Tanggapan Adam Deni soal Jerinx Ajukan Tes Poligraf

14 Januari 2022 9:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jerinx saat menjalani sidang terkait kasus dugaan pengancaman di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, Rabu, (12/1). Foto: Ronny
zoom-in-whitePerbesar
Jerinx saat menjalani sidang terkait kasus dugaan pengancaman di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, Rabu, (12/1). Foto: Ronny
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Drummer Superman Is Dead, Jerinx, meminta kepada majelis hakim untuk melakukan tes poligraf. Permintaan itu diajukan Jerinx usai mendengar kesaksian pegiat media sosial Adam Deni.
ADVERTISEMENT
"Saya tahu Adam bohong. Saya minta dengan hormat pada majelis hakim yang terhormat untuk melakukan tes poligraf untuk mengetes kebohongan. Agar kita tahu siapa yang berbohong di sini," kata Jerinx dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (12/1).
Terdakwa kasus pengancaman I Gede Ari Astina atau Jerinx SID bersiap mengikuti persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (12/1/2022). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
Lewat unggahan di akun Instagram miliknya, Adam Deni memberikan tanggapan mengenai Jerinx yang mengajukan tes poligraf.
“Ditantang test poligraf/lie detector? Siapa takut?” tulis Adam, Kamis (13/1).
Meski begitu, Adam menanyakan mengapa harus melakukan tes poligraf atau lie detector. Seharusnya, menurut dia, pihak Jerinx menunjukkan alat bukti mengenai dirinya yang disebut meminta uang Rp 15 miliar.
“Tapi lucu kenapa harus test seperti itu. Seharusnya mereka menampilkan alat bukti jika saya memang terbukti memeras 15 M,” tulis Adam.
ADVERTISEMENT
Saksi korban pengancaman Adam Deni (kiri) dan Saksi dari Jaksa Penuntut Umum Elsyana untuk terdakwa kasus pengancaman I Gede Ari Astina atau Jerinx SID (ketiga kiri) bersiap mengikuti persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (12/1). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
Kuasa hukum Jerinx, Sugeng Teguh Santoso, dalam eksepsi, menuding Adam sebagai pelapor justru memanfaatkan kasus dugaan pengancaman.
Sugeng mengatakan dalam sebuah pertemuan yang dihadiri ayah Jerinx, Adam meminta sejumlah uang agar laporan ke polisi dicabut. Uang yang diminta awalnya Rp 15 miliar. Kemudian turun menjadi Rp 10 miliar setelah negosiasi.
“Dijawab 10 miliar dan AD mengaku uang tersebut untuk bos-bos dibelakangnya yang mendukung untuk memenjarakan terdakwa,” kata Sugeng dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (22/12).
Menurut Adam, pihak Jerinx tidak mempunyai bukti terkait tudingan terhadap dirinya. “Oh ya, lupa mereka enggak punya alat bukti & cuma modal bacot buat giring opini publik,” tulisnya.
Adam sudah menantang pihak Jerinx untuk melaporkan ke polisi apabila dirinya melakukan pemerasan.
ADVERTISEMENT
“Saya sudah tantang mereka laporin saya kalau saya memeras, tapi kasihan laporan mereka ditolak karena memang alat buktinya enggak ada. Dan saya bisa simpulkan jika mereka semua yang menyebarkan isu saya pemeras adalah penyebar hoaks!!!” tulis Adam.