Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Cita-cita masa kecil seseorang tak jarang kandas tatkala semesta justru menyodorkan peluang lain yang—selain tak pernah terpikirkan sebelumnya, juga—lebih membangkitkan gairah ketika dilakoni. Hal itulah yang terjadi pada Stephanie Poetri.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan berbincang langsung dengan kumparan di kawasan Jakarta Pusat, belum lama ini, Stephanie Poetri mengaku sejak kecil punya cita-cita menjadi psikolog.
Sebelum mengatakan demikian, ia lebih dulu berkisah bahwa dirinya awalnya enggan mengikuti jejak karier sang ibu, Titi DJ, yang dikenal sebagai diva ternama Indonesia.
Dengan ekspresi semringah dan sikap ceplas-ceplos yang tak berlebihan, Stephanie Poetri menceritakan alasannya ingin mendalami ilmu psikologi. Rupanya, ia justru bertekad untuk menjadi seperti ayahnya, yang menempuh pendidikan di bidang tersebut.
“Bapak aku dulu masuk psikologi. Dia dulu guru, dia selalu membantu teman-temannya, membantu murid-muridnya. Jadi, aku lihat, wah, pengin membantu orang juga,” ucap penyanyi berusia 19 tahun itu.
Takdir berkata lain. Dalam perjalanan Stephanie Poetri mencari jati diri, hasrat bermusik justru timbul dengan sendirinya.
Dimulai dari menyanyikan versi daur ulang ‘Bimbang’ yang sebelumnya dipopulerkan oleh Melly Goeslaw, ia mulai tertarik untuk menulis lagu.
ADVERTISEMENT
Tanpa disangka, lagu ‘I Love You 3000’ yang hanya iseng-iseng diciptakan di kala senggang justru membawanya pada keberhasilan dan ketenaran.
Tak bisa dibilang biasa saja, ‘I Love You 3000’ diapresiasi dan digemari banyak kalangan, bahkan mencuri perhatian global. Lagunya ternyata menciptakan dampak positif bagi tak sedikit orang.
Menyadari hal tersebut, Stephanie Poetri kian bersemangat untuk menyelam dalam dunia musik. Kini, ia meyakini, membantu banyak orang tak harus dengan menjadi psikolog.
“Kayaknya lewat musik, tuh, aku juga bisa, kan, membantu orang. Menurut aku, untuk bisa menjadi distraction atau buat seru-seru saja gitu, bikin orang senang, sudah caraku untuk membantu. Jadi, alasan aku ingin masuk psikologi, masih aku pakai untuk masuk ke musik,“ tuturnya.
Menyudahi kisahnya yang satu ini, Stephanie Poetri mengatakan cita-citanya untuk menjadi psikolog memang telah dikubur dalam-dalam. Bukan hanya karena telah terjun ke kancah musik, ia mengaku punya alasan lain.
ADVERTISEMENT
“Sepertinya tidak ingin jadi psikolog lagi. Aku cek kuliahnya berapa tahun, untuk jadi itu harus kayak enam sampai 12 tahun gitu, parah banget. Capek,” pungkasnya diselingi kelakar dan tawa.
Perbincangan kumparan dan Stephanie Poetri masih berlanjut. Perempuan kelahiran 20 Mei 2000 itu lalu bercerita tentang pengalamannya bekerja sama dengan Jackson GOT7 dalam lagu ‘I Love You 3000 II’. Baca kisahnya di sini.