Joko in Berlin Rilis Misanthropy untuk Temani Fans Mengunci Diri Selama Pandemi

27 Juli 2020 14:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Joko in Berlin. Foto: Joko in Berlin
zoom-in-whitePerbesar
Joko in Berlin. Foto: Joko in Berlin
ADVERTISEMENT
Joko in Berlin merupakan band dream pop Indonesia yang beranggotakan Mellita Sarah (vokal), Fran Rabit (bas gitar), Popo Fauza (keyboard), dan Marlond Telvord (drum). Selama ini, Joko in Berlin kerap disebut sebagai band dream pop lokal dengan nuansa musik Eropa yang cukup kental.
ADVERTISEMENT
Berdiri sejak 2016, Joko in Berlin telah aktif merilis tujuh single, yakni Ballad of Colors, 3 AM, Beauteous, Euphoria, Utrecht, Senja, dan Pesawat Kertas. Baru-baru ini, mereka kembali merilis single yang bertajuk Misanthropy.
Lagu ini berkisah tentang seseorang introvert yang sangat ingin menjauh dari keramaian dunia. Kata Misanthropy sendiri diambil dari Bahasa Yunani yang berarti kebencian pada dunia.
Joko in Berlin. Foto: Joko in Berlin
"Lagu Misanthropy menceritakan bahwa setiap orang punya sisi yang ingin mengunci diri dari dunia, bisa dibilang seperti introvert," ucap Fran Rabit dalam siaran pers yang kumparan terima, Senin (27/7).
"Ternyata, lagu ini cukup relate dengan kondisi sekarang yang sedang dilanda pandemi, di mana banyak orang lebih memilih untuk tinggal di rumah dari pada keluar," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Lirik di lagu Misanthropy ditulis oleh Fran Rabit. Popo Fauza mengaransemen lagu tersebut dengan nuansa yang sangat ceria dan menyenangkan.
Joko in Berlin. Foto: Joko in Berlin
Popo menceritakan, saat menulis lagu Misanthropy, ia banyak terinspirasi dari musik pop era 80-an yang ramai dengan nuansa elektronik. Namun, ia juga menyisipkan nuansa pantai dengan petikan ukelele.
Uniknya lagi, proses rekaman lagu tersebut dilakukan saat pandemi COVID-19 mulai melanda Indonesia. Hal itu pun menjadi tantangan tersendiri bagi Joko in Berlin.
"Dengan kondisi dan keterbatasan yang ada, kami mengupayakan agar hasil Misanthropy tetap rilis dengan kualitas terbaik. Akhirnya segala upaya kami lakukan, seperti ketika kami tidak bisa take sound drum, kami akhirnya minta bantuan ke teman yang juga musisi professional di Sydney, Australia," kata Popo.
ADVERTISEMENT
Tak hanya Popo dan Fran, Mellita sang vokalis juga punya peran penting dalam penggarapan Misanthropy. Mellita memberi banyak modifikasi melodi agar terasa makin easy listening.
"Di lagu ini, aku cukup mengeksplor teknik bernyanyi. Karena aku juga suka banget sama lirik dan musiknya," ujar Mellita.
Saat ini, lagu Misanthropy sudah bisa didengarkan di berbagai layanan streaming digital. Video liriknya pun sudah tersedia di Youtube.