Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Budaya Fansite: Gambar, Bisnis, dan Dedikasi Fans K-Pop
22 Desember 2017 19:06 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
ADVERTISEMENT
Para fans K-Pop sudah tidak asing dengan istilah fansite. Namun bagi mereka yang tidak tahu menahu soal K-Pop, mungkin akan bertanya-tanya. Apa itu fansite? Apa bedanya dengan fans K-Pop lain ?
ADVERTISEMENT
Fansite sendiri bisa diartikan sebagai fan (penggemar) site (situs), alias penggemar yang punya situs website sendiri, dengan konten eksklusif berupa foto dan video para idola yang mereka ambil sendiri. Para fan ini bukan sembarang fan, mereka punya kemampuan fotografi selevel fotografer profesional dengan alat tempur (red: kamera) yang mungkin jauh lebih bagus dari kamera anda.
Dilengkapi lensa tele dan handycam dengan resolusi 4K, para fans yang juga sering disebut fansite master ini berkeliling ke berbagai tempat yang dihadiri idola pilihan mereka. Dalam satu grup boyband atau girlband misalnya, mereka biasanya hanya akan mengikuti dan mengambil foto dan video satu anggota saja.
Foto dan video ini kemudian mereka unggah dalam bentuk high definiton ke media sosial. Tentu foto-foto ini jadi makanan sehari-hari para fans di luar negeri di media sosial.
ADVERTISEMENT
Para fansite master ini bisa dibilang sebagai garda terdepan dari fans K-Pop lain. Mereka biasanya mengetahui jadwal aktivitas para idola bahkan nomor penerbangan mereka. Tak heran jika fansite juga sering disebut sebagai versi lain dari sasaeng.
Meski begitu banyak fans menganggap para fansite ini berbeda dengan sasaeng karena mereka tidak menyakiti diri sendiri atau sang idola, ataupun menggangu aktivitas pribadi sang artis.
Meski telihat sederhana, namun jangan tanyakan dedikasi para fansite master ini untuk mengejar foto-foto terbaik pada idola mereka. Biasanya para fansite ini akan mengikuti ke mana pun idolanya pergi. Terutama dalam koridor jadwal resmi dari agensi. Mereka rela terbang ke berbagai negara untuk mengikuti dan mengabadikan momen para idola.
ADVERTISEMENT
Lalu dari mana para fansite ini mendapat uang untuk bisa mengakomodasi mereka mengikuti para idola?
Para fansite master ini mendapatkan uang dari hasil penjualan foto dan video yang mereka cetak dalam bentuk photobook dan DVD. Jangan salah, photobook dan DVD ini dibuat dengan konsep tema yang dipikirkan matang-matang. Percetakan barang-barang K-Pop di Korea Selatan sendiri bukan hal yang asing. Tak heran jika mereka bisa dengan mudah mencetak barang-barang ini dengan kualitas yang sangat bagus.
Namun banyak juga fansite yang memang datang dari keluarga mampu atau punya pekerjaan dengan gaji yang cukup untuk membiayai hobi mereka tersebut.
"Beberapa dari mereka kaya raya, sehingga mereka bisa membeli apapun dari saku mereka sendiri. Banyak dari fansite ini juga memiliki pekerjaan yang gajinya digunakan untuk menutup biaya yang mereka keluarkan. Kadang fansite juga dijalankan lebih dari 1 orang sehingga mereka bisa membiayai perjalanan untuk bertemu sang idola bersama," ujar seorang fans berinisial Saucy dalam sebuah forum diskusi K-Pop.
ADVERTISEMENT
Saat ini fansite sering disamakan dengan bisnis perorangan karena mereka menjual foto dan video, pernak-pernik K-Pop yang berhubungan dengan idola mereka, hingga menggelar pameran foto dengan tiket masuk.
Foto-foto para idola yang dibuat dalam photobook ini dijual dengan harga bervariasi, namun rata-rata bisa mencapai RP 500.000 hingga Rp 1.000.000.
Namun, kehadiran fansite pun tak lepas dari kontroversi. Meski dibutuhkan oleh banyak penggemar lain, terkadang ada juga oknum fansite yang memiliki perilaku tidak menyenangkan. Contohnya saat konser. Demi mendapatkan foto terbaik dari sang idola, mereka seringkali menggangu penonton lain dengan kamera yang mereka gunakan.
Para fansite ini juga sering jadi incaran petugas keamanan di dalam konser. Karena pada dasarnya, pertunjukkan konser itu melarang fans untuk mengambil gambar atau video dengan alat profesional.
ADVERTISEMENT
Agensi para selebriti Korea pun seolah tak punya kuasa. Meski konten ekslusif mereka (konser atau fan meeting) digunakan para fansite, namun agensi juga memanfaatkan para fansite untuk mempromosikan artis mereka di media sosial.
Di Korea sendiri, kehadiran fansite pernah menjadi polemik. Karena banyak netizen menganggap, fansite-fansite ini menjalankan bisnis ilegal. Mereka tidak membayar pajak atas penjualan photobook atau barang lainnya, sehingga mendapatkan penghasilan lebih dari 100 persen keuntungan penjualan.
Selain itu, banyak juga yang memanfaatkan kerja sampingan sebagai fansite semata demi mencari uang. Beberapa bahkan ada yang menipu fans lain yang membeli barang-barang mereka.
Meski begitu, fansite menjadi budaya yang tak terlepaskan dari industri hiburan Korea. Namun bukan rahasia jika penggemar K-Pop punya love hate relationship alias benci tapi rindu juga dengan para fansite master ini.
ADVERTISEMENT
Di satu sisi mereka sangat membantu fans luar yang ingin melihat idola mereka meski hanya lewat foto, namun oknum-oknum fansite lain yang berperilaku negatif juga mencoreng nama fansite lainnya.
Di mana ada idola disitu ada fansite.