Gading Marten Kerap Diselingkuhi, Pernah Diputusin Pacar karena Tak Pernah Marah

13 Oktober 2022 17:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gading Marten berpose ketika liburan di Labuan Bajo, NTT. Foto: Instagram @gadiiing
zoom-in-whitePerbesar
Gading Marten berpose ketika liburan di Labuan Bajo, NTT. Foto: Instagram @gadiiing
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Baru-baru ini Gading Marten menjadi bintang tamu dalam podcast yang dipandu oleh Vincent Rompies dan Desta Mahendra. Dalam momen tersebut, Gading berbagi kisah seputar kehidupan pribadinya, termasuk percintaan.
ADVERTISEMENT
Di tengah obrolan mereka, usai Gading Marten mengaku bahwa dirinya bisa dibilang adalah anak paling baik di keluarga, Desta menyinggung soal Gading yang dalam urusan asmara kerap diselingkuhi pasangannya.
"Percintaan diselingkuhin mulu dulu, kan, lo. Pernah cerita sama gue, tuh," ungkap Desta, dikutip dari podcast yang tayang di YouTube VINDES.
GADING MARTEN. Foto: Munady
Ucapan Desta pun langsung mengundang gelak tawa. Gading Marten tak menyangkalnya. Aktor berusia 40 tahun tersebut kemudian melontarkan candaan bahwa dirinya barangkali bukan terlalu baik, melainkan memang mudah dibodohi.
"Baik. Ya, kan? Bukan baik, (tapi) bego," ujar Gading Marten.
Lebih lanjut, Gading Marten mengatakan bahwa dirinya memang tidak mudah tersulut emosi sehingga ia jarang terlihat marah. Bintang film Love For Sale itu pun menceritakan pengalamannya saat diputus oleh mantan kekasihnya gara-gara tidak pernah marah atau berargumen.
ADVERTISEMENT
"Gue pernah diputusin. 'Kenapa gue diputusin?' 'Karena lo enggak pernah marah.' Coba, alasannya apa, tuh? Iya, pernah gue. 'Karena kamu enggak pernah marah, enggak pernah berargumen,' gitu. Gue malas, kan, berargumen. Nah, itu baik apa bego? Ayo kita polling," beber Gading Marten.
Mantan suami Gisella Anastasia atau Gisel itu memang bukannya tidak pernah marah sama sekali. Hanya saja, Gading Marten biasanya lebih memilih diam ketika tengah emosi.
"Enggak bisa marah gue. Iya, mungkin (gue terlalu flat). Enggak bisa gue (marah). Iya, mungkin, istilah sekarang bucin, ya. Iya, gitu. Gue, kalau marah, diam. Pernah (marah). Enggak bisa (marah sampai teriak-teriak) dan buat apa gitu," tandas Gading Marten.
Reporter: Karina Savitri