Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Waw! Peneliti di Osaka Ciptakan Daging Wagyu Menggunakan Teknologi 3 Dimensi
13 September 2021 16:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ilmuwan tersebut menguji coba penggunaan teknologi tiga dimensi dalam pembuatan daging wagyu. Daging sapi itu dibentuk menyerupai bentuk aslinya. Bahkan, mereka memberi guratan marmer atau marbling putih laiknya lemak sapi di tiap bagian sisi-sisi daging. Marblingnya sendiri diambil dari produksi sel punca.
Para ilmuwan meyakini, kalau langkah satu ini membantu dalam upaya produksi berkelanjutan di masa depan. Sebelum daging tiga dimensi mulai diolah, mereka mengisolasi sapi terlebih dahulu. Ilmuwan mengamati bagaimana otot, pembuluh darah, serta lemak dapat ditumpuk secara sempurna guna memberikan kesan daging sungguhan pada makanan buatan tersebut.
Selanjutnya, digunakan teknologi bioprinting 3D, di mana mendukung pembentukan struktur sel berlapis. Hasil akhirnya, tampilan daging 3D itu memang persis menyerupai wagyu aslinya.
ADVERTISEMENT
“Adanya inovasi yang kami lakukan, diharapkan bukan sebatas untuk mereproduksi struktur daging yang kompleks saja. Akan tetapi, dengan dukungan teknologi yang juga memadai, kami ingin menyesuaikan dalam pembentukan komponen lemak dan otot pada daging,” terang peneliti Michiya Matsusaki, dikutip dari Insider.
Bagi Michiya, hadirnya inovasi daging tiga dimensi memungkinkan menarik minat konsumen untuk mengonsumsinya. Satu hari nanti, bila konsumsi daging ini kian meningkat, Michiya akan memberi kesempatan bagi konsumen untuk mengatur tingkatan lemak yang sesuai selera mereka.
Mengingat pengolahan daging memerlukan teknologi mutakhir nan berkualitas unggul. Tidak mengherankan, kalau daging memang dijual dengan harga tinggi. Satu potong wagyu saja, bisa dibanderol sekitar USD 200 dolar atau setara Rp 2,8 juta. Sementara, jenis daging sapi dewasa mencapai USD 30 ribu dolar atau Rp 428 juta.
ADVERTISEMENT
Temuan ini sebenarnya bukan yang pertama kali diusung, sebelumnya di negara Israel, peneliti Israel Institute of Technology pernah mengolah rib-eye tiga dimensi. Sedangkan, di Spanyol, memproduksi steak vegan dengan teknologi 3D printing.
Produk budidaya daging seperti ini, bila terus dikembangkan memungkinkan meminimalisasi konsumsi hewani. Sebab, jenis seperti ini, tergolong sebagai konsumsi daging ramah lingkungan atau produk nabati.
Reporter: Balqis Tsabita Azkiya