Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Tips Sukses Bangun Bisnis Kuliner Modal Kecil ala Pemilik Madu Al-Mubarokah
29 Oktober 2024 15:00 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Menjalankan bisnis kuliner modal kecil dengan untung besar, siapa yang tidak mau? Hal ini rupanya sukses dilakoni oleh pemilik bisnis madu herbal Al-Mubarokah. Pemiliknya, Ika Puspa Sari pun tak segan-segan membagikan tips suksesnya.
ADVERTISEMENT
Ika Puspa Sari sudah berjualan madu sejak 2018. Selain madu, dia juga menjual kurma dan berbagai produk herbal lainnya. Saat pertama kali membangun bisnisnya, dia hanya mengeluarkan modal Rp 500 ribu.
Perempuan yang banting setir dari dosen dan bidan, kini menjadi pengusaha tersebut, mengaku mengalami suka-duka selama menjalankan bisnis ini. Namun dukungan dari keluargalah yang juga menguatkan dan membuatnya kini sukses bisa menerima pesanan hingga ribuan.
Buat kamu yang juga sedang membangun bisnis kuliner dan lainnya, mungkin tips dari Ika berikut ini bisa menginspirasi dan kamu coba. Yuk, simak selengkapnya!
1. Fokus cari jeneng bukan jenang
“Cari jeneng, jangan cari jenang” atau “cari nama, jangan cari materi” adalah mantra yang selalu dipegang Ika dalam menjalankan bisnis online-nya. Bagi Ika, membangun brand yang kuat adalah prioritas utama dibandingkan mengejar keuntungan semata.
ADVERTISEMENT
“Branding adalah pintu pembuka untuk pertumbuhan bisnis. Saya ingin konsumen mengasosiasikan madu dengan Al-Mubarokah,” tutur Ika, seperti dikutip dari rilis, Selasa (29/10).
2. Bangun mental kuat
Banting setir dari pekerjaannya sebagai dosen dan bidan, Ika mengaku banyak orang yang menyayangkan pilihannya untuk menjadi pebisnis online. “Saya sering ditanya, ‘memang yakin bisa mencukupi kebutuhan keluarga hanya dari jualan online?’. Padahal omzet saya sehari mungkin bisa lebih dari gaji sebulan,” beber Ika.
3. Mulailah lihat peluang sekitar
Berawal dari ajakan sang suami, Ika memulai bisnis online dengan menjadi reseller. Akan tetapi, kesulitan mendapatkan stok membuatnya dan suami memutuskan untuk memulai bisnis mereka sendiri. Bisnis yang mereka pilih kini adalah bisnis madu. Pemilihan bisnisnya tak hanya didasari oleh latar belakangnya di dunia kesehatan, namun juga diambil karena melihat peluang pasar yang menjanjikan.
ADVERTISEMENT
“Orang sakit tidak selalu langsung ke dokter. Umumnya, mereka terlebih dahulu mencari penanganan lain yang dirasa aman yang umumnya bersifat non-medis, contohnya madu ,” jelas nya.
4. Jangan terburu-buru, cek pasar dulu
Kekhawatiran utama pemula saat akan memulai bisnisnya adalah tingkat keberhasilan produknya di pasar. Sebagai pemain bisnis online berpengalaman, Ika membagikan strateginya di awal pendirian Al-Mubarokah Herbal, yaitu tes pasar.
Salah satu contohnya produk Al-Mubarokah Herbal, yakni madu yang diperuntukkan untuk anak dengan speech delay (keterlambatan bicara), awalnya dijual ke pasar sebanyak 20 botol yang langsung ludes di pasar, menunjukkan tingginya minat konsumen dan peluang pasar bagi produk ini.
5. Optimalkan fitur dan layanan e-commerce
Sebagai salah satu pengusaha yang merchant-nya sukses di platform e-commerce Lazada, Ika menekankan bahwa penting bagi penjual untuk mencoba berbagai fitur dan melihat mana yang paling efektif untuk toko masing-masing.
ADVERTISEMENT
Misalnya, Al-Mubarokah Herbal, sering menggunakan fitur voucher, iklan, serta flexi combo yang ditawarkan platform pilihannya itu untuk mendongkrak penjualan.
Kesuksesan yang diraih Ika melalui Al-Mubarokah herbal membuktikan bahwa kesuksesan di era digital yang kompetitif bukan hal yang mustahil bagi UMKM. Dengan memahami peluang, fokus pada branding, serta memanfaatkan platform digital secara optimal, siapa pun dapat mengikuti jejak Ika dan menjadi penjual online sukses seperti dirinya.