Review dan Sinopsis Fistful of Vengeance, Film Iko Uwais di Netflix

18 Februari 2022 9:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Iko Uwais sebagai Kai Jin di film Fistful of Vengeance. Foto: Dok. Netflix
zoom-in-whitePerbesar
Iko Uwais sebagai Kai Jin di film Fistful of Vengeance. Foto: Dok. Netflix
ADVERTISEMENT
Netflix baru saja merilis film Fistful of Vengeance yang dibintangi Iko Uwais. Film ini merupakan lanjutan dari serial Wu Assassins yang bercerita tentang dunia supranatural berlatar kultur Asia.
ADVERTISEMENT
Iko masih memerankan karakter Kai Jin, chef di San Francisco yang menerima kekuatan kuno dan membuatnya menjadi Wu Assassins. Lu Xin Lee (Lewis Tan) dan Tommy Wah (Lawrence Kao) juga kembali untuk menuntaskan kisah mereka yang belum usai.
Fistful of Vengeance disutraradai Roel Reiné yang sebelumnya mengarahkan Wu Assassins. Film ini juga menampilkan karakter baru Preeya (Francesca Corney) dan Zulu (Pearl Thusi), seorang agen interpol yang pernah punya kisah cinta dengan Lu Xin.

Sinopsis Fistful of Vengeance

Kisah Kai Jin Cs berlanjut di Bangkok untuk menemukan sosok yang bertanggung jawab atas kematian Jenny, saudari Tommy. Mereka kemudian bertemu dengan miliarder Thailand William Pan (Jason Tobin).
Pan menjelaskan bahwa kematian Jenny hanyalah bagian dari rencana yang lebih besar dari penguasa dunia bawah tanah Bangkok, Ku An Qi (Rhatha Phongam) untuk membuat tatanan dunia baru. Kai pun mengejar Qi untuk menghentikan rencananya.
ADVERTISEMENT

Review Fistful of Vengeance

Fistful of Vengeance dibangun dengan plot sederhana yang bisa kamu ikuti dengan mudah meski sebelumnya enggak menonton serial Wu Assassins. Para karakter baru seperti Preeya dan Zulu diberikan sedikit backstory sebagai pemanis. Tommy Wah yang sebelumnya digambarkan sedikit kekanak-kanakan, berkembang menjadi sosok yang lebih dewasa setelah kematian Jenny.
Fistful of Vengeance berlatar kota Bangkok. Foto: Netflix
Berbeda dengan versi serial yang lebih banyak mengandalkan CGI dengan latar kota pecinan di San Francisco, Fistful of Vengeance terasa lebih stylish secara visual. Rene yang juga bertindak sebagai sinematografer mengeksplorasi sudut kota Bangkok yang eksotis dan bernuansa mistis.
Adegan pertarungan disuguhkan dengan pendekatan berbeda. Misalnya, dalam sebuah adegan di hotel ketika Kai Cs mengejar Qi. Kai dan Lu Xin diceritakan terpisah melawan anak buah Qi, dan Rene menangkap momen pertarungan mereka dengan drone secara berkesinambungan.
ADVERTISEMENT
Lewis Tan bertarung melawan Jiangshi. Foto: Netflix
Tapi Rene gagal memaksimalkan potensi Iko Uwais dan Lewis Tan--surprisingly Tan bisa bertarung dengan keren--dalam pertarungan jarak dekat mereka melawan musuh. Rene terlalu banyak mengambil gambar medium shot dalam adegan fighting beroktan tinggi. Bahkan saat menghadapi Zan Hui (JuJu Chan) di sebuah lorong di salah satu sudut hotel, Iko seperti melambatkan jurusnya untuk mengimbangi JuJu, seperti master silat sedang sparing dengan muridnya.
Fistful of Vengeance cukup fun ditonton jika kamu tidak punya ekspektasi berlebih. Tapi jangan coba-coba kamu sandingkan film ini dengan The Night Comes for Us, apalagi The Raid.