Cerita Ririe Bogar yang Turun Berat Badan Hingga 40 Kilogram

9 Agustus 2017 12:56 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ririe Bogar dan cerita gaya hidup sehatnya. (Foto: Angga Nugraha/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ririe Bogar dan cerita gaya hidup sehatnya. (Foto: Angga Nugraha/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Memiliki tubuh ideal tentu menjadi idaman setiap orang terutama kaum perempuan. Hal tersebut juga sempat terlintas dalam pemikiran Ririe Bogar, founder Miss Big Indonesia sekaligus penulis buku 'Cantik itu ejaannya bukan K.U.R.U.S'. Kepada kumparan (kumparan.com) Ririe menceritakan bagaimana dulu ia terobsesi untuk memiliki tubuh yang ideal juga saat ia masih duduk di bangku sekolah.
ADVERTISEMENT
Ririe pun sempat melakukan diet secara ketat.
"Dulu masih lucu-lucunya tuh, melihat anak-anak SMP yang masih langsing. Aku mikir kok mereka badannya langsing, aku sendiri yang gendut. Di situ ada pemikiran untuk diet, tapi diet yang enggak sehat karena saat itu hanya memikirkan lebih ke kurus ya tanpa mikirin soal kesehatan," ungkap Ririe saat ditemui beberapa waktu lalu di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Mati-matian melakukan diet ketat nyatanya tak membuahkan hasil yang baik untuk tubuh Ririe. Ia mengaku berat badannya memang merosot secara tajam, tapi setelah itu ia harus terkapar di rumah sakit.
"Diet enggak sehat aku tuh, aku skip nasi selama 3 bulan. Aku hanya makan pepaya dan minum teh pelangsing. Udah kayak burung, 3 kali sehari makan pepaya terus enggak minum air putih, malah minum teh pelangsing itu. Semakin hitam teh pelangsing itu aku semakin berpikir 'oke semakin banyak lemak di tubuhku yang rontok semua'. Akhirnya, langsing enggak walau turun berat badannya, tapi aku sakit tifus," bebernya.
ADVERTISEMENT
Saat itu Ririe mengaku berat badannya sampai turun 15 kilogram. Tapi caranya yang tidak sehat membuat salah satu selebgram 'Plus Size' ini juga sedih apalagi ia sampai jatuh sakit.
"Ketika turun berat badan sih senang banget ya, tapi ya sedih juga karena caranya tidak sehat. Biaya obatnya juga lebih mahal. Makan pepaya sih enggak mahal, tapi pas sakit jadi mahal. Ha...ha... Dari situ pola makan aku pun berubah," kenang Ririe sambil tersenyum.
Penyesalan Ririe juga semakin mendalam saat ia tahu bobot tubuhnya kembali naik lebih banyak saat ia melakukan diet tak sehat. Tapi ia juga tidak pernah terpikir untuk konsultasi ke dokter gizi terkait berat badannya. Ririe memilih untuk menikmati hidupnya dengan pola makan yang teratur meski kala itu berat badan Ririe sampai di angka 137 kilogram.
ADVERTISEMENT
"Aku makan secukupnya aja. I mean aku menikmati hidupku aja sih karena waktu berat badanku 137 kg, aku enggak pernah sakit. Justru aku bisa beraktivitas dengan baik. Terus saat ayahku meninggal, aku stres kan, makanya berat badan naiknya parah banget. Hanya saja 2 tahun lalu ketika pengasuh aku meninggal, pola pikirku berubah lagi. Akhirnya aku melihat cara berpikir aja, kalau mau sehat ya kita yang menentukan. Jadi mau kita besar, tidak sehat ya itu dari (pikiran) kita. Mau kita besar dan tetap sehat ya itu juga dari (pikiran) kita," ujarnya.
Punya tubuh gemuk tapi sehat, apakah mungkin? Mungkin itu yang sering menjadi pertanyaan sebagian orang, terutama bagi para pemilik tubuh plus size. Namun lagi-lagi bagi Ririe tidak ada sesuatu yang tidak mungkin. Kehilangan seorang pengasuh membuat Ririe semakin sadar, tak hanya orang bertubuh besar yang memiliki beragam penyakit, tapi tubuh langsing pun bisa sakit.
ADVERTISEMENT
Dia kemudian mengubah pola pikir terlebih dahulu. Akhirnya Ririe bisa turun 40 kilogram dengan mengubah gaya hidup dan pola makannya.
"Jadi pengasuh aku tahun lalu meninggal dunia karena sakit. Itu bukan karena berbadan besar tapi berbadan kecil, karena kolesterol dan darah rendah. Aku rawat dia, aku bantu mandi, ketika aku angkat dia, kok pinggang aku sakit. Aku mikirnya yang beratnya 40 kg aja, aku bisa sakit dan susah banget angkat tubuh dia. Akhirnya aku mikir, yang kaya gini aja kena stroke, bagaimana dengan aku. Ya, thank God, waktu 2 tahun lalu berat badan ku 137 kg gram dan aku diet sekarang sudah di 97 kg. Aku turun 40 kg. Jadi pemicunya itu aku melihat orang yang lebih kecil dari aku masih bisa kena penyakit apalagi aku yang berbadan besar," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Ririe memilih makan secukupnya, dengan lebih banyak mengonsumsi sayur dan buah. Ia juga mengganti nasi putih yang biasa ia konsumsi dengan nasi merah. Ia juga mengkonsumsi air putih lebih banyak. Untuk olahraga, Ririe memilih yang tak perlu mengeluarkan biaya besar. Ia terbiasa jalan kaki minimal 30 menit dan rutin untuk yoga juga berenang.
Lantas apakah sulit buat Ririe untuk mnegubah semua pola makannya saat itu?
"Susah banget, godaaannya kalau melihat orang sebelah makan kok bisa ya dia makan lebih enak dari aku. Jadi beban buat aku, tapi ternyata ketika kita menikmati makanan yang kita makan enggak susah sih, bersyukur dengan makanan gitu," tandasnya.
Kini, setelah sukses hidup sehat, Ririe pun mulai membuat sebuah gerakan yang diberi nama 'Berani Makan Berani Olahraga'. Ririe ingin mengajak banyak orang untuk lebih sering berolahraga. Mungkin bukan untuk tujuan harus kurus, tapi untuk sehat. Simak terus cerita Ririe hanya di kumparan.
ADVERTISEMENT