Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Warung Burjo Pancoran Teddy, Pertahankan Paduan Kulit Jeruk Sejak 1965
24 Desember 2022 15:25 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Musim hujan memang enaknya menikmati semangkuk burjo alias bubur kacang hijau. Paduan gurihnya kacang hijau dengan kuah jahe dan santan terasa sangat pas untuk menutup hari yang dingin.
ADVERTISEMENT
Dari sekian banyak warung burjo di Jakarta, mungkin yang satu ini lain dari biasanya. Ya, warung Kacang Ijo Pancoran Teddy, menambahkan irisan kulit jeruk dalam menu kacang ijonya. Jadi, ada sentuhan rasa citrus yang unik nan segar di tiap sendoknya.
Nah, kumparanFOOD mendatangi langsung warung kacang ijo legendaris itu di daerah Glodok, Jakarta Barat. Kios Kacang Ijo Pancoran Teddy terletak di dua tempat yang berbeda.
Warung yang sudah ada sejak 1965 itu eksis di Jalan Pancoran 4, yakni jalan kecil tepat di sebelah Pancoran Chinatown Point Mall. Di sini, kamu bisa coba aneka bubur yang tersedia dari pukul 16.30-20.00 WIB.
Ingin coba burjo Pancoran Teddy di pagi atau siang hari? Mereka juga buka kios di dalam Chandra Building, Foodcourt Lantai II yang bisa diakses dari pintu foodcourt Petak Enam. Letaknya berseberangan dengan warung yang pertama.
ADVERTISEMENT
Kami tertarik mencoba signature menu alias menu andalan, yakni si bubur kacang ijo. Semangkuk kacang ijo di warung ini punya tekstur agak kental dan tak terlalu manis.
Santan –yang juga sama kentalnya– dapat dibungkus terpisah kalau ingin take away. Jadi, burjo tetap fresh sampai di rumah. Yang menarik tentu ada rasa jeruk segar dari potongan kulit jeruk. Paduannya sangat pas dengan kacang hijau dan kuah.
Selain burjo, tersedia juga pilihan lain yang menjadi sajian favorit, seperti bubur kacang tanah, kacang merah, jali-jali, hingga ubi. Semuanya masih menggunakan resep yang sama sejak awal warung berdiri.
Burjo Warisan Keluarga
Rasa autentik burjo legendaris ini merupakan resep keluarga Teddy, seorang Betawi keturunan China. Kini, bisnis dijalankan oleh generasi ketiga, yakni Frans, cucu Teddy.
ADVERTISEMENT
Fauzan, penjual yang sudah kerja selama 20 tahun di cabang Pancoran, menuturkan menu favorit yang selalu laku adalah burjo. Namun, menu lain juga punya penggemar masing-masing.
“Tergantung permintaan gitu. Yang jelas, ya, kacang hijaulah. Soalnya pancinya lebih gede. Tergantung seleranya masing-masing, yang sukanya kacang tanah ada, yang sukanya kacamata jali-jali juga. Kadang ada yang suka ubi juga,” jelasnya saat ditemui pada Rabu (21/12/2022).
Tak hanya ada irisan jeruk, burjo bikinannya juga pakai santan yang beda dari tempat lain. Namun, dia enggan membeberkan resep yang lebih detail maupun soal omzet.
Semua menu, kecuali ubi, bisa kamu nikmati dengan harga Rp 20 ribu seporsi. Sementara untuk ubi, dipatok dengan harga Rp 18 ribu.
ADVERTISEMENT
Soal banyaknya warmindo alias warung Indomie dengan menu burjo yang mulai menjamur di ibu kota, menurut Fauzan, kedai Kacang Ijo Teddy ke depannya masih setia fokus pada menu burjo dan bubur-bubur lainnya.
“Kita selalu ciri khaslah, ciri khasnya itu harus selalu kita jaga enggak bisa diubah,” tutupnya.