Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Sutradara The Godfather Berbagi Kisah Hidup hingga Sukses di Industri Film
27 Januari 2021 13:31 WIB
Bagi pecinta film , terutama film klasik, pasti sudah tidak asing lagi dengan Francis F Coppola. Ya, ia adalah sutradara di balik kesuksesan film The Godfather Trilogy dan Apocalypse Now yang hingga kini masih jadi tolak ukur untuk film berkualitas dunia.
Berkat tangan dinginnya, sutradara kelahiran Amerika Serikat 81 tahun lalu ini sukses meraih lima piala Oscar dalam ajang Academy Awards serta enam piala Golden Globe Awards. Tak heran, Francis diakui sebagai salah satu sutradara terbaik sepanjang masa.
Dalam program Mola Living Live yang dipandu Rayya Makarim dan Dino Patti Djalal, Coppola berbagi kisahnya tumbuh di keluarga yang sangat dekat dengan dunia seni, yang akhirnya ikut membawanya ke dunia perfilman.
Coppola dibesarkan oleh ibu yang berprofesi sebagai aktris, serta ayahnya seorang pemain flute tersohor di masanya. Bukan hanya itu, darah seni juga diturunkan dari kakek-neneknya yang juga aktif di dunia seni peran.
Meski lahir dari keluarga seniman, bukan berarti Coppola bisa dengan mudah mendapatkan kesuksesan. Ia juga harus melewati jalan berliku nan panjang sebelum dikenal sebagai sutradara. Bahkan, bobotnya sempat naik drastis akibat setiap hari hanya bisa menyantap makanan murah yang tidak sehat.
Film Pendek Erotis Membuka Jalan Sebagai Sutradara
Sebenarnya di bangku sekolah, Coppola mulanya mengambil jurusan teater dan bercita-cita membuat pertunjukan sendiri. Bahkan ia mengatakan bahwa hanya teater yang bisa membuatnya betah bersekolah selama lebih dari lima bulan.
Hingga suatu hari di tengah waktu senggangnya, Coppola muda menonton sebuah film bisu di bioskop kecil yang berhasil mengubah cita-citanya tersebut.
"Aku melihat sebuah poster film karya Sergei Eisenstein yang berjudul October: 10 Days That Shook The World. Aku menonton film itu bersama mungkin delapan orang lainnya dan aku terkagum-kagum dengan film itu. Biarpun itu adalah film bisu, aku bisa merasakan emosi dalam filmnya berkat proses editing yang apik," ujar Coppola di acara Mola Living Live.
"Setelah selesai menonton, aku bilang pada diriku sendiri bahwa aku ingin membuat film, bukan pertunjukkan teater," sambungnya.
Coppola pun memutuskan untuk tidak melanjutkan sekolah ke Yale Drama School pindah ke sekolah film di UCLA. Ada satu cerita menarik ketika Coppola memulai karier sebagai sutradara saat masih di bangku kuliah. Ia pernah ambil bagian sebagai salah satu sutradara yang menggarap sebuah film pendek erotis.
Menariknya, Coppola tidak menyangkal bahwa ia sedikit menikmati proses pembuatan film tersebut. Alasannya sederhana: ia bisa bertemu dengan banyak perempuan cantik. Hanya saja, Coppola juga mengaku bahwa ia bukanlah sutradara film erotis yang baik.
"Di satu masa, aku ingat, ada seorang gadis yang menangis ketika hendak melakukan syuting. Ia bilang bahwa ia takut ayahnya mengetahui film pendek erotis yang dibintanginya. Jadi, aku saat itu mengizinkannya untuk tetap mengenakan pakaian dalam,” ungkapnya.
“Produser pun marah padaku karena mereka merasa sudah membayar perempuan itu. Makanya, aku katakan, aku bukan sutradara film erotis yang baik. Mungkin karena aku terlalu romantis," imbuhnya.
Cerita di balik penggarapan The Godfather
The Godfather merupakan salah satu film yang berhasil membuahkan sambutan positif di tengah pecinta film hingga kini. Menggambarkan kehidupan mafia yang begitu detail, nyatanya Coppola belum pernah sekalipun bertemu langsung dengan para mafia.
"Semua ide datang dari riset. Mario Puzo —penulis novel The Godfather— pernah berkata, para mafia itu akan coba untuk menemuimu dan memberikan macam-macam barang. Tapi, Mario meyakinkanku untuk tidak bertemu dengan mafia," katanya.
Ketika membicarakan film yang dirilis pertama kali tahun 1972 ini, tentu kurang lengkap rasanya tanpa menyebut nama Marlon Brando. Kepiawaiannya memainkan peran sebagai seorang mafia Italia bernama Don Vito Corleone hingga kini masih melekat di kalangan penikmat film.
Namun, sebelum berhasil mendapatkan peran utama, Francis Ford Coppola harus berjuang menyakinkan berbagai pihak agar Marlon Brando bisa bergabung. Terlebih Brando dikenal dengan perilakunya yang sulit diatur.
Bahkan, presiden Paramount Pictures yang menjadi rumah produksi pun saat itu memberikan persyaratan yang sebenarnya sangat sulit untuk dipenuhi Brando. Seperti kesepakatan berharga jutaan dolar yang harus dipenuhi, screen test, hingga perjanjian bahwa Marlon Brando tidak akan mendapatkan bayaran.
Berkat kegigihan dan keberanian Coppola membawa hasil screen test langsung ke pemilik Paramount Pictures di New York, Marlon Brando pun berhasil mendapatkan perannya.
“Akhirnya ia mendapat peran itu tanpa harus membuat kesepakatan jutaan dolar. Tapi, dia memang tidak menerima bayaran,” tutur Coppola.
Selain berbagi perjalanan hidupnya, Coppola tak lupa memberikan tips bagi para sutradara muda yang ingin serius terjun di dunia perfilman. Selain fokus dan tidak membuang waktu dengan kegiatan yang tidak membawa manfaat, tapi juga aktif menggali kreativitas di dalam tim agar menghasilkan kualitas film yang baik.
Ingin tahu lebih banyak tentang perjalanan Francis Ford Coppola membangun karier hingga menjadi seorang sutradara legendaris dunia? Yuk, saksikan selengkapnya program Mola Living Live di Mola TV yang bisa diakses melalui website mola.tv atau download aplikasinya di Appstore dan Playstore mulai Rp 12.500 per bulan.
Selain Francis Ford Coppola, Mola Living Live telah menghadirkan banyak cerita inspiratif dari tokoh-tokoh dunia lainnya. Mulai dari Mike Tyson, Sharon Stone, Luc Besson, Darren Aronofsky, Spike Lee, dan Robert De Niro.