Cerita Sal Priadi soal Nyala, Lagu Pembuka di Album Berhati

19 Februari 2020 17:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sal Priadi. Foto: Instagram / @__________saldi
zoom-in-whitePerbesar
Sal Priadi. Foto: Instagram / @__________saldi
ADVERTISEMENT
Penyanyi Sal Priadi bakal merilis album perdananya bertajuk Berhati pada 20 Februari mendatang. Sebelum perilisan albumnya, ia terlebih dahulu mengeluarkan single Nyala.
ADVERTISEMENT
Sal mengatakan Nyala, yang dirilis pada akhir Januari lalu, memiliki peran penting dalam album barunya kelak.
“Nyala adalah lagu pembuka di album Berhati. Dia lagu yang menjadi bapak buat Berhati,” kata Sal Priadi kepada kumparan.
Sal Priadi. Foto: Instagram / @sarahdeshita
Sal Priadi tak membutuhkan waktu lama untuk membuat lagu Nyala. Ia menciptakan lagu tersebut dalam waktu sehari.
Namun, Sal memerlukan waktu yang cukup lama ketika proses produksi, termasuk mengaransemen lagu Nyala.
“Cukup banyak diskusi dan cukup keroyokan (dengan beberapa pihak). Jadi, butuh waktu dua bulanlah,” ucap Sal.
Ide membuat lagu Nyala, kata pria 27 tahun itu, berdasarkan pengalaman orang lain. Suatu hari Sal menjadi tempat curhat seseorang.
“Ini sebenarnya cerita dari orang. Pada malam itu dia cerita, emosi yang tertangkap adalah yang sekarang bisa didengarkan di lagu Nyala,” tutur Sal.
ADVERTISEMENT
Pada saat itu, Sal menangkap rasa amarah. Hal itu yang ia gambarkan lewat lagu Nyala.
“Nyala itu bercerita sederhana tentang kecemburuan sebenarnya. Cuma emosi yang ada di dalamnya lebih ke marah-marah, dendam, karena waktu bikin lagu itu yang kerasa perasaan-perasaan itu. Lebih banyak marah-marahnya sepertinya,” ujar Sal.
Lewat lagu Nyala, pria kelahiran Malang tersebut ingin memancing rasa sakit dan emosi seseorang.
“Ketika patah hati, 'kan, lo dihancurin semua perasaan lo, enggak bisa mengklasifikasikan perasaannya lo apa. Nyala sebenarnya hadir buat memancing rasa sakit itu, rasa emosi itu, marah-marahnya, supaya dia jelas menjadi satu bentuk rasa yang jelas,” ucap Sal.
Untuk memperkuat rasa dramatis dalam lagu Nyala, Sal Priadi memasukkan bunyi gemericik api. Bunyi tersebut terdengar di bagian awal lagu.
ADVERTISEMENT
“Dari awal bikin lagu sudah tahu bahwa yang harus muncul adalah cuma suara saya aja, enggak ada instrumen yang lain, baru pas itu instrumen lainnya masuk. Ide gemericik api muncul karena, ya, aku rasa lebih menambah efek dramatis saja di bagian awal,” tutur Sal.
Lirik lagu Nyala—maupun kebanyakan lagu Sal Priadi—begitu puitis. Sal mengaku tidak memiliki metode khusus dari segi penulisan lagu. Namun, untuk lagu Nyala, ia mengungkapkan terlebih dahulu membuatnya dalam bentuk puisi.
“Jadi, aku nulis puisi. Judulnya waktu itu bukan Nyala, tapi Mari Kita Nyalakan Cemburu yang Sedang Ganas-ganasnya Menyerang. Berangkat dari puisi itu, terus aku tarik jadi lirik lagu, dan disesuaikan dengan nadanya,” tutup Sal Priadi.
ADVERTISEMENT