Esai Foto: Harmoni Musik, Alam, dan Manusia dalam Jazz Gunung Bromo

23 Juli 2023 11:46 WIB
·
waktu baca 1 menit
clock
Diperbarui 28 November 2023 12:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyanyi Ardhito Pramono tampil di panggung Jazz Gunung Bromo di Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (21/7/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Penyanyi Ardhito Pramono tampil di panggung Jazz Gunung Bromo di Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (21/7/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Reaksi penonton saat menyaksikan penampilan Mus Mujiono di konser musik Jazz Gunung Bromo di Amfiteater Terbuka Bromo, Probolinggo. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Reaksi penonton saat menyaksikan penampilan Mus Mujiono di konser musik Jazz Gunung Bromo di Amfiteater Terbuka Bromo, Probolinggo. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Kabut menyelimuti pohon dekat parkiran mobil pengunjung konser musik Jazz Gunung Bromo di Amfiteater Terbuka Bromo, Probolinggo. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kabut menyelimuti pohon dekat parkiran mobil pengunjung konser musik Jazz Gunung Bromo di Amfiteater Terbuka Bromo, Probolinggo. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Orang-orang dengan memakai tutup kepala (kupluk) dan jaket tebal, larut dalam irama musik jazz saat musisi idolanya tampil di Amfiteater Terbuka Bromo, Probolinggo, Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Tak hanya larut dalam irama, gerakan tubuh juga membantu menjaga suhu tubuh mereka agar tetap hangat dari dinginnya selimut kabut di Bromo.
Penonton konser musik Jazz Gunung Bromo mengenakan pakaian hangat. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Patung ikon Jazz Gunung Bromo tersorot lampu panggung. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Tampil di panggung terbuka pada ketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut dengan suasana alam pegunungan, memberikan kesan mendalam dan pengalaman tersendiri bagi para musisi dan penonton.
Uap nafas personil grup musik Jazz terlihat saat tampil pada konser musik Jazz Gunung Bromo di Amfiteater Terbuka Bromo, Probolinggo. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Penyanyi Ardhito Pramono tampil pada konser musik Jazz Gunung Bromo di Amfiteater Terbuka Bromo, Probolinggo, Jawa Timur. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Gagasan tiga serangkai Sigit Pramono, Butet Kartaredjasa, dan almarhum Djaduk Ferianto membuat sebuah pertunjukan musik Jazz Etnik di alam terbuka telah melahirkan festival musik Jazz Gunung Bromo, hingga gelaran ke-15 pada 21 hingga 22 Juli 2023.
Ratusan penonton tersorot lampu saat menyaksikan penampilan penyanyi pada konser musik Jazz Gunung Bromo di Amfiteater Terbuka Bromo, Probolinggo. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Penonton mengenakan pakaian hangat saat menyaksikan penampilan penyanyi pada konser musik Jazz Gunung Bromo di Amfiteater Terbuka Bromo, Probolinggo. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Jazz Gunung Bromo menjadi event musik Jazz Etnik berskala Internasional di mana beberapa musisi dari negara lain juga ikut tampil berdampingan dengan musisi-musisi nasional.
ADVERTISEMENT
Perpaduan harmonis antara musik, alam pegunungan dan manusia menciptakan “Indahnya Jazz, Merdunya Gunung”.
Musisi sekaligus komposer asal Belanda Henk Kraaijeveld tampil di panggung Jazz Gunung Bromo di Amfiteater Terbuka Bromo, Probolinggo. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Penonton mengenakan pakaian hangat saat menyaksikan penampilan penyanyi pada konser musik Jazz Gunung Bromo, Probolinggo. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan