Cerita Mey Chan yang Ingin Berhenti Jadi Artis Sejak Ibu Meninggal

14 Oktober 2019 15:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyanyi Mey Chan saat ditemui di Kawasan Tendean, Jakarta, Senin, (14/10). Foto: Ronny
zoom-in-whitePerbesar
Penyanyi Mey Chan saat ditemui di Kawasan Tendean, Jakarta, Senin, (14/10). Foto: Ronny
ADVERTISEMENT
Penyanyi Mey Chan alias Dita Anggraeni mulai dikenal publik ketika ia bergabung menjadi rekan duet Maia Estianty di grup musik ‘Duo Maia’. Setelah grup musik itu bubar pada 2017, keduanya mulai sibuk dengan kegiatan masing-masing.
ADVERTISEMENT
Saat ini, ia akan merilis single terbarunya yang berjudul ‘Ibu’ yang didedikasikan untuk mendiang ibunya yang meninggal dunia pada Juli 2018.
Dita Anggraeni mengatakan bahwa single yang akan rilis 18 Oktober ini, merupakan lagu yang didedikasikan untuk mendiang lbunda tercinta.
“Dari semua lagu yang pernah ku nyanyikan sepanjang karier saya, lagu ini menurut saya adalah lagu yang paling sakral buat saya. Sangat sakral dan penting banget buat saya,” ujar Dita saat ditemui di kawasan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Senin (14/10).
Penyanyi Mey Chan saat ditemui di Kawasan Tendean, Jakarta, Senin, (14/10). Foto: Ronny
Penyanyi berusia 33 tahun ini mengatakan, kepergian sang ibu benar-benar membuatnya tertekan. Bahkan sampai ia pernah merasa dalam kondisi tertekan dan putus asa. Ia juga sempat tidak bekerja selama delapan bulan karena merasa tidak memiliki semangat hidup lagi.
ADVERTISEMENT
Saat kondisi terpuruknya itu, Dita sampai mengatakan bahwa dirinya bukan seorang penyanyi lagi. Karena menurutnya, selama ini sosok ibunya lah yang selalu mendukung jalan kariernya sebagai seorang figur publik.
“Dan itu membuat aku sempat enggak mau kerja, sempat aku pernah berpikir 'Sudahlah enggak usah jadi artis lagi'. Dan ya, jalan 8 bulan lah kira-kira aku enggak kerja lagi ya, aku benar-benar let's go. Aku benar-benar dari dalam ini, 'I'm not artist', aku bukan artis lagi,” katanya.
Penyanyi Mey Chan saat ditemui di Kawasan Tendean, Jakarta, Senin, (14/10). Foto: Ronny
Setelah hampir satu tahun vakum di dunia musik, akhirnya Dita mendapat tawaran untuk menyanyikan lagu baru berjudul ‘Ibu’.
Perempuan kelahiran Malang, Jawa Timur ini langsung mendapatkan semangat baru untuk bernyanyi lagi. Hal itu dikarenakan dirinya dapat mengungkapkan rasa sayang kepada ibu lewat lagu tersebut.
ADVERTISEMENT
“Saya ada semangat lagi untuk berkarya. Saya ada semangat lagi untuk nyanyi, saya ada semangat lagi untuk tampil di Tv. Jadi, ya buat saya, lagu yang akan rilis ini sangat sakral buat saya,” tuturnya.
“Kebetulan aku mikir, iya juga ya. Kalau nyanyi lagu lagu pop, biasa cinta-cintaan, itu sudah aku yang lama lah ya. Cuma kalau aku produce lagu untuk ibu, terus lagu ini membuat orang selalu ingat akan kasih sayang orang tua, aku ngerasa aku ada tujuan hidup, gitu,” lanjutnya.
Mey Chan. Foto: Munady Widjaja
Lewat rilis single ini pula, Dita semakin mantap untuk menggunakan nama asli dalam berkarier di industri hiburan Tanah Air. Sebab, ia ingin menghargai nama pemberian mendiang sang ibunya.
ADVERTISEMENT
"Kenapa itu bisa tiba-tiba terpikir ingin kembali (pakai nama Dita), itu saya ingat ketika mama lagi sakit, dia selalu panggil nama saya 'Dita', itu terus terngiang. Jadi, ibarat gini, lho, orang-orang kalau ngomong, 'Lu kan sudah tenar pakai nama Mey Chan, kenapa lu ganti nama? Orang kan jadi enggak ngerti lu siapa',” ucapnya.
Dita tak peduli kalau banyak orang-orang yang masih cukup asing dengan nama aslinya. Apalagi, sejak tahun lalu ia sudah mulai mengenalkan dirinya sebagai Dita Anggraeni, bukan Mey Chan lagi.
"Sekarang aku lebih mencari sesuatu yang lebih berkomposisi, sesuatu yang membuat saya penuh. Penuh itu menurut saya menghargai nama mama dengan nama 'Dita',” tandasnya.
Dita Mey Chan Foto: Munady
Tak hanya itu, ia kini jauh lebih tenang dalam menjalani hidup sejak kepergian ibunda tercinta untuk selama-lamanya. Ia juga mulai mencoba memperbaiki diri dan mengubah kebiasaan yang kerap menggunakan barang-barang mahal.
ADVERTISEMENT
"Tiba-tiba hidup yang dulunya suka beli-beli branded bag, barang barang branded punya, sekarang sudah enggak pernah nambah. Datang ke tempat diving di Labuan Bajo lihat toko lokal yang jual tas-tas etnik yang murah-murah malah senang. Datang ke acara teman-teman yang pada Hermes-an, i'm proud with my bag, no brand," katanya.
Dita juga lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, dibandingkan pergi ke sejumlah acara tanpa tujuan yang jelas. Ia juga mulai menyimpan perhiasannya di rumah dan lebih sering menggunakan aksesoris yang sederhana dan simpel.
"Dan aku ngerasa sekarang aku lebih bahagia. Jadi gimana ya, aku bukan bilang aku jadi lebih baik, cuma setiap orang menemukan pencerahannya masing-masing, dengan caranya masing-masing. Buat aku, ini jalanku dan aku ngerasa sekarang aku lebih bahagia," imbuh Dita Anggraeni.
ADVERTISEMENT