news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Terungkap! Aroma Kopi Berasal dari Paduan Bau Aseton hingga Bensin

23 Januari 2021 11:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi menuang kopi Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menuang kopi Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Aroma kopi merupakan salah satu alasan orang jatuh cinta pada minuman ini. Tanpa aromanya, kopi di pagi hari hanya akan terasa asam atau pahit layaknya obat —tak menimbulkan kepuasan yang dirasakan saat menyesap kopi.
ADVERTISEMENT
Mengutip Live Science, sensasi ‘memuaskan’ dari aroma kopi yang kita rasakan merupakan senyawa yang dihasilkan saat proses memanggang bijinya.
Senyawa ini terbentuk saat proses memasak —atau apa yang lebih kita kenal sebagai reaksi Maillard. Namun, indera penciuman kita tidak selalu mendeteksi dan menjelaskan semua aroma sedap; seperti roti yang baru dipanggang atau dalam hal ini, kopi.
Beberapa aroma dalam konsentrasi rendah, seperti cadaverine dan putracine (yang ada dalam daging busuk) juga lebih mudah terdeteksi oleh hidung kita. Sedangkan, senyawa lain seperti air misalnya, malah terkesan tidak berbau, padahal jumlahnya banyak dan terkonsentrasi di udara.

Jadi, apa yang tercium dalam aroma kopi?

com-Ilustrasi wanita minum kopi Foto: Shutterstock
Untuk mengidentifikasi aroma kopi, ilmuwan mungkin sudah mengetahui cara paling tepat. Dengan teknik kromatografi gas (pemisahan komponen dari senyawa menguap), ahli kimia bisa mencatat dan menerapkan deskripsi jelas untuk menggambarkan sebuah bau. Belum lagi, para pembuat rasa dan parfum telah mengembangkan kata-kata deskripsi —seperti fruity, earthy, flowery, caramel, spicy, dan meaty yang sudah tidak asing lagi.
ADVERTISEMENT
Namun, perlu diingat, satu senyawa tidak bertanggung jawab atas bau yang kita hirup, melainkan campuran kompleks dari ratusan senyawa berbeda —begitu pula yang terjadi pada kopi.
Dalam proses pemanggangan kopi, ada sekitar 800 senyawa berbeda yang diproduksi dan ikut ambil peran. Proses paparan panas, adukan, dan tekanan pada biji kopi akan menguraikan gula dan protein, sehingga membentuk senyawa volatil yang kita cium.
Ilustrasi roasting kopi Foto: dok.shutterstock
Tidak semua, dari 800 senyawa ini, menyebabkan respons yang sama dalam penciuman di hidung. Fakta uniknya, beberapa paduan senyawa yang menciptakan aroma kopi yang kita kenal antara lain; gabungan dari aseton (16,99 persen), 2-metilfuran (11,54 persen), serta isoprene (1,03 persen) —secara berurutan, senyawa ini sering kita temukan dalam pembersih kuteks, cokelat, dan bensin.
ADVERTISEMENT
Secara lebih rinci, profil kopi yang sudah dipanggang sebenarnya hanya mencakup sekitar 20 senyawa utama (dengan senyawa kecil yang sangat menentukan rasa kopi yang kita kenal).
Para ahli kimia menganalisis senyawa volatil dalam kopi, dan menemukan beberapa bau busuk, buah, hingga aroma tengik. Namun, ada satu senyawa, 5- methyl furfural, yang dideskripsikan sebagai aroma kopi. Mungkin, satu senyawa ini adalah aroma yang paling dekat dan bisa dideskripsikan sebagai ‘kopi’.
Reporter: Natashia Loi