Cinta Laura Sakit Hati saat Gaya Bicaranya Dijadikan Lelucon

12 Agustus 2022 17:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tampilan Cinta Laura saat pungut sampah di Citayam Fashion Week. Foto: Instagram/@claurakiehl
zoom-in-whitePerbesar
Tampilan Cinta Laura saat pungut sampah di Citayam Fashion Week. Foto: Instagram/@claurakiehl
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Cinta Laura mengaku bahwa dirinya sempat sakit hati lantaran gaya bicaranya yang dijadikan lelucon oleh orang-orang. Ya, selama ini Cinta memang cukup dikenal sebagai artis blasteran yang punya gaya bicara mencampurkan bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris.
ADVERTISEMENT
Alhasil saat Cinta baru terjun ke dunia hiburan Indonesia, banyak orang yang mengenal Cinta dengan ciri khas gaya bicaranya itu dan malah menjadikan hal itu sebagai lelucon. Siapa yang sangka bila akhirnya Cinta memendam rasa sakit hati atas sikap orang terhadapnya.
"Mungkin, yang bikin aku sakit hati itu, kadang orang, kan, sengaja biar terlihat lucu. Mereka melihat itu sebagai ciri khas mereka sendiri. Padahal, I wasn't trying to be funny," ungkap Cinta Laura seperti dikutip dari video yang tayang di kanal Daniel Mananta Network.
Cinta Laura saat ditemui dikawasan Tendean, Jakarta, Rabu, (11/9). Foto: Dok. Ronny
Pelantun Oh Baby ini menegaskan bahwa gaya bicaranya itu memang apa adanya yang keluar dari dirinya dan tak ada maksud dilebih-lebihkan. Karena itu, saat orang-orang menganggap itu sebagai lelucon, putri Herdiana Kiehl ini pun marah.
ADVERTISEMENT
"Itu sangat menyakitkan," katanya.

Cinta Laura Punya Sifat Perfeksionis

Cinta mengatakan bahwa ia termasuk orang yang sangat serius. Ia bahkan sudah memiliki visi misi dalam hidupnya sejak ia kecil.
"Aslinya aku orang yang serius, sangat strategis, to the point, punya visi A B C dan dari kecil aku sudah kayak begitu. Jadi, sebagai anak kecil atau remaja yang sudah punya pendirian walau tidak sesolid sekarang, dan dianggap lelucon, bikin discrepancy. Bagaimana aku melihat diriku, dan bagaimana masyarakat melihat aku," bebernya.
Penilaian masyarakat itulah yang akhirnya membuat Cinta merasa sedih, apalagi ia tumbuh dengan memiliki sifat yang perfeksionis.
"Aku selalu punya visi, kalau aku membuat sesuatu kualitasnya akan di sini (atas), kelihatannya seperti ini, tapi standarnya seperti ini. Dan segala hal yang aku lakukan selalu bertolak belakang dengan nilai-nilai yang aku miliki," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Cinta pun merasa gaya bicaranya yang dijadikan lelucon itu sebagai bentuk eksploitasi. Ia menilai banyak orang yang tak menyadari bahwa mereka menjahati anak di bawah umur.
"Itu dulu, kalau sekarang, sih, I'm happy now," pungkasnya.