Hanteo Chart Akui Pegawainya Lakukan Manipulasi Informasi

19 Oktober 2018 19:18 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hanteo Chart. (Foto: Hanteo Chart)
zoom-in-whitePerbesar
Hanteo Chart. (Foto: Hanteo Chart)
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, sistem penyedia layanan penghitung album fisik, Hanteo Chart, ramai diperbincangkan fans K-Pop. Tak lain karena Hanteo merilis permintaan maaf serta klarifikasi lanjutan soal kontroversi yang terjadi pada 2017.
ADVERTISEMENT
Pernyataan Hanteo ini dirilis melalui akun Twitter mereka @hanteo_chart pada Kamis, (18/10). Lewat beberapa postingan, Hanteo meminta maaf karena membutuhkan waktu yang lama, untuk bisa merilis permintaan maaf dan klarifikasi resmi soal insiden manipulasi informasi yang merebak tahun lalu.
"Kepada semua penggemar K-Pop diseluruh dunia. Pertama-tama kami ingin meminta maaf sekali lagi, atas insiden yang terjadi (setahun lalu). Insiden yang sudah melukai perasaan banyak penggemar, karena tindakan tidak terpuji dari mantan pegawai kami," tulis Hanteo mengawali surat mereka.
Lebih lanjut, Hanteo menjelaskan duduk perkara yang memicu kontroversi besar, yang membuat fans meragukan kredibilitas dari Hanteo.
Mereka mengakui adanya pegawai Hanteo yang memberikan manipulasi informasi, terkait penghitungan jumlah album. Saat itu, fandom yang kabarnya dirugikan adalah EXO L asal China.
ADVERTISEMENT
"Ketika kami memperbarui layanan, kami mempekerjakan karyawan baru dengan tujuan memperkuat komunikasi kami dengan penggemar."
"Karyawan tersebut bertugas untuk mengunjungi situs komunitas online secara anonim dan menulis komentar. Dan tidak bisa dipungkiri, hal itu merupakan kesalahan besar yang membawa kesalahpahaman bagi banyak orang. Bahkan ratusan permintaan maaf saja tidak cukup."
"Ternyata, pegawai tersebut terbawa keinginan untuk bisa melakukan tugas dengan benar, namun sangat minim kesadaran akan bagaimana seorang pegawai Hanteo harus bersikap. Walaupun tindakan tersebut dilakukan oleh satu pegawai Hanteo, namun kami merasa hal ini adalah kesalahan semua pegawai Hanteo," ungkap Hanteo Chart.
Atas manipulasi informasi yang dilakukan pegawai tersebut pada 2017, fans EXO dari China melayangkan surat tuntutan. Surat itu berisi agar Hanteo meminta maaf kepada fandom EXO juga masyarakat China, dan memberikan klarifikasi atas tindakan si pegawai dalam Bahasa China.
ADVERTISEMENT
Kala itu, Hanteo berjanji akan memenuhi permintaan tersebut. Namun baru pada 18 November kemarin, permintaan itu dipenuhi Hanteo.
"Pada saat itu, kami memahami betapa seriusnya masalah ini, dan kami segera merilis permintaan maaf resmi. Kami juga memutuskan bahwa pernyataan tambahan, dapat menyebabkan lebih banyak kesalahpahaman. Sebagai hasilnya, kami tidak punya pilihan selain tidak membuat pernyataan lebih lanjut tentang situasinya. Karyawan tersebut akhirnya diberhentikan dan kami akan berusaha untuk mencegah situasi seperti itu agar tidak terjadi lagi," tulis Hanteo.
Seperti diketahui pada 2017, sebuah postingan dari staf Hanteo yang 'berkeliaran' di forum komunitas online fans K-Pop, viral di media sosial.
Dalam postingan tersebut, si staf mengatakan Hanteo tidak akan menghitung pembelian album yang dilakukan oleh fans asal China. Kala itu, fandom EXO L asal China, diwakili EXO Baidu Bar, tengah memproses pembelian bulk album EXO 'The War'.
ADVERTISEMENT
Mereka merasa dirugikan karena sudah membeli album secara legal, namun pembeliannya tidak dihitung oleh Hanteo. Penghitungan album fisik ini, seringkali berkaitan dengan salah satu kriteria dalam ajang penghargaan musik Korea.
Naver kala itu merilis berita soal Hanteo, dan menyebut bahwa staf yang memberikan informasi itu datang dari fandom lain. Tentu permasalahan ini semakin membuat fans gelisah. Hanteo Chart yang dikenal sebagai penyedia layanan penghitungan penjualan album fisik, dirasa tidak bisa lagi dipercaya.
EXO sendiri saat ini tengah disibukkan dengan persiapan comeback untuk album terbaru, bertajuk 'Don't Mess Up My Tempo', yang akan rilis pada 2 November mendatang.