Bryan Domani Merasa Terbebani Jadi Peran Utama di Film Galaksi
PerbesarADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
Film Galaksi mengadaptasi novel dengan judul sama. Menurut Bryan, hal itu membuatnya terbebani.
"Ya, ini rezeki, tapi pressure. Karena fans dari novelnya sangat antusias, ya, detail banget," ungkap Bryan Domani di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (21/8).
"Jadi, pas cast reveal dan aku keterima jadi Galaksi aku kayak sudahlah aku terima aja tanggapan orang nanti gimana," sambungnya.
Namun, Bryan tidak masalah dengan penggemar yang memberi tanggapan negatif soal dirinya menjadi Galaksi. Menurut Bryan, mereka boleh saja merasa tidak terima.
"Ya, aku enggak salahin ekspektasi orang-orang juga, karena yang baca kan enggak ada limitasi apa pun dan bisa membayangkan yang cocok seperti apa gitu," tuturnya.
Bryan pun menjelaskan bagaimana caranya mendalami tokoh Galaksi. Ia mengaku sangat terbantu oleh sutradara Kuntz Agus.
ADVERTISEMENT
"Aku bersyukur ditemani sama Mas Kuntz dan kita banyak discuss, karena kita enggak mau ini jadi kayak cerita film anak SMA lainnya. Kamu maunya film ini bisa ajarin empati ke orang-orang, tapi juga enggak mau penyampaiannya terlalu berat," kata Bryan.
Bryan pun menjelaskan apa hal paling sulit selama syuting film Galaksi. Ternyata, hal tersulit justru datang dari proses pembangunan chemistry dengan Donny Alamsyah yang memerankan ayah Galaksi di film.
"Adegannya itu berat. Tapi, untungnya Mas Donny, tuh, jago banget dan dia mainnya sangat enak dan jadi kebawa emosi akunya. Aku cukup lihat mata dia saja, udah dapat rasa kayak dia keras, tapi broken-nya berasa banget," ujar Bryan.
Film Galaksi berkisah tentang tentang seorang anak SMA bernama Galaksi yang menjadi pimpinan ketua geng motor. Ia dikenal jago berkelahi dan sering bikin onar.
ADVERTISEMENT
Kehidupan Galaksi mulai bergejolak saat Kejora (Mawar de Jongh) hadir di hidupnya. Karena Kejora, mulai terkuak kehidupan keluarga Galaksi yang ternyata penuh polemik dan rumit.