Tips Makanan: Nama Menu Dapat Tingkatkan Daya Tarik Hidangan

24 Juli 2018 9:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi menu makanan (Foto: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menu makanan (Foto: Pexels)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Nama menu pada hidangan yang disuguhkan sebuah restoran rupanya dapat meningkatkan daya beli. Saat berada di restoran atau tempat makan, apa yang menjadi acuanmu untuk memilih hidangan yang akan dipesan? Apakah berdasarkan rekomendasi dari pelayan, atau mungkin, kamu lebih tertarik dengan deskripsi makanan yang terpampang di menu?
ADVERTISEMENT
Sadar ataupun tidak, namun pada kenyataannya, tampilan pada menu makanan sangat mempengaruhi ketertarikan kita dalam memesan hidangan, lho. Mereka tak sekadar memberikan informasi tentang daftar harga.
Lebih dari itu, menu makanan juga merangkap sebagai alat dan strategi pemasaran suatu restoran.
Bahkan, berbagai elemen yang terkandung dalam menu makanan tersebut mampu mengarahkan dan meubah pola pikir para pembeli.
Ilustrasi menu makanan (Foto: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menu makanan (Foto: Pexels)
Penyusunan menu ini pun tak boleh dilakukan secara sembarangan. Dilansir BBC, sebuah restoran yang cakupannya sudah besar mampu menghabiskan waktu selama 18 bulan hanya untuk menyusun menu yang pas. Mereka juga perlu melakukan percobaan sebanyak tiga kali.
Untuk menjawab segala kerumitan dalam menyusun menu tersebut, muncullah sebuah industri bisnis yang disebut sebagai ‘ilmu teknik menu’.
ADVERTISEMENT
Salah seorang ‘teknisi menu’ di California, Gregg Rapp mengungkapkan, strategi yang diperhatikan adalah efisiensi waktu. Saat pelanggan restoran dapat menemukan makanan yang mereka inginkan dengan cepat, otomatis mereka bisa menggunakan sisa waktunya untuk mencari hidangan lain yang kemungkinan akan mereka pesan juga.
Dan ternyata, pemilihan font atau jenis huruf yang digunakan untuk mendesain juga sangat berpengaruh dalam meningkatkan minat beli para pelanggan restoran untuk membeli lebih banyak makanan.
Ilustrasi menu makanan (Foto: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menu makanan (Foto: Pexels)
Tak hanya itu, penggunaan font yang tepat juga dapat menentukan persepsi pembeli terhadap kualitas hidangan di restoran tersebut. Misalnya saja, menggunakan huruf yang dicetak miring, atau jenis-jenis font yang sedikit rumit dan jarang digunakan, dapat memunculkan anggapan bahwa hidangan tersebut memiliki cita rasa yang berkelas.
ADVERTISEMENT
Nah, selain penggunaan font yang tepat, permainan kata-kata juga sangat efektif untuk menggugah selera makan para pelanggan restoran. Ketimbang menambahkan penjelasan suatu hidangan dengan kata-kata yang singkat dan simpel, penggunaan kalimat yang sangat mendeskripsikan tampilan dan rasa dari hidangan tersebut akan lebih membuat pembeli tergiur.
Penggunaan kalimat yang mengesankan (dan mungkin agak sedikit hiperbola) itu disebut-sebut dapat meningkatkan penjualan hingga sebesar 27 persen.
Akui saja, kita tentu akan lebih tertarik untuk memesan hidangan dengan deskripsi seperti ‘sayuran segar pilihan yang direbus hingga empuk dengan siraman saus kacang gurih pedas nan nikmat, dipadukan dengan potongan telur rebus dan kenyalnya lontong’ dibandingkan dengan penjelasan ‘sajian gado-gado dengan telur dan lontong.' Mana yang lebih menarik?
Ilustrasi menu restoran (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menu restoran (Foto: Thinkstock)
Apalagi bila deskripsi tersebut ditulis menggunakan bahasa asing, pasti akan lebih menarik perhatian kita, meski hidangan tersebut sesederhana. Dengan menggunakan bahasa asing, biasanya harga makananpun ikut naik.
ADVERTISEMENT
Mungkin hal itu terdengar sedikit konyol, namun pada kenyataannya, menu yang telah dibumbui dengan sedikit ‘dongeng’ di dalamnya justru 23 persen lebih banyak dipesan oleh pembeli.
Jadi, jangan merasa tertipu saat memesan makanan yang kurang sesuai dengan deskripsinya karena menu makanan suatu restoran memang disusun sedemikian rupa untuk membuat kita terbuai.