Diduga Hapus Video Klip Raja Terakhir Usai Dituding Plagiat, Ini Kata Young Lex
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
Kini, video klip Raja Terakhir (The Last King) tidak bisa lagi diakses di YouTube. Young Lex pun diduga menghapusnya.
Mengenai itu, Young Lex memberi tanggapan. Penyanyi rap berusia 28 tahun tersebut menegaskan bahwa ia hanya mengubah setelan privasi video klip Raja Terakhir (The Last King).
"Bukan dihapus, sih. Di-private aja. Tinggal tunggu keputusan. Kalau buka, ya, buka lagi," ucap Young Lex di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Kamis (11/3).
Menurut Young Lex, video klip yang dibuat dalam rangka kolaborasi dengan brand game Three Kingoms: Hero Legendaris tersebut kemungkinan masih bisa kembali diakses. Hanya saja, saat ini, pihak agency yang menaungi proyek itu memintanya untuk sementara menyembunyikan video klip tersebut.
"Siapa tahu pihak agency bayar lisensi video klipnya, jadi aman, bisa. Tapi, gue private aja dulu," ujar Young Lex.
ADVERTISEMENT
"Itu karena permintaan dari pihak game-nya. 'Private dulu,' kata klien, minta gitu. Kita private doang," tambahnya.
Tudingan plagiat memang datang dari banyak netizen. Young Lex juga yakin betul hal ini ramai diperbincangkan di negara asal game tersebut. Ia kini hanya bisa menunggu langkah apa yang bakal diambil oleh pihak agency.
"China, kan, punya Twitter sendiri, namanya Weibo, kan. (Tentang ini sudah) sampai sana. Cuma, tim produksi atau agency-nya sudah lagi berpikir, kita, kan, sudah take down, mau syuting ulang atau edit," kata Young Lex.
Lebih lanjut, Young Lex mengatakan video klip tersebut sejak awal sudah sesuai dengan persetujuan klien. Namun, menurutnya, tudingan plagiat menjadi ramai lantaran sikap fans K-Pop yang berlebihan.
ADVERTISEMENT
"Enggak, sih. Dari pihak mereka sudah setuju sama konsepnya dan kita pikir juga, ya, sudah. Karena, kan, fans K-Pop lebay, ya. Kalau enggak lebay, kayaknya aman-aman aja, dah," pungkasnya.