Film A Ballad of Long Hair Jadi Karya Personal Sutradara Muda Giovanni Rustanto

6 Mei 2024 19:00 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Giovanni Rustanto sutradara film A Ballad of Long hair. Foto:  sumber Poplicist
zoom-in-whitePerbesar
Giovanni Rustanto sutradara film A Ballad of Long hair. Foto: sumber Poplicist
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Film A Ballad of Long Hair merupakan sebuah proyek film yang saat ini sedang dikembangkan oleh sutradara muda Giovanni Rustanto. Film ini juga yang membawa Giovanni terbang jauh ke Udine, Italia untuk mengikuti Focus Asia di Udine Far East Film Festival 2024.
ADVERTISEMENT
Giovanni jelaskan bahwa A Ballad of Long Hair merupakan karya yang sangat personal. Biarpun fiktif, namun proyek film ini terilhami dari keresahannya sewaktu muda.
"Ceritanya tentang bocah 17 tahun bernama Ismaya yang rambutnya enggak bisa pendek, jadi gondrong terus. Ini tuh based on pengalaman pribadi gue. Jadi, pas gue kecil, sebagai orang Indonesia keturunan Cina, gue enggak boleh gondrong, enggak boleh dengerin musik metal," ungkap Giovanni Rustanto saat ditemui di Udine, Italia beberapa waktu lalu.
"Dari sana, lahirlah ide ini, gimana kalau ada bocah yang rambutnya gondrong terus, enggak bisa pendek. Jadi, ya, filmnya kayak gue berandai-andai, seandainya gue juga bisa kayak gitu," sambungnya.
Giovanni Rustanto sutradara film A Ballad of Long hair. Foto: sumber Poplicist
Giovanni menjelaskan bahwa A Ballad of Long Hair akan menjadi film drama fantasi. Namun, ia akan membalut dramanya dengan musik metal yang atraktif dan seru.
ADVERTISEMENT
Ya memang pengalaman gue yang enggak boleh gondrong waktu muda itu kan kayak sedih, ya, ada repression-nya, trauma. Tapi, gue maunya film ini enggak terasa depresi gitu, maunya yang fun. Makanya, gue bikin filmnya dengan nuansa metal gitu," tuturnya.
Giovanni jelaskan bahwa musik metal akan mengiringi perjalanan hidup tokoh Ismaya yang selalu ditekan oleh orang tuanya untuk tidak boleh berambut gondrong. Musik metal ini juga yang nantinya akan menjadi representasi semangat membangkang di dalam diri Ismaya.
"Jadi, dia rebel dengan musik metal-nya itu, dia jadi alive gitu. Ya, itu metafora gitu lah, ini metafora universal. Karena, kan kalau bicara sejarah, dulu raja-raja tuh selalu rambut panjang, budak yang rambutnya pendek. Jadi, kayak gondrong tuh symbol of power gitu," kata Giovanni.
Giovanni Rustanto sutradara film A Ballad of Long hair. Foto: sumber Poplicist

Giovanni Rustanto Masih Mencari Pendanaan untuk Film A Ballad of Long Hair

Salah satu tujuan Giovanni ikut di Focus Asia dari Udine Far East Film Festival adalah mencari pendanaan untuk film A Ballad of Long Hair. Ia merasa, kisah di film yang ia buat pasti menarik bagi publik film internasional.
ADVERTISEMENT
"Karena, mungkin ini kayak genre-nya nyampur gitu, antara fantasy, satir, dan coming of age. Jadi, nge-blend banget genre-nya dan kayaknya kalau di Indonesia, enggak banyak orang yang familiar. Makanya, kalau gue pitching ke industri film di Indonesia, pasti ditanyain tuh, 'Ini genre-nya apa?'. Tapi, kan kalau di luar tuh biasanya lebih terbuka," ujar Giovanni.
Saat ini, A Ballad of Long Hair masih di tahap pengembangan dan naskahnya pun baru draft pertama. Lantas, kapan rencananya Giovanni ingin melakukan syuting untuk film Ballad of Long Hair?
"Planning-nya syuting di akhir 2025, kalau tayangnya maunya 2027, tapi kan enggak tahu juga ya. Karena, prosedur kita cukup panjang dan butuh CGI yang cukup banyak. Karena, di film ini ada part fantasi yang memang agak rumit ya," tutup Giovanni.
ADVERTISEMENT
A Ballad of Long Hair bukan satu-satunya film Indonesia yang terlibat di Focus Asia, Udine Far East Film Festival 2024. Ada juga film For Seasons in Java karya Kamila Andini yang saat ini juga masih dalam tahap pengembangan.