Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Bagi pengguna SoundCloud , sosok Tom Misch sudah tidak asing di telinga. Musisi, beat maker, sekaligus produser musik kenamaan asal Inggris ini memang mengawali karirnya lewat platform tersebut pada tahun 2012.
Musik hip-hop yang dikombinasikan dengan jazz, pop, dan sentuhan minim elektronik membuat karya Tom Misch punya ciri khas tersendiri. Tanpa mendominasi satu jenis musik dengan yang lain, kombinasi itu mampu berjalan secara porsinya.
Lagu-lagu yang dilahirkan Misch seolah punya magis untuk didengarkan pada telinga siapa pun. It Runs Through Me, Movie, Tidal Wave, dan Nightrider, termasuk di antaranya.
"(Saat memproduksi lagu), saya tidak benar-benar menggunakan lirik (yang secara khusus disusun untuk lagu tersebut). Saya menggunakan suara saya sebagai tekstur, bernyanyi, kemudian menjadikannya lebih baik," sahut Misch pada Mola Chills Fridays, (26/3).
Musisi berusia 25 tahun ini juga rajin berkolaborasi dengan berbagai musisi lintas genre. Mulai dari FKJ (French Kiwi Juice), De La Soul, dan HONNE. Terakhir, Misch merilis album kolaboratif berjudul What Kinda Music bersama Yussef Dayes, drummer jazz asal Inggris yang dikenal lewat duo Yussef Kamaal.
Dalam album tersebut, Misch seolah keluar dari zona nyamannya. Bila sebelumnya musik Misch kental dengan melodi yang mengalun lembut, What Kinda Music justru diawali dengan progressive jazz yang tak terduga dan menyatu dengan gaya 'flat' ala Misch.
Selain dari gaya musik yang dihasilkan, Misch juga berbeda dengan musisi lain saat mengeluarkan album. Di tengah masifnya platform digital untuk produksi maupun distribusi musik, Misch justru tetap mengeluarkan album fisik berupa vinyl. Hal itu seolah mempertunjukkan bahwa Misch ingin proses kreatifnya didengarkan dengan cara yang kreatif pula.
"Tidak ada metode khusus (yang digunakan) ketika saya meramu musik. Tapi itu (antara satu musik dengan musik lainnya) selalu berubah dan tidak pernah sama. Saya selalu mulai dengan pendekatan yang berbeda untuk setiap musik yang diproduksi," terang Misch.
Selain Tom Misch, Mola Chill Fridays kali ini juga mengundang Stars and Rabbit , band asal Yogyakarta yang sudah mencicipi panggung lintas benua, mulai dari Inggris, Amerika Serikat, Prancis, Jepang, Singapura, bahkan Islandia. Man Upon the Hill, Little Mischievous, dan The House merupakan karya Stars and Rabbit yang dikenal masyarakat luas.
"Kami punya banyak sekali keinginan berkolaborasi dengan musisi lain. Akan keren sekali jika Stars and Rabbit di Mola TV disatuin sama Bon Iver. Itu akan sangat menarik!" sahut sang gitaris, Didit Saad, soal keinginan kolaborasi.
Di Mola Chill Fridays , Stars and Rabbit membawakan beberapa hits yang membentuk sebuah perjalanan tersendiri, termasuk dari album Constellation yang rilis di tahun 2015. Band yang dimotori frontwoman Elda Suryani dan gitaris Didit Saad ini juga baru merilis single-shot live lagunya yang berjudul Attic No.7 pada minggu lalu.
Perwakilan Mola TV, Mirwan Suwarso mengatakan, pihaknya menyambut baik animo masyarakat akan program Mola Chill Fridays . Program yang telah berjalan sejak akhir Februari itu mendapatkan umpan balik yang positif, baik di Indonesia maupun kancah internasional.
“Kami telah mencatat berbagai feedback positif yang datang bukan hanya dari dalam negeri tapi juga dari luar negeri. Salah satu musisi pengisi acara dari luar negeri bahkan sempat menyebutkan bahwa konsep acara yang kami tawarkan dinilai sebuah ground breaking dan Mola TV dianggap telah membawa musik di abad 21 melalui acara yang interaktif ini. Kami juga membuka komunikasi bagi penikmat musik di Indonesia untuk memberikan masukan mengenai musisi yang ingin dihadirkan di acara ini melalui media sosial kami," ungkap Mirwan.
Lebih lanjut, Mirwan mengatakan, Mola TV akan terus konsisten meningkatkan kualitas acara Mola Chill Fridays , sehingga bisa menjadi salah satu sarana hiburan masyarakat, terutama bagi penikmat musik.
Mulai dari Rp 12.500 saja, seluruh siaran replay program Mola Chill Fridays bisa disaksikan dengan mengakses aplikasi perangkat ponsel yang dapat diunduh dari App Store, Google Play, atau melalui situs Mola TV di sini .