Sandra Dewi Curhat soal Perjuangan Meniti Karier, Sering Ditolak saat Casting

17 Mei 2022 18:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Koleksi ZEN Tableware x Sandra Dewi Foto: Dok. ZEN Tableware
zoom-in-whitePerbesar
Koleksi ZEN Tableware x Sandra Dewi Foto: Dok. ZEN Tableware
ADVERTISEMENT
Perjuangan Sandra Dewi untuk bisa menjadi aktris di dunia hiburan Tanah Air tidaklah mudah. Ibu dua anak itu sempat menelan pil pahit lantaran kerap ditolak casting di awal kariernya.
ADVERTISEMENT
Hal ini diungkap Sandra Dewi melalui unggahan Instagram Story kala menjawab salah satu pertanyaan dari netizen yang diajukan lewat fitur Questions Box.
“Ci dulu waktu casting sering ditolak-tolak gak?” tanya netizen itu.
“Saya bertahun-tahun casting gak pernah diterima. Dan pas casting gak pede banget, karena banyak yang cantik,” jawab Sandra Dewi.
Sandra Dewi. Foto: Munady Widjaja
Hingga pada suatu ketika, ia mendapat tawaran untuk membintangi film berjudul Quickie Express pada tahun 2007. Kala itu, Sandra Dewi memerankan tokoh Lila. Ia beradu akting dengan aktor kenamaan, Tora Sudiro.
Usai bermain dalam film arahan sutradara Dimas Djayadiningrat tersebut, kehidupan Sandra Dewi berubah menjadi lebih baik. Banyak pekerjaan yang terus menghampirinya.
“Tapi sejak main film Quickie Express saya selalu dapat rejeki dan tawaran pekerjaan kayak udah jalannya aja. Semangat yah, kalau emang udah jalannya pasti ada saatnya,” sambungnya.
Sandra Dewi sering ditolak saat casting di awal kariernya. Foto: Instagram Story @sandradewi88

Sandra Dewi Raih Penghargaan Lewat Film Quickie Express

Sandra Dewi berhasil meraih penghargaan lewat aktingnya dalam film Quickie Express. Ia menang sebagai Pendatang Baru Terfavorit di Indonesian Movie Awards 2008.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, Sandra Dewi ikut terlibat dalam berbagai judul film seperti Tarzan ke Kota, Langit ke-7, I am Hope, dan lainnya. Selain film, Sandra Dewi juga kerap membintangi judul sinetron. Di antaranya yaitu Langit dan Bumi, Cahaya Cinta, Putri Bidadari, Kita Nikah Yuk, dan Bawang Merah Bawang Putih.
Laporan: Karina Savitri