5 Tahun kumparan: Membangun Model Ekosistem Media Masa Depan

29 Januari 2022 12:55 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CEO kumparan HUgo Diba (kanan) dan Chief of Storytelling kumparan Yusuf Arifin saat berbincang santai di sesi Sincerity acara kumparan Super5tars. Foto: dok kumparan
zoom-in-whitePerbesar
CEO kumparan HUgo Diba (kanan) dan Chief of Storytelling kumparan Yusuf Arifin saat berbincang santai di sesi Sincerity acara kumparan Super5tars. Foto: dok kumparan
ADVERTISEMENT
Selama lima tahun kumparan berdiri kami tidak pernah benar-benar membuka diri ke publik, bercerita tentang alasan kumparan didirikan, gagasan yang mendasari, tentang mimpi-mimpi pendirinya ketika memulai dan ke mana kumparan akan dibawa. Lima tahun mungkin belum sebuah perjalanan yang panjang, tetapi kumparan telah memapankan diri sebagai salah satu media terkemuka di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Kami merasa ini saat yang tepat untuk menyampaikan cerita kepada pembaca kumparan, para pemangku kepentingan yang selama ini telah banyak berinteraksi dan berkolaborasi dengan kumparan.
Demikian kalimat pembuka dari Chief of Storyteller kumparan Yusuf Arifin saat berbincang santai dengan CEO kumparan Hugo Diba dalam sesi Sincerity di acara kumparan Super5tars.
Sejak lahir pada 17 Januari 2017 sudah banyak pencapaian yang diraih kumparan; kepercayaan dari (lebih dari) 80 juta pembaca, penghargaan-penghargaan dari berbagai pihak –lokal dan internasional, dan juga afirmasi dari jajaran tertinggi policy maker di Indonesia termasuk Presiden Jokowi, prominent figures, dan key opinion leaders. Hugo melihat pencapaian-pencapaian tersebut lebih dari sekadar milestone yang telah diraih tetapi juga motivasi untuk mencapai sesuatu yang lebih besar dalam lima tahun mendatang.
ADVERTISEMENT
Mulai dari ruangan 3x3 meter
Layaknya sebuah perusahaan rintisan, kumparan memulainya dengan langkah kecil di ruangan sebesar 3x3 meter. Saat itu penghuninya hanya enam orang pendiri; Hugo Diba, Yusuf Arifin, Ine Yordenaya, Arifin Asydhad, Andrias Ekoyuono dan Heru Tjatur yang merupakan pionir media digital di Indonesia. Mereka memulai langkah kecil untuk mimpi yang besar. Enam orang yang saling bertukar ide, merumuskan visi akan hal baru yang diharapkan menjadi lokomotif redefinisi industri media di Indonesia.
Ruangan 3x3 meter yang digunakan para pendiri kumparan untuk bertukar ide dan gagasan. Foto: dok kumparan
"Saya masih ingat kita mengawali dari sebuah ruangan 3x3 meter. Mejanya cuma cukup buat enam orang. Kami memulai semua ini dari sebuah startup, enam orang berkembang, pindah ke area Kemang waktu itu 25 orang, hingga berkembang ke tempat sekarang," kenang Hugo.
ADVERTISEMENT
Dalam waktu dua tahun kumparan sudah berhasil meraih penghargaan Best Digital News Startup 2019 dari World Association of Newspaper and News Publisher (WAN-IFRA), melalui acara Asian Digital Media Awards 2019 yang digelar di Hong Kong pada 30 Oktober 2019. Penghargaan itu diberikan karena upaya kumparan lewat program kumparan 1001 Startup Media Online, dengan tujuan membangun perusahaan media di seluruh provinsi di Indonesia.
CEO kumparan Hugo Diba saat menerima penghargaan Best Digital News Startup Awards dari World Association of Newspaper and News Publisher (WAN-IFRA), melalui acara Asian Digital Media Awards 2019 yang digelar di Hong Kong pada 30 Oktober 2019. Foto: Dok kumparan
Menurut Hugo, dalam mendirikan startup kuncinya adalah persistence dan sikap tidak mudah menyerah. "Saya selalu percaya dua hal; pencapaian itu didukung oleh, pertama trust. Kita sama-sama percaya memulai sesuatu yang baru dan akan menjadi sesuatu yang besar. Kepercayaan stakeholder, shareholder, termasuk para pembaca. Yang kedua solidity, kekompakan tim yang selalu jadi modal kita dari awal sampai sekarang," katanya.
ADVERTISEMENT
Hugo masih ingat ketika kumparan pertama kali membuka lowongan pada akhir 2016. Saat itu tidak ada yang menyangka antusiasme yang diterima begitu besar. Padahal kumparan saat itu tidak memasang iklan secara masif.
"Kita menceritakan bahwa kita sedang mengerjakan sesuatu, membuat media baru yang kita harap menjadi lokomotif dari proses redefinisi media di Indonesia. Waktu itu kita paling berharap ada 1000-2000 orang yang tertarik, dan waktu itu surprisingly ada sekitar 35 ribu pelamar," ucap Hugo.
Antusiasme yang tinggi itu semakin meningkatkan rasa percaya diri manajemen kumparan bahwa apa yang mereka mulai berada di jalur yang benar. Titik selanjutnya yang penting bagi Hugo ketika kumparan mengadakan onboarding untuk para wartawan baru. Saat itu, kumparan sebagai perusahaan media yang usianya belum satu tahun sudah mendapat dukungan dari stakeholder. Ketika itu acara dihadiri Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, hingga Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Sederet penghargaan yang diterima kumparan dari World Association of Newspaper and News Publisher (WAN-IFRA). Foto: Dok. kumparan
"Gongnya waktu ulang tahun pertama pada 17 Januari 2018, pada waktu itu Bapak Presiden Jokowi memberikan ucapan, sekaligus harapan kepada kumparan. Itu sebuah motivasi yang luar biasa ya, perusahaan media yang usianya baru satu tahun, tapi begitu banyak sekali pembaca dan para Key Opinion Leader yang memberikan ucapan dan doa dan harapan. Itu motivasi buat saya pribadi dan seluruh tim," lanjut Hugo.
ADVERTISEMENT
Inovasi dan Upaya Membangun Ekosistem kumparan
kumparan dibangun dengan mimpi besar dan inovasi berkelanjutan. Ada tiga pilar yang selalu dipegang kumparan sejak berdiri; excellence in journalism, excellence in technology dan excellence in storytelling.
Tapi bicara inovasi tak melulu soal produk, namun juga keputusan. Seperti ketika Indonesia menghadapi pandemi, Hugo membuat keputusan yang berani dan cepat untuk memberlakukan WFH (Working from Home) 100 persen pada Maret 2020. Hugo percaya kondisi krisis tak hanya menciptakan tantangan luar biasa tetapi juga menciptakan kesempatan.
"Awal pandemi saya sempat melihat, membaca beberapa data dan diskusi dengan pihak-pihak yang bisa memberikan gambaran seberapa panjang pandemi ini. Saat itu saya yakin ini berlangsung nggak hanya dari 3-6 bulan, lebih dari setahun. Ternyata sampai sekarang... Saat itu saya berpikir semakin cepat kita beradaptasi, semakin bisa kita menerapkan pola kerja yang baru, itu sebuah competitive advantage untuk kumparan," ujarnya.
Suasana kantor kumparan saat kebijakan WFH diberlakukan 100 persen sejak Maret 2020. Foto: Dok. kumparan
Setelah menerapkan kebijakan WFH, Hugo merasakan produktivitas semakin meningkat dan happines index karyawan juga naik. "Bicara inovasi, tentu ada penyesuaian. Terbukti selama dua tahun pandemi ini kita melahirkan lebih banyak inovasi," katanya.
ADVERTISEMENT
Sejak awal Hugo dan para pendiri kumparan lainnya tidak ingin sekadar mendirikan perusahaan media. Mereka ingin mengembangkan sebuah ekosistem di dalam kumparan. Maka lahirlah program 1001 Media, kerja sama dengan lebih dari 12 ribu content creator dan produk-baru baru lainnya sehingga penyampai informasi tidak hanya didominasi oleh newsroom kumparan.
"Kita punya kumparanplus, premium content. Lalu yang baru kita luncurkan, platform community yang kita sebut Ngumpar. Ada juga yang baru, platform komunikasi yang kita sebut IC. Hal-hal tadi yang pada akhirnya membuat kita tidak pernah berhenti, ya. Yang kita kembangkan adalah sebuah ekosistem media di dalam kumparan," ujar Hugo menekankan.
Lima tahun tentu belum menjadi perjalanan yang panjang, dan kumparan masih akan terus berinovasi untuk para pembacanya.
ADVERTISEMENT