Kirana Larasati Deg-degan Menantikan Nasibnya Sebagai Caleg
ADVERTISEMENT
Pesta demokrasi bertajuk pemilihan presiden (pilpres) dan pemilihan legislatif (pileg) telah digelar secara serentak pada 17 April lalu. Semua calon yang terlibat dalam pemilu 5 tahunan tersebut, masih menunggu hasil resmi dari KPU.
ADVERTISEMENT
Salah satu calon legislatif (caleg) yang menunggu hasil penghitungan resmi yakni aktris Kirana Larasati . Kirana mencalonkan diri sebagai anggota legislatif DPR RI dari PDIP dari dapil Jabar 1, meliputi Kota Cimahi dan Kota Bandung.
Sebagai caleg, perempuan berusia 31 tahun tersebut mengaku cemas menunggu hasil resmi dari KPU terkait lolos atau tidak dirinya sebagai anggota DPR RI.
"Kalau saya boleh jujur, sejak kampanye kemarin saya sudah fokus untuk di politik, cuma ini saya kan sedang mencalonkan dan kita belum tahu hasilnya. Saya pun deg-degan dengan hasil KPU," ucap Kirana Larasati saat ditemui di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Minggu (21/4).
Pemain film 'Rumput Tetangga' itu menuturkan apabila lolos sebagai anggota DPR, ia bakal fokus terhadap pilihannya tersebut. Namun, apabila gagal, Kirana tidak akan berhenti peduli dengan lingkungan sosialnya.
ADVERTISEMENT
"Jadi saya akan menjalankan apa yang sudah saya jalankan. Apapun itu, tidak akan membuat saya berhenti untuk mempunyai kepedulian tinggi terhadap sosial di Indonesia," terangnya.
Sebagai seorang caleg, pemain film 'Kirana' ini menjelaskan, partisipasi masyarakat dalam memilih cukup tinggi hingga mencapai 81 persen. Tingginya partisipasi pemilih dalam pesta demokrasi kali ini, tidak lepas dari peran sejumlah komunitas yang terus menggelorakan semangat nasionalisme.
"Jadi kami sangat bersyukur, ini suatu pencapaian dan bisa dilihat pemilih pemula kita, anak-anak muda banyak sekali yang berpartisipasi dan juga sangat bersyukur dengan adanya hasil quick count kemarin," kata Kirana Larasati .
Kirana berpesan kepada semua pihak agar tidak terbawa emosi sehingga suhu politik usai pemilu dapat lebih tenang. Menurutnya, pesta demokrasi harus disikapi dengan cara bersenang-senang layaknya pesta jamuan makan malam.
ADVERTISEMENT
"Saya selalu menganjurkan bahwa untuk setiap pemilihan dan pesta demokrasi, kita harusnya berbahagia, dan bersenang-senang. Jadi saya encourage yang mau happy-happy. Saya meminta untuk bersabar, bagi yang tidak mau happy," imbuhnya.
Lantas, bagaimanakah dengan rekan-rekan seprofesi yang berbeda pilihan dengannya? Apakah tetap berkawan baik dan menyikapi hasil quick count dengan santai?