Ubud Peringkat Kedua Kota Paling Ramah Vegan di Dunia 2024 versi The Vegan Word

8 Oktober 2024 10:23 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Vegan Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Vegan Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Pulau Bali tak hanya dikenal dengan keindahan alam dan pantainya saja, tetapi juga sebagai destinasi yang ramah bagi para vegan. Baru-baru ini, The Vegan Word, sebuah situs yang berfokus pada gaya hidup dan perjalanan vegan, merilis daftar kota paling ramah vegan di dunia untuk tahun 2024.
ADVERTISEMENT
Menariknya, dari 26 kota yang dinilai, Ubud, Bali, berhasil menduduki peringkat kedua sebagai kota paling ramah vegan di dunia. Menurut situs The Vegan Word, Ubud dikenal sebagai destinasi yang populer bagi wisatawan dan para pekerja digital nomad.
Berada di area tropis, Ubud menawarkan beragam hidangan berbasis tumbuhan yang menggugah selera. Bahan-bahan segar yang melimpah di wilayah ini menjadi kunci dalam menciptakan hidangan sehat dan lezat di berbagai restoran vegan Ubud.
Ilustrasi Ubud, Bali. Foto: Shutterstock
Menurut situs tersebut, Ubud memiliki 30,7 restoran vegan per 100.000 penduduk, sehingga pengunjung dapat dengan mudah menemukan berbagai makanan vegan.
"Pengunjung dapat dengan mudah menemukan buah tropis yang segar, smoothie bowls, serta aneka makanan yang disiapkan khusus untuk pelaku gaya hidup vegan," tulis laman tersebut.
ADVERTISEMENT
Sementara posisi pertama ditempati oleh Phuket, Thailand. Di kota tersebut terdapat 41,6 restoran khusus vegan per 100 ribu penduduk. Phuket telah naik dari posisi ketiga tahun lalu dan menempati posisi teratas tahun ini, dengan jumlah restoran vegan per kapita terbanyak di dunia.
Seperti Chiang Mai, kota ini juga menyelenggarakan Festival Vegetarian tahunan. "Di Festival Vegetarian Phuket, Anda akan menemukan banyak makanan vegan dan. Kios-kios makanan kaki lima menjajakan makanan vegan di seluruh kota."
Ilustrasi Ubud Bali Foto: Shutter stock
Dalam melakukan penilaian, Caitlin Galer-Unti, pendiri The Vegan Word, menggunakan pendekatan berbasis data dengan menghitung jumlah restoran vegan per kapita. Metode ini memberikan gambaran yang lebih akurat mengenai keramahan vegan suatu kota dibandingkan hanya menghitung total restoran vegan.
ADVERTISEMENT
"Sayangnya, saat menyusun daftar tahun ini, saya melihat banyak kota mengalami penutupan restoran, kemungkinan besar karena tekanan pasca-pandemi dan masalah ekonomi. Namun, tidak semua kota mengalami hal ini. Misalnya, Berlin justru mengalami peningkatan jumlah restoran vegan sepenuhnya dari 106 menjadi 129, sedangkan Taipei naik dari 83 menjadi 102, peningkatan yang mengesankan sebesar 23%," kata Caitlin.
Caitlin juga memperhitungkan apakah kota tersebut memiliki restoran dengan pilihan makanan vegan dan kecenderungan masakan lokal yang ramah vegan. Adapun data yang digunakan diambil dari situs Happycow dan berbagai sumber lain.
Ini bukan pertama kalinya Ubud masuk dalam daftar kota ramah vegan versi The Vegan Word. Sejak tahun 2021, Ubud secara konsisten berada di daftar kota paling ramah vegan di dunia. Berkat lingkungan yang asri dan penggunaan bahan lokal yang segar, Ubud telah menjadi surga bagi para vegan yang mencari makanan sehat dan lezat.
ADVERTISEMENT
Gimana pendapatmu?