Dikritik Usai Jadi Influencer RUU Cipta Kerja, Ardhito Pramono Minta Maaf
ADVERTISEMENT
Sejumlah artis menjadi sorotan karena dianggap mendukung atau mempromosikan omnimbus law RUU Cipta Kerja melalui video bertagar #IndonesiaButuhKerja yang diunggah di Instagram. Salah satunya adalah Ardhito Pramono .
ADVERTISEMENT
Terkait unggahannya tersebut, Ardhito memberikan klarifikasi. Penyanyi berusia 25 tahun itu menyampaikannya lewat sebuah thread yang ia buat di akun Twitter miliknya.
“Betul bahwa saya menerima brief untuk ikut dalam kampanye tagar #IndonesiaButuhKerja & menerima bayaran. Seperti kerja sama saya dengan sebuah brand. Namun dalam brief yang saya terima dari publicist saya, tidak ada keterangan tentang Omnibus Law,” tulis Ardhito, Jumat (14/8).
Pelantun lagu Fake Optic itu juga mendapat informasi bahwa kampanye tersebut tidak ada hubungannya dengan omnibus law. Sebab, ia sudah menanyakan hal tersebut terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
“Saya bertanya karena saya hanya musisi, enggak paham politik, dan tidak punya pengetahuan akan isu-isu tersebut sehingga saya tidak ingin digiring ke ranah yang tidak saya pahami,” tulis Ardhito.
Dalam keterangannya, Ardhito juga menyampaikan permintaan maaf karena terlihat seperti tidak berempati pada orang-orang yang sedang berjuang menolak RUU Cipta Kerja. Untuk ke depannya, ia akan lebih berhati-hati.
“Atas ketidaktahuan & seakan seperti nirempati pada mereka yang sedang memperjuangkan penolakan terhadap RUU ini, saya mohon maaf. Ke depan saya akan berusaha lebih berhati-hati dan peduli. Saya musisi. Bukan buzzer. Saya ingin memiliki pengaruh, tapi melalui musik yang saya buat. Terima kasih,” tulis Ardhito.
Dalam klarifikasinya tersebut, Ardhito mengungkapkan bahwa dirinya akan mengembalikan uang yang ia terima karena mengunggah tagar #IndonesiaButuhKerja.
ADVERTISEMENT
“Atas permintaan maaf ini, hari ini saya sudah meminta publicist saya untuk mengembalikan pembayaran yang saya terima dari memposting tagar #IndonesiaButuhKerja,” tulis Ardhito Pramono .