Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Usai Makan Mentimun 449 Orang di AS Dilaporkan Terkontaminasi Salmonella
4 Juli 2024 18:10 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) melaporkan adanya wabah kontaminasi bakteri Salmonella yang dialami oleh 449 orang akibat mengonsumsi mentimun , pada Rabu (3/7).
ADVERTISEMENT
Mengutip website resmi CDC, mengeluarkan peringatan terkait mentimun yang terkontaminasi Salmonella. Penguji CDC menemukan strain Salmonella Braenderup dalam air kanal yang tidak diolah yang digunakan oleh seorang petani mentimun di Florida. Mentimun dari petani ini tidak dijual dan ditarik ketersediannya dari pasaran.
Akibatnya, dilaporkan 449 orang terkena penyakit ini, 125 orang di antaranya sedang dirawat inap. Tetapi tidak ada laporan kematian. Wabah ini mengkontaminasi masyarakat di 31 negara bagian AS dan distrik Kolombia.
Rupanya, mengutip USA Today, mentimun tersebut diproduksi oleh Bedner Growers, Inc., dari Boynton Beach, Florida. Salmonella ditemukan pada sampel tanah dan air yang digunakan untuk menyiram tanaman mentimun.
Bedner Growers memasok mentimunnya ke Fresh Start Produce Sales, Inc., dari Delray, Florida pada tanggal 31 Mei 2024. Mentimun tersebut kemudian dikirim ke 14 negara bagian. Namun setelah dinyatakan positif mengandung Salmonella produk buah tersebut langsung ditarik dari pasaran.
ADVERTISEMENT
CDC saat ini menyarankan masyarakat untuk tetap waspada terhadap wabah Salmonella. Biasanya penyakit ini memiliki gejala seperti diare, demam, dan kram perut. Gejala bisa dirasakan enam jam setelah bakteri tertelan.
Mereka juga mengingatkan untuk masyarakat tetap menjaga kebersihan tangan dan peralatan masak untuk menghindari bakteri. Pisahkan pula tempat penyimpanan makanan mentah, daging, unggas, dan makanan laut. Pastikan juga kamu memasak makanan dengan matang agar tidak ada lagi bakteri dalam makanan yang hidup.