Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Membuang bahan makanan seperti daging yang sudah busuk memang sangat wajar. Tapi, anehnya kini banyak orang yang beramai-ramai mengikuti tren makan daging mentah busuk. Tren terbaru ini jelas mencuri banyak perhatian, terutama di media sosial.
ADVERTISEMENT
Di masa pandemi seperti ini, membuat kita merasa jenuh dan berujung menciptakan tren yang unik, tapi tak sedikit juga aneh. Mengutip The Sun UK, situasi pandemi telah mendorong orang-orang terutama di wilayah barat, mencoba daging busuk untuk dikonsumsi.
Biasanya, daging dibiarkan membusuk dalam jangka waktu yang lama. Entah itu beberapa minggu, bulan, atau sampai bertahun-tahun. Setelah dirasa daging cukup basi, mereka tak memasaknya. Justru langsung memakan, meski keadaan makanan itu sudah berlendir dan berubah warna.
Direktur klinis Patientaccess, Dr. Sarah Jarvis, GP, mengingatkan bila daging busuk mampu menyebabkan gangguan perut. "Paling buruknya, seseorang bisa terkena diare, sakit perut yang parah, mual, muntah, sampai dehidrasi," jelasnya.
Walau sudah mendapat peringatan. Nyatanya, orang-orang yang mengikuti tren itu berasumsi bahwa kegiatan ini selaras dengan kebiasaan orang Inuit. Umumnya, masyarakat Inuit memakan kiviak atau bangkai anjing laut. Tapi bangkai anjing laut itu masih memberikan manfaat dan bisa difermentasi menjadi yoghurt serta makanan lain.
ADVERTISEMENT
Beda ceritanya dengan daging busuk. Tampaknya imbauan untuk jangan mengonsumsinya, tak mempan bagi sebagian orang. Bahkan, beberapa pengguna media sosial Twitter, mengakui seusai dirinya mengonsumsi makanan busuk tersebut, ia justru merasa mabuk dan depresinya hilang seketika.
Ketika ditanya oleh pengguna lainnya, apakah ia merasa sakit perut? Jawabannya adalah tidak. Ia juga kerap menyetok daging atau ayam beku yang disimpan selama berminggu-minggu. Dibiarkan membusuk, lalu tanpa ragu memakannya.
Lantaran tren makan daging busuk mengundang rasa penasaran bagi beberapa orang. Tak jarang juga, pengguna YouTube hingga YouTuber, mencoba melakukan eksperimen atas tren tersebut. Bagi mereka, rasanya sangat luar biasa dan pedas.
Namun, lagi-lagi, para ahli masih bingung mengapa daging busuk menciptakan sensasi memabukkan. Menurut Aajonus Vonderplanitz, pendukung utama diet primal, makan asupan yang tak lazim itu semakin menimbulkan efek yang tak nyaman. Seseorang bisa mengalami keracunan parah karena reaksi bakteri busuk dalam pencernaan.
ADVERTISEMENT
Duh, ada-ada saja tren makanan ekstrem seperti ini.
Reporter: Balqis Tsabita Azkiya