Nunung di Polda Metro Jaya

Wawancara Khusus Nunung: Penyesalan Terdalam dan Keinginan Bertemu Ibu

26 Juli 2019 20:19 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Nunung dan kasus dugaan penyalahgunaan narkoba yang menjeratnya menyita perhatian publik sejak sepekan terakhir. Tak sedikit yang terkejut mendengar kenyataan tersebut, mengingat mereka memandang perempuan berusia 56 tahun itu sebagai komedian yang selalu ceria serta punya citra baik.
ADVERTISEMENT
Ia tak seorang diri, melainkan bersama suaminya, July Jan Sambiran alias Iyan, ketika ditangkap pada 19 Juli lalu. Mereka kedapatan memiliki barang bukti sabu seberat 0,36 gram.
Dari keterangan pihak kepolisian—berdasarkan hasil pemeriksaan—maupun pengakuan Nunung, telah diketahui sejumlah hal terkait penyalahgunaan narkoba yang dilakukan anggota grup lawak Srimulat itu.
Nunung di Polda Metro Jaya, Kamis (25/7). Foto: Lauren/kumparan
Beberapa di antaranya perihal Nunung yang pernah menggunakan narkoba sekitar 20 tahun silam, mulai kembali mengonsumsi sabu sejak Maret lalu, hingga rumah tangganya tak lagi harmonis lantaran sang suami berkali-kali meminta dirinya berhenti mengonsumsi barang haram tersebut.
Kami berkesempatan berbincang langsung dengan Nunung di dalam gedung Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Kamis (25/7) sore. Di sela-sela menjalani proses hukum, ia berbagi sejumlah kisah—tentunya terkait tindak penyalahgunaan narkoba—yang belum pernah disampaikan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Berikut wawancara lengkap kumparan bersama Nunung.
Mbak Nunung baru saja dijenguk oleh teman-teman sesama komedian, apa yang Mbak rasakan?
Tentunya senang, ya, bahagia bahwa teman-teman masih pada peduli sama saya. Dalam keadaan saya begini, mereka sangat support saya semua. Sule, Andre (Taulany), Mas Parto, Mang Saswi, ada rekan-rekan semua. Banyak, kok, tadi.
Apa saja yang dibicarakan ketika Mbak Nunung bertemu mereka?
Ya, cuma bentuk support saja. Saya disuruh sabar, harus menjalani semua ini, dan jangan diulang lagi, cukup satu kali ini saja. Saya bilang, "Iya, saya kapok. Saya akan sabar menjalani semuanya ini."
Sule, Parto, Rina Nose, Denny Cagur, Andre Taulany, Jenguk Nunung di Polda Metro Jaya. Foto: Prima Gerhard/kumparan
Teman-teman dari Srimulat sudah datang menjenguk?
Sudah semua, sudah juga. Mereka juga support, kasih (tahu) saya untuk sabar menjalani semua proses ini dengan baik. Mudah-mudahan, lancarlah semuanya.
ADVERTISEMENT
Adakah pengaruh yang datang dari teman-teman Srimulat terkait keputusan Mbak Nunung untuk kembali menggunakan narkoba pada Maret lalu?
Kalau bicara pengaruh, pastinya dulu, ya, 20 tahun lalu, itu kan lingkungan, ya. Tapi, kalau sekarang ini, enggak ada pengaruh dari mana-mana, tidak. Dan itu murni saya lakukan sendiri dengan suami. Cuma berdua saja, enggak ada yang lain.
Saat itu, ketika pertama kali menjajal narkoba pada 20 tahun lalu, apakah ada faktor lain selain dari lingkungan? Kesibukan kerja, misalnya?
Murni lingkungan kalau itu. Kalau dulu, kan enggak ada stripping seperti sekarang ini. Dulu, kan masih seminggu sekali gitu. Ya, cuma ikut-ikutan. Kalau sekarang ini, kan mungkin karena pekerjaan terlalu sibuk banget, karena saya coba-coba ambil sinetron. He he.
ADVERTISEMENT
Sebetulnya fisik, sih, tidak boleh dibohongi, ya. Kenyataannya, fisik saya enggak kuat. Saya ambil sinetron, sambil sudah ada stripping, ada beberapa program yang sudah saya kontrak, nah ini saya coba-coba ambil stripping sinetron. Tahu sendiri kan, kalau sinetron, dari pagi ketemu pagi?
Seberapa besar pengaruh menggunakan sabu dengan kinerja Mbak Nunung?
Awal-awal, sih, cuma tahan tidur. Gitu saja, ya. Enggak ngantuk. Tapi ke sana-sananya juga kembali lagi. Ya, ngerasain capek, ngerasain ngantuk. Enggak ada efek yang menguntungkan. Enggak ada sama sekali, sebetulnya.
Nunung Bicara Seputar Kasus Narkoba yang Menjeratnya. Foto: Prima Gerhard/kumparan
Jika lama-kelamaan merasa tak ada efek yang menguntungkan, mengapa Mbak Nunung tetap mengonsumsi dan sulit melepaskan sabu?
Ya... Susah ngelawannya. Susah, gitu. Sudah kayak sugesti gitu. Susah ngelawannya. Ya, kadang-kadang, kalau suami lagi marah besar gitu, ‘Sudah, kamu sudah,’ ya, berhenti gitu. Tapi, nanti begitu lagi. Gitu-gitu saja selama lima bulan berturut-turut kemarin.
ADVERTISEMENT
Dalam satu minggu, Mbak Nunung berapa kali mengonsumsi sabu?
Bisa... setiap mau kerja saja. Tiap mau berangkat kerja saja. Tapi, kalau weekend, Sabtu Minggu, saya enggak pernah karena saya harus keluar sama keluarga besar saya, liburan ke mana, tidur di hotel mana, mungkin ke Puncak, ke mana. Jadi, kan berbarengan gitu.
Kemarin juga, habis Lebaran, saya bawa keluarga besar saya, 35 orang, ke Bali, hampir 10 hari. Ya, enggak apa-apa. Buktinya, saya enggak pakai juga enggak apa-apa. Setelah pulang dari Bali, kembali lagi ke aktivitas saya, itu muncul lagi.
Ketika berhenti mengonsumsi sabu untuk sementara, apakah Mbak Nunung merasakan sakau?
Enggak, enggak apa-apa. Di Bali, saya enggak apa-apa. Saya tidur sama anak-anak, sama cucu, masa saya mau menggunakan itu? Kan enggak mungkin.
ADVERTISEMENT
Apakah pernah terbayang wajah anak dan cucu ketika Mbak Nunung sedang mengonsumsi sabu?
Oh, pasti. Itu pasti. Bukan hanya anak cucu, akibat-akibat itu sudah berkecamuk di kepala saya. Apakah nanti begini, apakah nanti begitu, itu sudah pasti. Tapi, ya itu lagi, kembali lagi bahwa... susah saya berhenti.
Makanya, dengan kejadian ini saya sebetulnya sudah banyak mengecewakan orang, ya, termasuk masyarakat Indonesia, netizen, penggemar-penggemar saya, terus bapak-bapak kepolisian—sudah bikin mereka repot—terus keluarga terutama. Dan yang paling utama adalah Allah yang selama ini memberikan saya keindahan, rezeki, dan saya masih dipercaya di tv mana-mana saja, tapi semua saya salahgunakan hanya dengan barang yang terlarang itu.
Komedian Nunung saat konfrensi pers di Polda Metro Jaya terkait kasus narkoba. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Enggak tahu saya, enggak ngerti kalau ditanya, ‘Kenapa?’ Saya cuma, ‘Ya, kenapa?’ Cuma itu saja. Buktinya, sudah terjadi. Ya, inilah, saya harus menerima semua akibatnya. Pada saat pertama-pertama, saya merasa bahwa saya ini public figure yang seharusnya memberi contoh baik, teladan kepada masyarakat, tapi saya salahgunakan semuanya dengan barang yang merusak kita sebenarnya. Itu merusak kita.
ADVERTISEMENT
Makanya, saya mengimbau kepada semua masyarakat, kalangan apa pun, jangan sekali-kali atau mencoba-coba. Kalau sudah mencoba, itu sudah susah untuk menghindari. Ya, akhirnya, akibatnya, yang menyelesaikan semua, ya, kejadian ini. Pasti. Enggak akan lolos dari ini. Pasti akan terjadi seperti ini.
Dulu, Mbak Nunung sudah pernah menjalani rehabilitasi. Saat ini, apakah menginginkannya lagi dan rehabilitasi yang seperti apa yang diharapkan?
Kalau dulu, kan permintaan saya sendiri, ya. Jadi, saya rehabilitasi jalan, seminggu sekali saya ke Surabaya. Sekarang, saya belum tahu nanti rehabilitasinya seperti apa.
Cuma, saya memohon, memohon dengan sangat, saya sudah mengakui kesalahan saya, saya sudah minta maaf kepada semua, dan saya juga sudah imbau ke masyarakat agar jangan sekali-kali mencoba. Kalau sudah mencoba, sudah susah. Makanya, saya meminta kepada bapak polisi, kalau bisa, saya direhabilitasi. Itu saja. Mudah-mudahan. Doakan, ya, mudah-mudahan saya bisa direhabilitasi.
ADVERTISEMENT
Saya sedih. Saya sedih sama keluarga saya karena yang hancur bukan diri saya sendiri—kalau saya, kan memang pasti hancur, ya—tapi yang hancur pasti keluarga saya.
Mbak Nunung mengambil banyak pekerjaan apakah demi menghidupi banyak anggota keluarga?
Iya, saya itu kepenginnya cuma membahagiakan keluarga. Jadi, saya tidak akan pernah, di depan keluarga, mengeluh atau apa. Yang penting, pokoknya keluarga saya bahagia. Apa yang mereka mau, mereka pilih sekolah di mana, yang penting saya mampu. Padahal, saya sendiri mungkin sudah enggak mampu, ya.
Berapa orang yang dibiayai Mbak Nunung?
Banyak, hampir 50 kepala.
Termasuk 19 anak yatim?
Iya...
Nunung di Polda Metro Jaya, Kamis (25/7). Foto: Lauren/kumparan
Apakah ada pengaruh gaya hidup juga terhadap penyalahgunaan narkoba yang Mbak Nunung lakukan?
Oh, enggak. Kalau (dibilang) gaya hidup, saya enggak pernah (memakai sabu) dengan siapa-siapa, enggak pernah saya pamerkan di mana-mana. Semua orang juga enggak ada kecurigaan sama sekali. Tidak juga saya bangga-banggakan. Cuma untuk stamina itu saja.
ADVERTISEMENT
Cuma, stamina juga ke sananya akhirnya enggak mendapatkan apa-apa sebetulnya. Saya kadang, kalau sudah menggunakan gitu, 'Apa sih, ini artinya?' Saya ngantuk, ya, tetap saja ngantuk. Menguap terus, masih. Kalau di tempat syuting, sampai dibilang teman-teman, 'Ngantuk melulu!' Capek, ya, tetap capek. Tapi, ya itu tadi, untuk melawan itu memang susah sekali.
Terkait upaya menjaga stamina sebagai pelaku dunia hiburan, apa Mbak Nunung pernah konsultasi dengan dokter?
Sudah. Saya suntik Neurobion dan Vitamin C itu rutin. Tapi, enggak ngerti, saya kok... Ya, sudah jalannya mungkin.
Melihat beberapa teman Srimulat ditangkap karena terjerat kasus narkoba, apakah ada ketakutan dalam diri Mbak Nunung?
Ketakutan pasti ada. Pasti. Kalau ketakutan enggak ada, saya pasti pakainya, ya, enggak ngumpet-ngumpet. Ketakukan pasti ada. Itu selalu. "Sampai kapan? Ini sampai kapan? Ini pasti (ketahuan), pasti, pasti..." Itu saja dalam pikiran saya.
ADVERTISEMENT
Saat ini, Mbak Nunung paling ingin bertemu dan meminta maaf kepada siapa?
Ibu saya. Saya belum siap telepon ibu saya. Semua kakak saya sudah ketemu saya, sudah nengok, sudah telepon saya. Ibu saya yang belum. Saya belum siap. Saya kasihan, ibu saya sudah tua, ibu sudah sakit-sakitan.
Yang tahu pertama kali justru ibu saya. Kejadian ini pertama kali yang tahu ibu saya, (saat itu) adik-adik saya belum, keluarga saya belum. Ibu nonton televisi. Ibu saya mungkin pagi sudah bangun. Pas berita saya keluar, ibu saya lari-lari, ketuk-ketuk kamar adik-adik saya. "Itu Nunung kenapa? Nunung kenapa? Cepat."
Sampai sekarang, yang masih sesak di dada saya itu cuma kepengin ngobrol sama ibu. Cuma, belum siap saya...
Nunung Bicara Seputar Kasus Narkoba yang Menjeratnya. Foto: Prima Gerhard/kumparan
Apakah ibu ada rencana datang menjenguk Mbak Nunung?
ADVERTISEMENT
Kalau ibu, ya, enggak mungkin jenguk karena ibu sudah sepuh. Saya juga tidak memperbolehkan. Mungkin via telepon saja kalau saya sudah siap nanti.
Selain ibu, siapa yang juga paling Mbak Nunung rindukan?
Kalau anak-anak, sudah. Anak-anak support saya, mereka bilang. "Saya masih bangga menjadi anak Mama." Cuma ibu saya saja.
Bagaimana saya membayangkan ibu saya di kampung, punya tetangga banyak, kiri-kanan... Ibu saya sampai belum berani keluar rumah...
Mbak Nunung sudah siapkah dengan kemungkinan dijatuhi hukuman penjara?
Berat saya jawabnya. Makanya, saya berupayanya minta direhabilitasi saja.
Apakah sudah terbayang bagaimana ketika nanti Mbak Nunung sudah selesai menjalani proses hukum dan akan kembali ke dunia hiburan? Bagaimana cara Mbak mengembalikan kepercayaan banyak pihak?
ADVERTISEMENT
Ya, itu tunggu nanti saja kalau sudah selesai semuanya. Maksudnya, kalau sudah selesai, kan saya sudah kembali ke dunia saya lagi, saya tinggalkan semuanya itu—yang sekarang ini baru saya tinggalkan.
Ya, mudah-mudahan mereka masih menerima saya, masih kasih kepercayaan ke saya. Saya tetap akan bekerja, saya tetap akan kembali karena ini dunia saya. Saya masih banyak tanggung jawab yang harus saya selesaikan di luar ini.
Nunung Bicara Seputar Kasus Narkoba yang Menjeratnya. Foto: Prima Gerhard/kumparan
Ada pesan untuk teman-teman sesama artis dan masyarakat luas?
Saya menjaga kesehatan sebetulnya, ya, cukup dengan pekerjaan yang saya ambil, terus banyak minum air putih. Kalau ada waktu sedikit, ya, buat tidur di lokasi syuting. Jangan banyak-banyak ambil program yang sebetulnya fisik kita enggak memungkinkan—seperti saya ini—nah, akhirnya pikirannya pasti ingin mencoba ke situ.
ADVERTISEMENT
Ya, buat semua sajalah—bukan hanya kalangan artis—jangan gunakan hal yang terlarang, yaitu narkoba. Jangan coba-coba pokoknya. Sekali lagi, saya selalu bilang, jangan coba-coba. Kalau sudah coba, sudah susah lepasnya.
Apakah Mbak Nunung ingin menyampaikan ucapan terima kasih untuk teman-teman yang sudah memberi dukungan?
Buat teman-teman semuanya, yang sudah jenguk maupun yang belum, saya tetap ucapkan terima kasih. Mungkin kalian juga masih ada kesibukan yang dikerjakan. Pokoknya, saya terima kasih atas support-nya. Itu yang membuat saya lega karena teman-teman juga masih banyak yang menunggu saya. Makanya, semoga proses ini cepat terselesaikan, lancar.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten