Dua Tahun Bertahan Hidup di Singapura, Denada Jual Perhiasan hingga Mobil

11 Maret 2022 18:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Artis Denada saat ditemui seusai mengisi acara di kawasan Tendean, Jakarta, Jumat, (8/11/2019). Foto: Ronny
zoom-in-whitePerbesar
Artis Denada saat ditemui seusai mengisi acara di kawasan Tendean, Jakarta, Jumat, (8/11/2019). Foto: Ronny
ADVERTISEMENT
Penyanyi Denada bertahan hidup di Singapura selama dua tahun. Dia berada di sana karena anaknya, Aisha, menjalani perawatan usai menderita penyakit leukimia.
ADVERTISEMENT
Denada merasakan kesulitan hidup saat bertahan di Singapura selama dua tahun, karena ia tidak memiliki pekerjaan.
Untuk bertahan hidup, penyanyi berusia 43 tahun itu memutuskan untuk menjual barang-barang miliknya, mulai dari perhiasan hingga mobil.
“Selama dua tahun aku bertahan dengan apa yang aku punya, dan segala macem itu, berat banget. Dan luar biasa masyaAllah, pokoknya. Aku enggak perlu lagi ceritain apa yang sudah aku lakukan. Aku sudah jual mobil, perhiasan, semua yang bisa aku jual, aku jual,” kata Denada seperti dikutip dari kanal YouTube Denada Official.
Penyanyi Denada saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Rabu, (16/10/2019). Foto: Ronny
Denada mengungkapkan bahwa dirinya sudah tidak mungkin lagi bertahan hidup di Singapura.
Stay di sini terus, di Singapura dengan segala pengeluaran standarnya Singapura, sementara aku hampir tidak berpenghasilan, buat aku sudah kayak enggak mungkin saat ini,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, Denada akhirnya memutuskan untuk kembali ke Indonesia. Pelantun lagu Jogetin Aja itu telah meminta izin kepada anaknya.
“Seperti yang pernah aku post di Instagram aku, aku minta izin sama Aisha mau pulang. Dan alhamdulillah diizinin sama dia untuk aku pulang selama dua bulan,” ucap Denada.

Perasaan Denada Campur Aduk saat Harus Tinggalkan Anak ke Indonesia demi Bekerja

Denada mengatakan perasaannya campur aduk ketika harus meninggalkan anaknya. Di satu sisi ia merasa sedih. Tapi, di lain sisi ia merasa bersyukur karena bisa kembali bekerja.
"Aku jujur nangis beberapa waktu belakangan ini karena aku harus bisa ke Indonesia, jauh dari Aisha dan aku enggak akan ada di sini saat ulang tahun dia,” ujar Denada.
ADVERTISEMENT
Meski merasa sedih harus meninggalkan anaknya selama dua bulan, Denada mengungkapkan, ia harus kembali ke Indonesia untuk bekerja.
Menurut Denada, keputusan untuk kembali ke Indonesia harus dilakukan. Sebab, jika tidak, ia dan anaknya tidak akan bisa bertahan hidup.
“Kita enggak akan bisa bertahan di sini kalau aku enggak ada penghasilan. Enggak ada pilihan lain, memang harus dijalanin. Aku harus pulang ke Indonesia karena aku harus start kerja. Mau enggak mau aku harus start kerja. Kalian bisa bayangin dari Januari 2020 aku tidak pulang sama sekali,” kata Denada.
Laporan: Sausan Sudarjat