Diusir dari Rumah, Denny Sumargo Hidupi Diri dengan Jadi Kenek Angkot

3 Agustus 2020 20:19 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Denny Sumargo ditemui di acara Rexona Luncurkan Kampanye ‘Gerak Tak Terbatas’. Foto: Sarah Yulianti Purnama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Denny Sumargo ditemui di acara Rexona Luncurkan Kampanye ‘Gerak Tak Terbatas’. Foto: Sarah Yulianti Purnama/kumparan
ADVERTISEMENT
Denny Sumargo pernah diusir dari rumah saat usianya sekitar 13 tahun. Pria yang kini berusia 38 tahun itu mengatakan dirinya saat itu sempat bingung.
ADVERTISEMENT
Denny tidak tahu mesti berbuat apa usai diusir dari rumah. Namun, ia coba untuk tetap bertahan hidup.
Hingga akhirnya, Denny Sumargo diajak menjadi kenek angkot di Jakarta. Ia tidak menyia-nyiakan tawaran tersebut.
“Ya udah hidup mengantar lo ke mana aja. Buat bertahan hidup, gue nyasar kayak di stasiun gitulah. Gue numpang, terus akhirnya diajak kenek. Ya udah, gue kerja ajalah,” kata Denny dalam acara Okay Bos.
Denny Sumargo. Foto: Munady Widjaja
Sebelum menjadi kenek angkot, Denny mengungkapkan bahwa dirinya sempat tidur di depan rumah orang. Pemain film 5 cm ini sempat mengorek-ngorek sampah karena kelaparan.
“Gue waktu itu bingung mesti gimana. Gue sempat tidur di depan rumah orang, semalaman didigit nyamuk, kelaparan, sampai gue korek-korek sampah karena kelaparan. Untungnya gue nyasar di tempat kenek itu, gue jadi kenek angkot,” tutur Denny.
Aktor Denny Sumargo saat hadir di press screening film Twivortiare di Plaza Indonesia, Jakarta. Foto: Ronny
Pria kelahiran Makassar ini juga pernah menjajal pekerjaan lain untuk menghidupi dirinya. Denny mengatakan dirinya pernah bekerja di rumah makan.
ADVERTISEMENT
“Kerja cuci piring di rumah makan ibu-ibu karena barter dikasih makan,” ucap Denny.
Selain itu, Denny pernah kerja di bengkel. Ia dikasih uang usai membersihkan bengkel.
“Gue pernah jual celana basket door to door, untung Rp 15 ribu. Gue pernah dari bawah,” ujar Denny.
Denny Sumargo. Foto: Munady Widjaja
Denny mengungkapkan sudah mengalami hal-hal pahit saat usia 7 tahun. Pada saat itu orang tuanya sudah berpisah. Sehingga, ia kurang mendapat bimbingan.
“Waktu kecil kan kita butuh bimbingan. Mama kan udah pisah sama papa. Mama kerja enggak bisa bawa anak. Jadi bimbingannya tuh enggak banyak. Jadi gue harus cari jawaban sendiri. Sampai gue kadang-kadang ngobrol sama tembok,” tutup Denny Sumargo.
ADVERTISEMENT