Tim Peneliti BMJ Cabut Studi soal Cuka Apel Buat Menurunkan Berat Badan
8 Oktober 2025 19:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
Tim Peneliti BMJ Cabut Studi soal Cuka Apel Buat Menurunkan Berat Badan
British Medical Journal (BMJ) Group mencabut studi soal manfaat cuka apel yang bisa membantu menurunkan berat badan selama 12 minggu.kumparanFOOD

ADVERTISEMENT
British Medical Journal (BMJ) Group mencabut studi soal manfaat cuka apel yang bisa membantu menurunkan berat badan selama 12 minggu. Temuan yang dipublikasi pada Maret 2024 tersebut ditarik karena teridentifikasi beberapa kesalahan analisis.
ADVERTISEMENT
Mengutip Science Daily, sebelumnya, dalam temuan ilmiah yang dipublikasi dalam jurnal BMJ Nutrition, Prevention & Health itu menyatakan bahwa mengonsumsi cuka sari apel dalam jumlah sedikit setiap hari, dapat membantu orang yang mengalami obesitas untuk menurunkan berat badan mereka.
Namun, penelitian tersebut kini dinyatakan menimbulkan sejumlah kekhawatiran yang melanggar kebijakan editorial BMJ Group. Awalnya kekhawatiran itu disampaikan melalui surat jurnal kepada tim editorial, kemudian jurnal ini dirujuk ke pakar statistik untuk dievaluasi ulang.
Para ahli statistik pun menemukan beberapa kesalahan analisis, seperti nilai statistik yang tidak masuk akal, keandalan data mentah, pelaporan metode yang tidak memadai, dan kurangnya pendaftaran uji coba prospektif.
Rupanya para peneliti menyetujui dan mengakui kesalahan analisis tersebut. Mereka juga menyetujui pencabutan jurnal mengenai manfaat cuka apel itu.
ADVERTISEMENT
Dr. Helen Macdonald, Editor Etika Publikasi dan Integritas Konten di BMJ Group, mengatakan, "Meskipun tergoda untuk memberi tahu pembaca tentang cara menurunkan berat badan yang tampaknya sederhana dan bermanfaat, saat ini hasil studi tersebut belum dapat diandalkan, dan jurnalis serta pihak lain tidak boleh lagi merujuk atau menggunakan hasil studi ini dalam pelaporan di masa mendatang."
"Investigasi ini melibatkan pemeriksaan data yang detail dan korespondensi dengan peneliti, lembaga, dan pakar lainnya, misalnya. Oleh karena itu, mencapai keputusan yang tepat, adil, dan final dapat memakan waktu beberapa bulan," tambahnya.
Profesor Martin Kohlmeier, pemimpin redaksi BMJ Nutrition Prevention & Health, turut menjelaskan, "Jika dipikir-pikir kembali, maka ini adalah keputusan yang salah. Namun, para penulis berasal dari lingkungan ilmiah yang kurang terwakili dalam penelitian nutrisi, dan jurnal ini bertujuan untuk memprioritaskan bukti berkualitas tinggi, yang biasanya berasal dari uji klinis."
ADVERTISEMENT
Rupanya, banyak ahli gizi lain yang juga sudah menduga hal ini akan terjadi. Terlebih semakin meluasnya anggapan bahwa mengonsumsi cuka apel bisa menyembuhkan penyakit kronis seperti diabetes hingga kanker.
"Sekilas, besarnya efek penurunan berat badan tampak tidak masuk akal," kata Eric Trexler dari Duke University, salah satu ilmuwan yang menunjukkan kelemahan dalam penelitian tersebut hanya beberapa minggu setelah diterbitkan, seperti dikutip dari NPR.
Dari kejadian ini, kita bisa menyimpulkan setiap informasi baru terkait penelitian ilmiah yang akan berdampak langsung pada kesehatan, ada baiknya ditelusuri lebih lanjut. Jika kamu ragu, maka sebaiknya konsultasilah dengan ahli kesehatan kepercayaanmu.
