Produser Miracle In Cell No. 7 Terharu Lihat Versi Indonesia, Ingin Remake Lagi
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
"Banyak remake dari film ini di seluruh dunia, tapi kayaknya enggak ada yang bisa menyaingi remake dari Indonesia," kata Kim Min-ki saat di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan.
Kim Min-ki mengungkapkan bahwa dirinya ingin membuat versi baru film Miracle In Cell No. 7 dari adaptasi versi Indonesia.
“Saking bagusnya remake ini kayaknya mau aku remake lagi di Korea. Filmnya sangat bagus, menyentuh, dan dibuat dengan luar biasa," tutur Kim Min-ki
"Aku pengin banget bawa film ini supaya BTS bisa nonton," sambungnya seraya berkelakar disambut teriakan histeris dari penggemar BTS yang memadati gala premiere.
Sementara itu, sutradara Lee Hwan-kyung juga memuji film Miracle In Cell No. 7 versi Indonesia. Ia mengaku sangat menikmati film tersebut.
ADVERTISEMENT
“Lalu, saya sudah lama juga tidak melihat respons penonton yang seru, tertawa bersama. Saya mengucapkan terima kasih kepada penonton yang hadir di sini,” ujarnya.
Lee Hwan- kyung mengatakan, Miracle In Cell No. 7 versi Indonesia masih memegang teguh benang merah dari film aslinya, tapi tetap memiliki keunikan tersendiri.
"Kalau menurut saya, sih, ini sesuatu yang baru. Ada warna Indonesia yang terlihat di film ini dan saya menikmati hal itu," ucapnya.
Sinopsis Film Miracle In Cell No. 7
Film Miracle In Cell no 7 versi Indonesia akan tayang pada 8 September 2022 di bioskop Indonesia. Film ini dibintangi oleh Vino G Bastian, Graciella Abigail, Indro Warkop, Tora Sudiro, Indra Jegel, Rigen Rakelna, Bryan Domani, Denny Sumargo, dan Marsha Timothy.
ADVERTISEMENT
Film Miracle In Cell No. 7 berkisah tentang perjuangan seorang ayah dengan keterbatasan mental yang hidup berdua dengan putri semata wayangnya.
Hari-hari Dodo Rozak (Vino G Bastian) dirawat dan dijaga oleh putrinya yang masih berusia anak-anak bernama Kartika.
Kendati demikian, sebagai seorang ayah, Dodo Rozak tetap mau berusaha untuk mencari nafkah. Untuk memenuhi kebutuhan hidup dirinya dan sang putri, Dodo berjualan balon setiap harinya.
Dodo dituduh telah melakukan tindakan asusila hingga pembunuhan terhadap seorang gadis kecil bernama Melati. Lantaran hal itu, Dodo terpaksa harus mendekam di balik jeruji penjara.