Cerita Gading Marten hingga Dian Sastro Jadi Pengisi Suara Serial Audio Filmnya

4 Mei 2020 18:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gading Marten. Foto: Instagram/@gadiiing
zoom-in-whitePerbesar
Gading Marten. Foto: Instagram/@gadiiing
ADVERTISEMENT
Dalam rangka menyambut film Guru-Guru Gokil yang akan segera tayang pada 2020 di bioskop Tanah Air, Base Entertainment merilis Guru-Guru Gokil Audio Series. Pengisi suaranya adalah para pemain film tersebut.
ADVERTISEMENT
Dalam conference call Guru-Guru Gokil Audio Series, beberapa pengisi suaranya membagikan pengalamannya saat melakukan proses rekaman. Mereka adalah Gading Marten, Asri Welas, dan Dian Sastrowardoyo.
Gading mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya dia menjadi pengisi suara. Saat menjalani proses rekaman, dia harus menghadapi tantangan baru.
“Pastinya selalu ada tantangan-tantangan baru, ini salah satunya yang menarik. Kalau akting ketemu lawan main, berinteraksi langsung jadi emosinya dapat. Ini tantangannya kita lewat aplikasi, harus benar juga,” ucap Gading Marten pada Senin (4/5).
GADING MARTEN Foto: Munady
Setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diberlakukan untuk memutus rantai penyebaran virus corona di Indonesia, proses perekaman audio dilakukan di rumah masing-masing. Rekaman dilakukan pada 11 dan 13 April lalu.
Tim BASE Entertainment mengirimkan alat rekaman ke rumah para pengisi suara. Mereka pun rekaman sambil berkomunikasi via Zoom, agar interaksi antar karakter tetap mengalir.
ADVERTISEMENT
Saat melakukan rekaman, Asri Welas juga mengalami kendala. Dia mengaku dirinya kurang melek teknologi. Selain itu, kerap ada suara berisik yang muncul di sekitarnya.
Pemain film Rasuk 2, Asri Welas saat berkunjung ke kantor kumparan. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
“Saya paling gaptek (gagap teknologi) di antara semua. Itu laptop saya enggak tahu kenapa ada (suara) mesinnya. Hari pertama rekaman sama Gading, ‘Itu suara apa? Mesin apa?’, ‘Bukan mesin, itu laptop gue dikit-dikit (bunyi)’. Gue enggak ngerti, gue tuh mau mute dari mana, enggak tahu. Jadi, nunggu dulu (suara) mesinnya mati,” tutur Asri.
“Tetangga gue lagi ngebangun, (bunyi) ‘Tok, tok, tok’, kita nunggu dulu. Hampir mau berantem sama tetangga sebelah, 'kan. Gimana, kita lagi kerja, dia, ‘Tok, tok, tok’, tapi dia juga kerja’. Kita saling nungguin, Gading juga di rumahnya, jadi break satu jam,” sambungnya.
ADVERTISEMENT
Begitu juga dengan Dian Sastro. Dia kerap meminta izin kepada keluarganya untuk tidak mengganggunya saat akan rekaman. Namun, karena satu dan lain hal, waktu rekamannya menjadi tidak beraturan.
“Kita yang sudah berkeluarga 'kan, sudah absen dulu dari keluarga masing-masing, ‘Sorry, ya, tapi bunda di jam segini sampai jam segini, mau recording berapa episode’, ngantre, 'kan. Jadi, antreannya mundur semua. Jadi, yang tadinya take jam 14.00 WIB, mundur jadi jam berapa. Terus, habis itu kita masih kode-kodean terus. Pokoknya lumayan capeklah semuanya,” pungkas Dian Sastro.
Guru-Guru Gokil Audio Series menceritakan tentang kehidupan Taat Pribadi (Gading Marten) dan guru-guru di SMA Gunung Asri, sebelum kejadian di film Guru-Guru Gokil dimulai.
Serial audio tersebut tayang mulai Senin (4/5). Setiap Senin, Rabu, dan Jumat diputar di iRadio Network serentak di enam kota. Tayang juga re-run setiap episodenya di Instagram @gurugurugokil, YouTube BASE Indonesia, dan Spotify Guru-Guru Gokil.
ADVERTISEMENT