Berhenti Merokok, Indro Warkop Merasa Jadi Pria Sejati

12 Februari 2020 16:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Indro Warkop di acara Gerakan Nasional Indonesia Peduli Kanker Paru.
 Foto: Sarah Yulianti Purnama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Indro Warkop di acara Gerakan Nasional Indonesia Peduli Kanker Paru. Foto: Sarah Yulianti Purnama/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Aktor yang juga komedian Indro Warkop kini telah berhasil berhenti dan bebas dari rokok. Padahal dulunya, Indro merupakan seorang perokok berat.
ADVERTISEMENT
Indro merokok sejak remaja. Jika diklasifikasi, Indro mengelompokkan dirinya sebagai perokok dalam tingkatan paling atas.
“Saya itu tester untuk rokok tingkatan tertinggi. Saya bukan heavy smoker lagi, saya di atas heavy smoker. Saya merokok empat bungkus sehari,” ucap Indro Warkop saat ditemui di acara Gerakan Nasional Indonesia Peduli Kanker Paru, di kawasan Menteng, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Indro Warkop. Foto: Munady Widjaja
Namun, satu hari ada kejadian yang membuat dirinya tersadar. Kala itu, anaknya meminta Indro untuk memotret dirinya. Namun, Indro dibuat terkejut lantaran anaknya berpose sambil memegang rokok.
Hal itu menjadi tamparan bagi pria berumur 61 tahun itu. Tak lama setelah itu, Indro langsung memutuskan untuk berhenti merokok.
“(Anak Indro bilang) ‘Pah potret, kayak Papah’. Itu saya mulai berhenti merokok di tahun 1998. Waktu bulan puasa sekitar seminggu kemudian, lebaran saya berhenti,” ujar Indro.
ADVERTISEMENT
“Saya salat, terus khotbah itu masih dapat dua batang (rokok). Habis itu, saya pulang, kasih (rokok) ke tukang parkir sama koreknya yang plastik. Itu bulan Maret. Jadi, nanti tepat saya 22 tahun tidak merokok,” sambungnya.
Indro Warkop di acara Gerakan Nasional Indonesia Peduli Kanker Paru. Foto: Sarah Yulianti Purnama/kumparan
Ketika pemeran film ‘Warkop DKI Reborn’ ini berhasil berhenti merokok, dia sempat merasa sakit (sakau) selama beberapa minggu. Meski merasa kesakitan, dia tetap berjuang agar tidak kembali menjadi perokok.
“Saya sakau dua minggu. Tiga bulan saya kemasukan apa pun, sakit. Tapi, saya harus hidup, saya harus masukin makanan atau minuman. Dan anehnya, fisik sakit. Otak enggak,” tutur Indro.
Selain itu, dengan berhenti merokok, Indro merasa dirinya bisa mengendalikan hawa nafsu. Hal tersebut juga sekaligus menjadi kemerdekaan bagi dirinya.
ADVERTISEMENT
“Ketika saya berhenti (merokok), merasa jantan, merasa laki. Kebodohan terbesar dalam hidup saya adalah merokok. Merokok atau tidak, memang hak asasi anda. Tapi, efeknya membuat orang lain susah, tidak sehat,” pungkas Indro.