Teater Koma Siapkan Pementasan 'Goro Goro Mahabarata'

12 Juli 2019 10:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertunjukan Mahabarata: Asmara Raja Dewa Foto: Dok. Image Dynamics
zoom-in-whitePerbesar
Pertunjukan Mahabarata: Asmara Raja Dewa Foto: Dok. Image Dynamics
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Teater Koma kembali mengangkat cerita tentang dewa-dewa dan pewayangan sebagai bagian dari dunia Mahabarata. Semua dimulai dari pementasan 'Mahabarata: Asmara Raja Dewa' pada November tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Kali ini Teater Koma mempersiapkan 'Goro Goro Mahabarata' untuk pementasan di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, pada 24 Juli hingga 4 Agustus mendatang. Harga tiket dijual mulai Rp 75 ribu hingga Rp 100 ribu.
Para aktor yang akan tampil antara lain Slamet Rahardjo, Idries Pulungan, Budi Ros, Riantiarno Ratna Sari Madjid, Netta Kusuma Dewi, Rangga Riantiarno, Tuti Hartati, Personal Dorias, Ratna Ully, dan masih banyak lagi.
Poster pementasan Mahabarata Goro Goro Foto: dok. Teater Koma
Penampilan akting mereka akan didukung oleh pertunjukan tari, multimedia interaktif, kostum, hingga musik yang akan membawa penonton ke dunia para dewa. Berikut sinopsis untuk Goro Goro Mahabarata:
Semar dan Togog turun ke marcapada dan ditugaskan menghamba kepada raja-raja di sana. Semar menjadi panakawan para ksatria yang membela kebenaran. Sedang Togog menghamba kepada para raksasa penyebar kejahatan.
ADVERTISEMENT
Nasib mereka sangat berbeda. Semar sangat dihormati oleh para ksatria yang dibimbingnya. Pendapat dan nasehatnya dituruti. Sedangkan Togog, oleh para raja angkara, nasehatnya kadang didengar, lebih sering disepelekan.
Kini, Semar mengabdi kepada Raja Medangkamulyan, Prabu Srimahapunggung. Togog menghamba kepada Raja Raksasa Kerajaan Sonyantaka, Prabu Bukbangkalan.
Ketika Medangkamulyan panen padi melimpah-ruah, Sonyantaka malah diserang paceklik, maka Bukbangkalan pasang rencana merampok Medangkamulyan. Meski dicegah Togog, niatnya itu tetap dilaksanakan. Di tengah jalan, Bukbangkalan juga bersekutu dengan Batara Kala.
Apa yang akan terjadi terhadap kerajaan Medangkamulyan? Saran apa yang akan diberikan Semar untuk mengatasi serbuan para raksasa Sonyantaka?
Apakah akhirnya Togog mampu menasehati Bukbangkalan agar tak menyerang Medangkamulyan?