apa saja? Berikut 7 efek sampingnya bagi kesehatan dari terlalu banyak mengonsumsi makanan asin:
1. Minum lebih sedikit air
Kebanyakan orang berpikir kalau mengonsumsi makanan asin akan membuat kamu cepat haus sehingga jadi sering minum air. Namun, pandangan ini keliru.
Sebuah studi dari The Journal of Clinical Investigation, di mana partisipan laki-laki diamati dari tahun 2009 dan 2011, menemukan bahwa semakin banyak garam yang mereka konsumsi, semakin sedikit air yang mereka minum. Hal ini karena tubuh mereka mengawetkan dan menghasilkan lebih banyak air. Untuk melakukan hal tersebut, kamu akan merasa membutuhkan lebih banyak energi —yang dapat membuat kamu makan berlebihan.
ADVERTISEMENT
2. Menambah berat badan
Kebanyakan orang mungkin pernah merasakan hal ini ‘ngidam’ makanan asin atau gurih setelah selesai menyantap sebuah hidangan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Deakin University. Para peneliti menemukan bahwa mengonsumsi garam berlebih dapat membuat kamu mendambakan lebih banyak makanan berlemak.
3. Merasa kembung
Sebuah studi di The American Journal of Gastroenterology menemukan bahwa kembung lebih sering terjadi pada mereka yang makan makanan tinggi sodium; dibandingkan mereka yang makan makanan rendah sodium.
Bagi beberapa orang, kembung bisa menyebabkan perasaan tidak nyaman dan kesakitan. Jadi, sebelum kamu menyentuh keripik asin, mungkin kamu perlu mempertimbangkan efek lagi bagi kesehatan.
4. Jari-jari akan membengkak
Uniknya, —bukan hanya kembung— saat kamu makan terlalu banyak makanan asin, jari jemari kamu bisa membengkak. Hal ini karena ketika ada terlalu banyak garam dalam aliran darah, tubuh secara otomatis akan menahan segala cairan. Dan, jika natrium atau garam tidak dikeluarkan melalui urine, maka kamu akan merasakan pembengkakan di jari-jari.
ADVERTISEMENT
5. Kulit mulai berjerawat
Ada banyak bukti yang mendukung hubungan langsung antara jerawat dengan diet atau pola makanan seseorang. Dalam satu studi yang melibatkan 200 peserta, para peneliti menemukan bahwa mereka yang berjerawat umumnya mengonsumsi lebih banyak makanan asin; dibandingkan dengan orang bebas jerawat yang tidak mengonsumsi asupan tinggi garam.
6. Mengalami sakit kepala
Salah satu studi jurnal BMJ, menemukan sepertiga dari 400 peserta peneliti yang mengonsumsi makanan tinggi sodium lebih mungkin mengalami sakit kepala, daripada mereka yang mengonsumsi makanan rendah sodium.
Tidak hanya itu, studi lain juga mendukung klaim tersebut —menemukan bahwa mengurangi asupan natrium dapat menurunkan risiko sakit kepala pada peserta, yang semuanya adalah pasien hipertensi dengan usia tua.
ADVERTISEMENT
7. Berpotensi menimbulkan tekanan darah tinggi
Bukan rahasia lagi, kalau mengonsumsi asupan tinggi natrium dikaitkan dengan risiko tekanan darah tinggi . Walaupun efeknya tidak terasa langsung dan cepat, kamu bisa merasakan ini di kemudian hari bila tidak mengurangi makanan asin —dan tentunya mengembangkan hipertensi.
Selain hipertensi, penyakit stroke, gagal jantung, kanker perut, dan penyakit ginjal juga telah dikaitkan dengan asupan garam berlebihan. Jadi, mengurangi konsumsi garam juga membantu kamu menghindari diri dari risiko mengembangkan salah satu dari kondisi ini.
Reporter: Natashia Loi