Ifan Seventeen Lakukan Hal-hal Aneh demi Sembuhkan Trauma Usai Tsunami

3 Desember 2020 8:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ifan 'Seventeen' Foto: Instagram @ifanseventeen
zoom-in-whitePerbesar
Ifan 'Seventeen' Foto: Instagram @ifanseventeen
ADVERTISEMENT
Ifan Seventeen dihantam trauma akibat terjadinya tsunami di kawasan Anyer, Pandeglang, Banten, pada 22 Desember 2018 lalu. Ya, bencana alam tersebut menewaskan para personel Seventeen—yang sedang manggung bersamanya dalam acara gathering karyawan PLN di Tanjung Lesung Beach Resort—serta sang istri, Dylan Sahara.
ADVERTISEMENT
Kehilangan orang tersayang untuk selama-lamanya memang membuat siapa pun terpukul. Itulah yang dirasakan oleh Ifan Seventeen. Terlebih, sudah harus merelakan kepergian istri tersayang, pun hanya ia—di antara para personel Seventeen—yang selamat.
Ifan Seventeen Foto: Alexander Vito Edward Kukuh/kumparan
Setelah terjadinya tragedi tersebut, Ifan Seventeen sempat vakum dari kancah musik. Dalam waktu yang tak singkat, dirinya berupaya untuk menyembuhkan trauma. Mengenai itu dikisahkannya ketika menjadi bintang tamu dalam konten di kanal YouTube Ussy Andhika Official.

Ifan Seventeen Berdoa agar Tetap Waras

Diceritakan Ifan Seventeen, setelah mengetahui bahwa tiga personel band-nya dan sang istri meninggal dunia, ia sontak berdoa. Dalam doanya, pemilik nama asli Riefian Fajarsyah itu memohon agar dirinya tetap waras.
Ifan Seventeen kala itu menyadari, ia masih harus tetap waras untuk melakukan berbagai hal, termasuk mengidentifikasi sekaligus mengurus jenazah istri dan rekan-rekannya.
ADVERTISEMENT
"Begitu terima kabar... Terakhir, tuh, Dylan. Dylan enggak ada, itu asli... Waktu itu, kan, hujan lebat di Anyer itu, kiri gue laut, kanan kayak gunung-gunung gitu. Yang pertama kali gue doakan adalah, 'Ya, Allah, jangan sampai gue gila, ' karena gue sadar, kemampuan manusia menahan beban itu, kan, ada batasnya," ujarnya.
Prosesi pemakaman istri Ifan Seventeen. Foto: Pramita Kusumaningrum/kumparan

Ifan Seventeen Tempuh Proses Penyembuhan Trauma

Dalam upaya menyembuhkan trauma, Ifan Seventeen berkonsultasi dengan sejumlah rekan yang mengerti perihal kejiwaan. Ia disarankan untuk tak melawan rasa itu, melainkan menerimanya.
Ifan Seventeen pun menuruti saran tersebut. Sebab, ia mulai merasakan bahwa trauma tak hanya menyerang mental, melainkan juga fisiknya.
"Jadi, diikutin aja. Mau aneh-aneh, ya, diikutin. Karena itu lama. Jadi, gue enggak memaksa untuk sembuh. Tapi, gue kayak nikmatin aja. Ini bagian dari proses. Makanya lama banget," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Ifan Seventeen mengaku sempat melakukan hal-hal aneh dalam proses penyembuhan traumanya. Ia menyebutkan beberapa di antaranya.
"Gue biarin aja. Fan, lo maunya apa, sih? Gue maunya tidur satu hari full. Tidur gue, dari pagi sampai besok pagi, benar-benar enggak beranjak dari tempat tidur. Hari ini maunya apa? Hari ini maunya enggak mau tidur 24 jam. Enggak mau tidur. Besok, maunya apa? Besok maunya tidur, tapi di dalam mobil di luar rumah. Tidur gue di luar rumah. Dua minggu itu gue," tuturnya.
"Aneh-aneh itu. Jam 1 malam gitu kebangun. Gue pengin keliling tol Jakarta. Keliling gue sampai jam 6. Ngabisin bensin, keliling, muter terus, nyanyi-nyanyi. Udah, selesai. Sendiri, gitu," tambah Ifan Seventeen.
ADVERTISEMENT
Cara itu berhasil membantunya dalam proses penyembuhan trauma. Perlahan-lahan, Ifan Seventeen mampu bangkit dan mencoba kembali bermusik.
"Tapi, memang dengan gue mengikuti itu, jadinya malah enggak gila. Ha ha ha. Ya, memang bangkit kudu pelan-pelan, ya," pungkas Ifan Seventeen.